Pantun Pernikahan
Beli gula di pekan baru
Berbalut kertas merah kuning
Sila-sila pengantin baru
Dua sejoli jalan berganding
Di dalam dulang berisi sagu
Sagu dimakan burung merpati
Jangan bimbang jangan ragu
Hidup baru kini menanti
Mawar merah harum mewangi
Jambangan digubah berseri-seri
Doa restu kami iringi
Baik berpakat suami isteri
Kain songket halus tenunan
Dibawa orang masuk ke kota
Sudah bertemu dengan pasangan
Laksana cincin dengan permata
Laksamana cergas dan tangkas
Cukup berilmu dengan gurunya
Ibarat dakwat dengan kertas
Sudah bertemu dengan jodohnya
Padang temu konon namanya
Tempat kuda berlari-lari
Sudah bertemu dengan jodohnya
Bagai cincin lekat di jari
Bunga manggar di kanan kiri
Bunga rampai hiris hirisan
Pengantin baru raja sehari
Tambah berseri dengan hiasan
Harum semerbak bunga rampai
Sekuntum mawar sudah disunting
Duduk keliling tetamu yang ramai
Melihat pengantin duduk bersanding
Bunga anggerik jual di pekan
Tumbuhnya rendang di atas para
Silalah tuan para jemputan
Sudi kiranya menjamu selera
Selendang mayang selendang batik
Batik dari Surabaya
Makin dipandang bertambah cantik
Naik seri dengan cahaya
Ikan gelama ikan tenggiri
bersama dengan ikan cencaru
Bersama-sama kami ke mari
Hendak meraikan pengantin baru
Buah rambai tumbuh dihutan
Dihujung ranting buahnya lebat
Mari beramai kita doakan
Semoga majlis mendapat berkat
Untuk santapan para tetamu
Lauk pauk nasi beriani
Sekali ini kita bertemu
Sudilah menjamah hidangan kami
Cantiknya burung cenderawasih
Terbang sekawan di hari petang
Kami ucapkan terima kasih
Kepada tuan yang sudi datang
Sungguh harum bunga rampai
Dibawa orang ke tengah balai
Sanak saudara sahabat handai
Datang meraikan dua mempelai
Yang jauh sudahlah dekat
Sudah dekat bersalam-salaman
Kami berdoa semoga berkat
Menempuh hidup di dalam aman
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya tinggi tidaklah rendah
Dahulu seorang sekarang berdua
Ikatan janji tertunai sudah
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya jauh tidaklah dekat
Dahulu seorang sekarang berdua
Baik-baik duduk berpakat
Kain baldu kain bertekat
Dibawa orang dari Melaka
Sudah berpadu kata sepakat
Kalau jodoh bertemu juga
Mawar merah di atas peti
Bunga melur saya kalungkan
Tuan rumah berbesar hati
Apa yang kurang mohon maafkan
Anak kambing di tepi hutan
ditembak pemburu, kena di kaki.
Selamat datang kami ucapkan,
kepada rombongan yang dinanti.
Bungan mawar tumbuh di taman,
taruh setangkai dalam jambangan.
Terima kasih kami ucapkan,
kepada rombongan dan undangan.
Kita bersyukur kepada Allah,
hari ini kelihatan cerah.
Calon pengantin berbaju merah,
kita saksikan akad nikah.
Kapal berlabuh lemparkan sauh,
Nakoda, penumpang, turun ke darat.
Dua keluarga tadinya jauh,
Dengan perkawinan menjadi dekat.
Pantun yang dapat digunakan dalam Acara Perkawinan Adat Melayu
Talam tertindih dengan badik, alam tertulang dengan apik
Buah sage direntak mati
Dalam sirih kami nan secarik, dalam pinang kami nan seracik
Ade niat dan kehendak hati.
Besar langsat kuale betung
Rampak rumput dari jerami
Besarlah hajat nan kami kandung
Menjemput hadirin ke majelis ini.
Sudah lame air surut di tanjung
Sampan tertambat tali bersimpul
Sudah lame niat dikandung
Insya Allah kini kian terkabul.
Tertunduk malu puteri dipingit
Wajahnya sendu bernasib malang
Bertangkup bumi dengan langit
Adat Melayu tak akan hilang.
Laut luas terbentang dimate
Tempat nelayan mencari ikan
Kite hidup dibumi segantang lade
Adat Melayu hendaklah dilestarikan.
Banyak batang perkare batang
Batang putat hendak disatukan
Batang jarak dililit akar
Banyak hutang perkare hutang
Hutang adat hendak didahulukan
Hutang syara’ pule tak boleh ingkar.
Lah lame kite duduk dan bersile
Tentu gerah dan lapar kite rasakan
Hidangan pun telah lame tersedie
Silelah diambil marilah dirasekan.
Banyak batang perkare batang
Batang putat daunnya melempai
Banyak hutang perkare hutang
Hutang adat telah pun selesai.
CONTOH PANTUN MELAYU MEMINANG
Pucuk pauh ditepi permatang
buah berangan rasanya lazat
daripada jauh kami datang
datang dengan seribu hajat
buah beragan rasanya lazat
mari dibawa dari Rokan
kalau ada maksud dan hajat
nyawa dan badan kami serahkan
mari dibawa dari Rokan
berserta pula dengan halwa
jika nyawa badan serahkan
tidak terpisahkah jiwa dan raga
berserta pula dengan halwa
dengan ulam pucuk pegaga
jika tak berpisah jiwa dan raga
bagaimana kita nak masuk surga
Hilir air sungai landai
Dalam pulak paras dada
Bukan pulak menunjukkan cerdik pandai
Kerana hendak menyambut adat lembaga
Cantik memanjat pohon ara
Nampaknya cantik berseri laman
Besar hajat kami tidak terkira
Hendak memetik bunga di taman
Budak-budak memakai senglit
Pergi ke kedai membeli timba
Kalau tidak jalan berbelit
Tadi-tadi saya dah tiba
Katang-katang berisi manik
Manik berisi hampas padi
Encik-encik datang silalah naik
Inilah air pembasuh kaki
Dari pauh ke permatang
Tetak tengar papan kemudi
Dari jauh kami datang
Mendengar tuan yang baik hati
Tatang puan tatang cerana
Tatang biduk Seri Rama
Datang tuan datanglah nyawa
Jemputlah duduk bersama-sama
Cerita pinang ceriti
Cerana di atas papan
Sirih kami sirih bererti
Sukat makna baharulah makan
Saya tidak tahu berebana
Selisih telunjuk bertelekan
Saya tak tahu akan makna
Sirih diunjuk saya makan
Rumah besar alangnya besar
Rumah Datuk Perdana Menteri
Kalau tidak hajat yang besar
Kami tidak sampai datang kemari
Orang mengambil siput dilubuk
Airnya dalam banyak lintah
Datang membaiki atap yang tembuk
Hendak mengganti lantai yang patah
Orang mengambil siput dilubuk
Airnya dalam banyak lintah
Datang membaiki atap yang tembuk
Hendak mengganti lantai yang patah
Dari paya turun ke lembah
Petik pinang dipilih-pilih
Saya sudah mohonkan sembah
Adat meminang bertepak sirih
Teliti buah teliti
Terletak mari di atas papan
Tepak sirih sudah menanti
Minta sudikan datuk makan
Orang meracik burung tekukur
Racik benang kait-mengait
Sudikan datuk sirih sekapur
Pinangnya mabuk tembakaunya pahit
Pohon lemba di tepi bukit
Pokok pepaya di tepi jalan
Baik makan barang sedikit
Supaya jangan kecewa badan
Dalam air sungainya landai
Habis hanyut sarang tempua
Bukan saya menunjukkan pandai
Saya khabarkan orang tua-tua
Selilit pulau perca
Selembang Tanah Melayu
Sealam tanah Minangkabau
Sebengkah tanah terbalik
Sehelai akar yang putus
Sejenang kuda berlari
Dah patah pokok kedondong
Ditimpa pula pokok delima
Titah datuk saya junjung
Hukum yang baik saya terima
Orang menyungkur di Tanjung Jati
Kuala Pilah darat Melaka
Patah tumbuh hilang berganti
Pusaka berpindah kepada kita
Bersusun sirih gagang berkembar
Beratur-atur berbunga tanjung
Melintang duduk gunung Rembau
Sebagai napuh di hujung tanjung
Asam kandis mari dihiris
Manis sekali rasa isinya
Dilihat manis dipandang manis
Manis lagi hati budinya
—————————————————————————
Pantun Pernikahan
1. Saat mempelai pria datang
Dihari petang memandang mentari
Awan berarak ke salatiga
Telah datang abang sang pujaan hati
Diarak rombongan sanak dan keluarga
Pergi keseberang membeli belati
Buah keranji terikat didahan
Telah datang abang sang pujaan hati
Memadu janji dalam ikatan pernikahan
2. Pantun pembaca acara
Daun salam dimeja makan
Untuk bumbu masakan dihari ini
Salam dan hormat saya haturkan
Untuk semua yang ada disini
Bukan pedang sembarang pedang
Pedang diasah tajam teruji
Bukan datang sembarang datang
Datang untuk memenuhi janji
3. Pantun saat selesai sambutan mempelai pria
Membelah rotan ditengah hutan
Memasang tenda daun keladi
Barang hantaran telah disampaikan
Tanda ikatan cinta dan kasih abadi
Sekapur sirih sebelah pinang
Diikat tali batang jerami
Sekapur sirih disampaikan akan dikenang
Tanda ikatan silaturrahmi
4. Pantun setelah akad nikah
Tiga kali tiga sama dengan sembilan
Lima kali lima sama dengan dua puluh lima
Dua insan telah dinikahkan
Semoga sakinah, mawaddah, warahmah
5. Pantun penutup
Sungai mahakam airnya bersih
Tempat orang memancing ikan
Cukup sekian dan terima kasih
Jika ada salah sudilah dimaafkan
Cendrawasih indah berbulu
Dilihat sangatlah manis
Selamat Menempuh Hidup Baru
Semoga menjadi keluarga harmonis
____________________________
Arjuna membawa panah
Memanah cinta putri ayu
Semoga menjadi keluarga sakinah
Selamat Menempuh Hidup Baru
____________________________
Kerlip bintang dilangit yang tinggi
Syahdu menggugah rasaku
Dua hati berjanji suci
Selamat Menempuh Hidup Baru
____________________________
Sungguh wangi melati putih
Disirami biar tak layu
Kebahagiaan akan kau raih
Selamat Menempuh Hidup Baru
____________________________
Terbang tinggi burung merpati
Menari-nari sangat lucu
Masa depan telah menanti
Selamat Menempuh Hidup Baru
___________________________
Sungguh indah sayap kupu-kupu
Riang gembira menari-nari
Selamat Menempuh Hidup Baru
Hari bahagia telah menanti
………………………………………….
___________________________
PANTUN BUNGA RAMPAI
Pantun ini dapat dipersembahan saat pemberian bunga Rampai pada Perkawinan Adat Melayu.
Dari ubi dibuat tapai
Tapai dimakan rasenye manis
Bunge di iris namenya bunge rampai
Untuk pewangi dalam majlis.
Bukan kajang sembarang kajang
Kajang di bentang penjemur bilis
Bukan bujang sembarang bujang
Bujang kami belum berkumis.
PANTUN MAS KAWIN
Batin limas memancing ikan
Ikan dipancing si ikan jahan
Seutas kalung emas kami serahkan
Sebagai mas kawin pernikahan.
Pergi belanje ke Batu Pahat
Jangan lupe beli buah kepayang
Kami serahkan seperangkat alat sholat
Untuk istri melaksanakan sembahyang
PANTUN PENGANTIN
Bukan kajang sembarang kajang
Kajang melayang ditiup angin
Bukan bujang sembarang bujang
Bujang ini lah yang nak kawin.
PANTUN TEPAK SIRIH
Tepak sirih tidak berkacip
Pinang nye kelat bile di makan
Sirih pinang kami tolong dicicip
Barulah hajat kami sampaikan.
Pergi Basrah beli kurme
Terase haus minum selasih
Barang-barang yang saye serahkan tolong diterime
Saya ucapkan terima kasih.
PANTUN DUDUK BERSANDING
Indah bunge bile berkembang
Bunge kapas elok rupenye
Adat lembage same dipegang
Membuke kipas ade syaratnye
Cantik sungguh rumah cik none
Banyak bunge penghias dinding
Uncang bertuah kami terime
Silekan cik abang duduk bersanding
Saat mempelai datang
Dihari petang memandang mentari
Awan berarak ke salatiga
Telah datang sepasang belahan hati
Diarak rombongan sanak dan keluarga
Pergi keseberang membeli mainan
Buah keranji terikat didahan
langkah pasti menuju pelaminan
Memadu janji dalam ikatan pernikahan
Cantiknya burung cenderawasih
Terbang sekawan di hari petang
Kami ucapkan terima kasih
Kepada hadirin yang sudi datang
Sungguh harum bunga cempaka
Dibawa orang ke tengah balai
Sanak saudara karib dan keluarga
Datang merestui kedua mempelai
Kapal berlabuh lemparkan sauh,
Nakoda, penumpang, turun ke darat.
Dua keluarga tadinya jauh,
Dengan perkawinan menjadi dekat.
Tiga kali tiga sama dengan sembilan
Lima kali lima sama dengan dua puluh lima
Dua insan telah dinikahkan
Semoga sakinah, mawaddah, warahmah.
Cendrawasih indah berbulu
Dilihat sangatlah manis
Selamat Menempuh Hidup Baru
Semoga menjadi keluarga harmonis.
Arjuna membawa panah
Memanah cinta putri ayu
Semoga menjadi keluarga sakinah
Selamat Menempuh Hidup Baru.
Terbang tinggi burung merpati
Menari-nari sangat lucu
Masa depan telah menanti
Selamat Menempuh Hidup Baru.
Sungguh indah sayap kupu-kupu
Riang gembira menari-nari
Selamat Menempuh Hidup Baru
Hari bahagia telah menanti.
Daun salam dimeja makan
Untuk bumbu masakan dihari ini
Salam dan hormat kami haturkan
Untuk semua yang ada disini
Bukan pedang sembarang pedang
Pedang diasah tajam teruji
Bukan datang sembarang datang
Datang untuk memenuhi janji
Anak kambing di tepi hutan
ditembak pemburu, kena di kaki.
Selamat datang kami ucapkan,
kepada rombongan yang dinanti.
Bunga mawar tumbuh di taman,
taruh setangkai dalam jambangan.
Terima kasih kami ucapkan,
kepada tetamu dan para undangan.
Sekapur sirih sebelah pinang
Diikat tali batang jerami
Sekapur sirih disampaikan akan dikenang
Tanda ikatan silaturrahmi
Anak kambing di tepi hutan
ditembak pemburu, kena di kaki.
Selamat datang kami ucapkan,
kepada rombongan yang dinanti.
Bunga mawar tumbuh di taman,
taruh setangkai dalam jambangan.
Terima kasih kami ucapkan,
kepada rombongan dan undangan.
alam perkasa dari Sleman
Terlanda garuda terbang tinggi
Salam sejahtera kami ucapkan
Kepada anda yang kami hormati
Dari kraton membawa dian
Berulir hitam di tangan sakti
Kami bermohon anda berkenan
Hadir dalam perhelatan kami
Laut Bangka Menghimpun harta
Dari utara negeri berani
Turut serta melantun doa
Bagi putra putri kami
sang Jangkrik mengalunkan nada
burung gereja bernyanyi sebagian
Pangeran Erik bertemu Putri Nadia
Bersanding bersama menuju kebahagian
Berkelana Ratih bertiti topan
Beralas intan aneka warna
Terimakasih kami ucapkan
Atas kehadiran anda semua
Mencipta lagu memakai irama
Mencari ilham di tempat sunyi
Mari kita bergembira bersama
menyaksikan pengantin kita bernyanyi.
Tiga kali tiga sama dengan sembilan
Lima kali lima sama dengan dua puluh lima
Dua insan telah dinikahkan
Semoga sakinah, mawaddah, warahmah
Untuk santapan para tetamu
Lauk pauk cobalah dicicipi
Sekali ini kita bertemu
Sudilah menyantap hidangan kami
Pantun penutup
Sungai Musi airnya bersih
Tempat orang memancing ikan
Cukup sekian dan terima kasih
Jika ada salah sudilah dimaafkan
Mawar merah di atas peti
Bunga melur saya kalungkan
Tuan rumah berbesar hati
Apa yang kurang mohon dimaafkan
Berbalut kertas merah kuning
Sila-sila pengantin baru
Dua sejoli jalan berganding
Di dalam dulang berisi sagu
Sagu dimakan burung merpati
Jangan bimbang jangan ragu
Hidup baru kini menanti
Mawar merah harum mewangi
Jambangan digubah berseri-seri
Doa restu kami iringi
Baik berpakat suami isteri
Kain songket halus tenunan
Dibawa orang masuk ke kota
Sudah bertemu dengan pasangan
Laksana cincin dengan permata
Laksamana cergas dan tangkas
Cukup berilmu dengan gurunya
Ibarat dakwat dengan kertas
Sudah bertemu dengan jodohnya
Padang temu konon namanya
Tempat kuda berlari-lari
Sudah bertemu dengan jodohnya
Bagai cincin lekat di jari
Bunga manggar di kanan kiri
Bunga rampai hiris hirisan
Pengantin baru raja sehari
Tambah berseri dengan hiasan
Harum semerbak bunga rampai
Sekuntum mawar sudah disunting
Duduk keliling tetamu yang ramai
Melihat pengantin duduk bersanding
Bunga anggerik jual di pekan
Tumbuhnya rendang di atas para
Silalah tuan para jemputan
Sudi kiranya menjamu selera
Selendang mayang selendang batik
Batik dari Surabaya
Makin dipandang bertambah cantik
Naik seri dengan cahaya
Ikan gelama ikan tenggiri
bersama dengan ikan cencaru
Bersama-sama kami ke mari
Hendak meraikan pengantin baru
Buah rambai tumbuh dihutan
Dihujung ranting buahnya lebat
Mari beramai kita doakan
Semoga majlis mendapat berkat
Untuk santapan para tetamu
Lauk pauk nasi beriani
Sekali ini kita bertemu
Sudilah menjamah hidangan kami
Cantiknya burung cenderawasih
Terbang sekawan di hari petang
Kami ucapkan terima kasih
Kepada tuan yang sudi datang
Sungguh harum bunga rampai
Dibawa orang ke tengah balai
Sanak saudara sahabat handai
Datang meraikan dua mempelai
Yang jauh sudahlah dekat
Sudah dekat bersalam-salaman
Kami berdoa semoga berkat
Menempuh hidup di dalam aman
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya tinggi tidaklah rendah
Dahulu seorang sekarang berdua
Ikatan janji tertunai sudah
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya jauh tidaklah dekat
Dahulu seorang sekarang berdua
Baik-baik duduk berpakat
Kain baldu kain bertekat
Dibawa orang dari Melaka
Sudah berpadu kata sepakat
Kalau jodoh bertemu juga
Mawar merah di atas peti
Bunga melur saya kalungkan
Tuan rumah berbesar hati
Apa yang kurang mohon maafkan
Anak kambing di tepi hutan
ditembak pemburu, kena di kaki.
Selamat datang kami ucapkan,
kepada rombongan yang dinanti.
Bungan mawar tumbuh di taman,
taruh setangkai dalam jambangan.
Terima kasih kami ucapkan,
kepada rombongan dan undangan.
Kita bersyukur kepada Allah,
hari ini kelihatan cerah.
Calon pengantin berbaju merah,
kita saksikan akad nikah.
Kapal berlabuh lemparkan sauh,
Nakoda, penumpang, turun ke darat.
Dua keluarga tadinya jauh,
Dengan perkawinan menjadi dekat.
Pantun yang dapat digunakan dalam Acara Perkawinan Adat Melayu
Talam tertindih dengan badik, alam tertulang dengan apik
Buah sage direntak mati
Dalam sirih kami nan secarik, dalam pinang kami nan seracik
Ade niat dan kehendak hati.
Besar langsat kuale betung
Rampak rumput dari jerami
Besarlah hajat nan kami kandung
Menjemput hadirin ke majelis ini.
Sudah lame air surut di tanjung
Sampan tertambat tali bersimpul
Sudah lame niat dikandung
Insya Allah kini kian terkabul.
Tertunduk malu puteri dipingit
Wajahnya sendu bernasib malang
Bertangkup bumi dengan langit
Adat Melayu tak akan hilang.
Laut luas terbentang dimate
Tempat nelayan mencari ikan
Kite hidup dibumi segantang lade
Adat Melayu hendaklah dilestarikan.
Banyak batang perkare batang
Batang putat hendak disatukan
Batang jarak dililit akar
Banyak hutang perkare hutang
Hutang adat hendak didahulukan
Hutang syara’ pule tak boleh ingkar.
Lah lame kite duduk dan bersile
Tentu gerah dan lapar kite rasakan
Hidangan pun telah lame tersedie
Silelah diambil marilah dirasekan.
Banyak batang perkare batang
Batang putat daunnya melempai
Banyak hutang perkare hutang
Hutang adat telah pun selesai.
CONTOH PANTUN MELAYU MEMINANG
Pucuk pauh ditepi permatang
buah berangan rasanya lazat
daripada jauh kami datang
datang dengan seribu hajat
buah beragan rasanya lazat
mari dibawa dari Rokan
kalau ada maksud dan hajat
nyawa dan badan kami serahkan
mari dibawa dari Rokan
berserta pula dengan halwa
jika nyawa badan serahkan
tidak terpisahkah jiwa dan raga
berserta pula dengan halwa
dengan ulam pucuk pegaga
jika tak berpisah jiwa dan raga
bagaimana kita nak masuk surga
Hilir air sungai landai
Dalam pulak paras dada
Bukan pulak menunjukkan cerdik pandai
Kerana hendak menyambut adat lembaga
Cantik memanjat pohon ara
Nampaknya cantik berseri laman
Besar hajat kami tidak terkira
Hendak memetik bunga di taman
Budak-budak memakai senglit
Pergi ke kedai membeli timba
Kalau tidak jalan berbelit
Tadi-tadi saya dah tiba
Katang-katang berisi manik
Manik berisi hampas padi
Encik-encik datang silalah naik
Inilah air pembasuh kaki
Dari pauh ke permatang
Tetak tengar papan kemudi
Dari jauh kami datang
Mendengar tuan yang baik hati
Tatang puan tatang cerana
Tatang biduk Seri Rama
Datang tuan datanglah nyawa
Jemputlah duduk bersama-sama
Cerita pinang ceriti
Cerana di atas papan
Sirih kami sirih bererti
Sukat makna baharulah makan
Saya tidak tahu berebana
Selisih telunjuk bertelekan
Saya tak tahu akan makna
Sirih diunjuk saya makan
Rumah besar alangnya besar
Rumah Datuk Perdana Menteri
Kalau tidak hajat yang besar
Kami tidak sampai datang kemari
Orang mengambil siput dilubuk
Airnya dalam banyak lintah
Datang membaiki atap yang tembuk
Hendak mengganti lantai yang patah
Orang mengambil siput dilubuk
Airnya dalam banyak lintah
Datang membaiki atap yang tembuk
Hendak mengganti lantai yang patah
Dari paya turun ke lembah
Petik pinang dipilih-pilih
Saya sudah mohonkan sembah
Adat meminang bertepak sirih
Teliti buah teliti
Terletak mari di atas papan
Tepak sirih sudah menanti
Minta sudikan datuk makan
Orang meracik burung tekukur
Racik benang kait-mengait
Sudikan datuk sirih sekapur
Pinangnya mabuk tembakaunya pahit
Pohon lemba di tepi bukit
Pokok pepaya di tepi jalan
Baik makan barang sedikit
Supaya jangan kecewa badan
Dalam air sungainya landai
Habis hanyut sarang tempua
Bukan saya menunjukkan pandai
Saya khabarkan orang tua-tua
Selilit pulau perca
Selembang Tanah Melayu
Sealam tanah Minangkabau
Sebengkah tanah terbalik
Sehelai akar yang putus
Sejenang kuda berlari
Dah patah pokok kedondong
Ditimpa pula pokok delima
Titah datuk saya junjung
Hukum yang baik saya terima
Orang menyungkur di Tanjung Jati
Kuala Pilah darat Melaka
Patah tumbuh hilang berganti
Pusaka berpindah kepada kita
Bersusun sirih gagang berkembar
Beratur-atur berbunga tanjung
Melintang duduk gunung Rembau
Sebagai napuh di hujung tanjung
Asam kandis mari dihiris
Manis sekali rasa isinya
Dilihat manis dipandang manis
Manis lagi hati budinya
—————————————————————————
Pantun Pernikahan
1. Saat mempelai pria datang
Dihari petang memandang mentari
Awan berarak ke salatiga
Telah datang abang sang pujaan hati
Diarak rombongan sanak dan keluarga
Pergi keseberang membeli belati
Buah keranji terikat didahan
Telah datang abang sang pujaan hati
Memadu janji dalam ikatan pernikahan
2. Pantun pembaca acara
Daun salam dimeja makan
Untuk bumbu masakan dihari ini
Salam dan hormat saya haturkan
Untuk semua yang ada disini
Bukan pedang sembarang pedang
Pedang diasah tajam teruji
Bukan datang sembarang datang
Datang untuk memenuhi janji
3. Pantun saat selesai sambutan mempelai pria
Membelah rotan ditengah hutan
Memasang tenda daun keladi
Barang hantaran telah disampaikan
Tanda ikatan cinta dan kasih abadi
Sekapur sirih sebelah pinang
Diikat tali batang jerami
Sekapur sirih disampaikan akan dikenang
Tanda ikatan silaturrahmi
4. Pantun setelah akad nikah
Tiga kali tiga sama dengan sembilan
Lima kali lima sama dengan dua puluh lima
Dua insan telah dinikahkan
Semoga sakinah, mawaddah, warahmah
5. Pantun penutup
Sungai mahakam airnya bersih
Tempat orang memancing ikan
Cukup sekian dan terima kasih
Jika ada salah sudilah dimaafkan
Cendrawasih indah berbulu
Dilihat sangatlah manis
Selamat Menempuh Hidup Baru
Semoga menjadi keluarga harmonis
____________________________
Arjuna membawa panah
Memanah cinta putri ayu
Semoga menjadi keluarga sakinah
Selamat Menempuh Hidup Baru
____________________________
Kerlip bintang dilangit yang tinggi
Syahdu menggugah rasaku
Dua hati berjanji suci
Selamat Menempuh Hidup Baru
____________________________
Sungguh wangi melati putih
Disirami biar tak layu
Kebahagiaan akan kau raih
Selamat Menempuh Hidup Baru
____________________________
Terbang tinggi burung merpati
Menari-nari sangat lucu
Masa depan telah menanti
Selamat Menempuh Hidup Baru
___________________________
Sungguh indah sayap kupu-kupu
Riang gembira menari-nari
Selamat Menempuh Hidup Baru
Hari bahagia telah menanti
………………………………………….
___________________________
PANTUN BUNGA RAMPAI
Pantun ini dapat dipersembahan saat pemberian bunga Rampai pada Perkawinan Adat Melayu.
Dari ubi dibuat tapai
Tapai dimakan rasenye manis
Bunge di iris namenya bunge rampai
Untuk pewangi dalam majlis.
Bukan kajang sembarang kajang
Kajang di bentang penjemur bilis
Bukan bujang sembarang bujang
Bujang kami belum berkumis.
PANTUN MAS KAWIN
Batin limas memancing ikan
Ikan dipancing si ikan jahan
Seutas kalung emas kami serahkan
Sebagai mas kawin pernikahan.
Pergi belanje ke Batu Pahat
Jangan lupe beli buah kepayang
Kami serahkan seperangkat alat sholat
Untuk istri melaksanakan sembahyang
PANTUN PENGANTIN
Bukan kajang sembarang kajang
Kajang melayang ditiup angin
Bukan bujang sembarang bujang
Bujang ini lah yang nak kawin.
PANTUN TEPAK SIRIH
Tepak sirih tidak berkacip
Pinang nye kelat bile di makan
Sirih pinang kami tolong dicicip
Barulah hajat kami sampaikan.
Pergi Basrah beli kurme
Terase haus minum selasih
Barang-barang yang saye serahkan tolong diterime
Saya ucapkan terima kasih.
PANTUN DUDUK BERSANDING
Indah bunge bile berkembang
Bunge kapas elok rupenye
Adat lembage same dipegang
Membuke kipas ade syaratnye
Cantik sungguh rumah cik none
Banyak bunge penghias dinding
Uncang bertuah kami terime
Silekan cik abang duduk bersanding
Saat mempelai datang
Dihari petang memandang mentari
Awan berarak ke salatiga
Telah datang sepasang belahan hati
Diarak rombongan sanak dan keluarga
Pergi keseberang membeli mainan
Buah keranji terikat didahan
langkah pasti menuju pelaminan
Memadu janji dalam ikatan pernikahan
Cantiknya burung cenderawasih
Terbang sekawan di hari petang
Kami ucapkan terima kasih
Kepada hadirin yang sudi datang
Sungguh harum bunga cempaka
Dibawa orang ke tengah balai
Sanak saudara karib dan keluarga
Datang merestui kedua mempelai
Kapal berlabuh lemparkan sauh,
Nakoda, penumpang, turun ke darat.
Dua keluarga tadinya jauh,
Dengan perkawinan menjadi dekat.
Tiga kali tiga sama dengan sembilan
Lima kali lima sama dengan dua puluh lima
Dua insan telah dinikahkan
Semoga sakinah, mawaddah, warahmah.
Cendrawasih indah berbulu
Dilihat sangatlah manis
Selamat Menempuh Hidup Baru
Semoga menjadi keluarga harmonis.
Arjuna membawa panah
Memanah cinta putri ayu
Semoga menjadi keluarga sakinah
Selamat Menempuh Hidup Baru.
Terbang tinggi burung merpati
Menari-nari sangat lucu
Masa depan telah menanti
Selamat Menempuh Hidup Baru.
Sungguh indah sayap kupu-kupu
Riang gembira menari-nari
Selamat Menempuh Hidup Baru
Hari bahagia telah menanti.
Daun salam dimeja makan
Untuk bumbu masakan dihari ini
Salam dan hormat kami haturkan
Untuk semua yang ada disini
Bukan pedang sembarang pedang
Pedang diasah tajam teruji
Bukan datang sembarang datang
Datang untuk memenuhi janji
Anak kambing di tepi hutan
ditembak pemburu, kena di kaki.
Selamat datang kami ucapkan,
kepada rombongan yang dinanti.
Bunga mawar tumbuh di taman,
taruh setangkai dalam jambangan.
Terima kasih kami ucapkan,
kepada tetamu dan para undangan.
Sekapur sirih sebelah pinang
Diikat tali batang jerami
Sekapur sirih disampaikan akan dikenang
Tanda ikatan silaturrahmi
Anak kambing di tepi hutan
ditembak pemburu, kena di kaki.
Selamat datang kami ucapkan,
kepada rombongan yang dinanti.
Bunga mawar tumbuh di taman,
taruh setangkai dalam jambangan.
Terima kasih kami ucapkan,
kepada rombongan dan undangan.
alam perkasa dari Sleman
Terlanda garuda terbang tinggi
Salam sejahtera kami ucapkan
Kepada anda yang kami hormati
Dari kraton membawa dian
Berulir hitam di tangan sakti
Kami bermohon anda berkenan
Hadir dalam perhelatan kami
Laut Bangka Menghimpun harta
Dari utara negeri berani
Turut serta melantun doa
Bagi putra putri kami
sang Jangkrik mengalunkan nada
burung gereja bernyanyi sebagian
Pangeran Erik bertemu Putri Nadia
Bersanding bersama menuju kebahagian
Berkelana Ratih bertiti topan
Beralas intan aneka warna
Terimakasih kami ucapkan
Atas kehadiran anda semua
Mencipta lagu memakai irama
Mencari ilham di tempat sunyi
Mari kita bergembira bersama
menyaksikan pengantin kita bernyanyi.
Tiga kali tiga sama dengan sembilan
Lima kali lima sama dengan dua puluh lima
Dua insan telah dinikahkan
Semoga sakinah, mawaddah, warahmah
Untuk santapan para tetamu
Lauk pauk cobalah dicicipi
Sekali ini kita bertemu
Sudilah menyantap hidangan kami
Pantun penutup
Sungai Musi airnya bersih
Tempat orang memancing ikan
Cukup sekian dan terima kasih
Jika ada salah sudilah dimaafkan
Mawar merah di atas peti
Bunga melur saya kalungkan
Tuan rumah berbesar hati
Apa yang kurang mohon dimaafkan
Comments
Post a Comment