Puisi Patah Hati
DITINGGAL KEKASIH
Oleh Salma Octavia Wisesa
Kini kuhanya bisa membayangkan,
membaca aksara yang kau rangkai penuh makna
tanpa sanggup ku menyapa
dan hanya bisa mengenangmu dalam duka
Kini kau telah pergi
tanpa kau peduli tentang perasaanku
kau pergi dengan keangkuhanmu
kau tinggalkan kenangan yang hayakan rapuh ditelan waktu,
dan sisa sisa usiaku
Haruskah air mata ini mengalir setiap waktu?
haruskah kuhentikan
detak jantung dan nadiku untuk merindukanmu?
dan haruskah nyawa ini terpisah dari ragaku karena cintamu?
mungkinkah ini semua telah menjadi suratan takdirku
LUKA HATI
Oleh Fauziia Nuer Afnhiie
Aku duduk terdiam di tengah kesunyian
menatap langit yang enggan berbicara
entah mengapa ia diam membisu seribu bahasa
apakah ia juga tau akan kesedihanku ?
Luka yang selama ini aku pendam
Sakit yang sangat mendalam
Sakit yang tak bisa terbendung lagi
Bagaikan pisau menggoreskan luka
Kau pergi bersama semua kenangan
jauh....jauh dan semakon jauh
meninggalkan aku sendiri
bersama luka dalam hati
MIMPI YANG HILANG
Dibawah hamparan gelap luas yang bertabur bintang
Aku menatap satu bintang yang paling terang
Aku menatapnya dengan penuh harapan
Seolah itu kau
Yang kini jauh seakan hilang..
Selama ini
Aku mencoba tuk selalu mengerti hatiku
Namun ternyata semua masih semu ku rasakan
Nama yang terukir dalam karang hatiku
Kini seakan terkikis
Oleh ombak yang menghantam..
Aku dan jenuhku, Bersamaan membisu
Terlalu jauh untuk maraih bintang yang sedang ku tatap
Aku dan senyumku
Mengikuti diam termenung
Namun tercipta sebuah mimpi
Yang hilang hanya dalam sekejap
SENJA
Kepada senja aku mengadu
Menangisi kepergianmu dari hidupku…
mengapa bahagia itu hanya sesaat saja..
Laksana hujan yang terus mencumbui bumi…
Laksana gerimis yang selalu mendekap pagi..
Aku disini terpaku dalam diam..
Kepada senja aku mengadu..
Betapa pedih hatiku ini
Kau menghilang bak ditelan bumi..
Hanya goresan kecil yg menyayat kalbu..
kau tancap dalam pilunya hatiku…
Bahwa kau tak bisa mencintaiku…
Kepada senja aku mengadu
Rindu ini menghujam jantungku
Bagai ombak besar yg menghantam dadaku
Hingga aku tak bisa bernafas karena desakan
rasa rindu yg sangat kuat…
Oh cinta mengapa taqdirnya begitu kejam..
Kau berikan aku dia tp kau sekap dia dalam kesunyian malam..
Kini aku hanya pasrah dalam diam
Hatiku telah membeku dimakan waktu
DI UJUNG KATA-KATA
Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
CINTA
Cinta..
Kau hadir dengan sejuta harapan..
Segenggam impian dan angan,
Janjikan tawa canda penuh bahagia..
Tapi mengapa harus luka yang kudapat??
Kepedihan hati yang tak terobati,
disaat hati ini telah kuyakini..
Diantara bintang aku bertanya..
berbiaskan cahaya rembulan..
Apakah ini yang namanya cinta??
Indah yang sekejap mata..
namun sakitnya tak terhinnga..
Kata-katapun tak mampu wakili..
akan pedih hati ini..
CINTA itu bahagia tapi menyakitkan..
saat kita mencintai, kita bahagia..
saat kita cemburu, kita terluka..
CINTA tak harus memiliki?
“itu bohoong !!
semua orang ingin memiliki, bahkan kadang merasa harus memiliki..
Dengan melihat orang yang dicintai bahagia, kita pun bahagia?
“bohoong”!!!
kita hanya pura2 bahagia,,
di saat hati kita sakit, itu mengajarkan kita untuk menjadi MUNAFIK..
Lebih bahagia dicintai dari pada mencintai?
“itu salah”!!!
saat di cintai kita hanya merasa bangga,
namun saat mencintai kita dapat merasakan arti bahagia sesungguhnya..
Oleh Salma Octavia Wisesa
Kini kuhanya bisa membayangkan,
membaca aksara yang kau rangkai penuh makna
tanpa sanggup ku menyapa
dan hanya bisa mengenangmu dalam duka
Kini kau telah pergi
tanpa kau peduli tentang perasaanku
kau pergi dengan keangkuhanmu
kau tinggalkan kenangan yang hayakan rapuh ditelan waktu,
dan sisa sisa usiaku
Haruskah air mata ini mengalir setiap waktu?
haruskah kuhentikan
detak jantung dan nadiku untuk merindukanmu?
dan haruskah nyawa ini terpisah dari ragaku karena cintamu?
mungkinkah ini semua telah menjadi suratan takdirku
LUKA HATI
Oleh Fauziia Nuer Afnhiie
Aku duduk terdiam di tengah kesunyian
menatap langit yang enggan berbicara
entah mengapa ia diam membisu seribu bahasa
apakah ia juga tau akan kesedihanku ?
Luka yang selama ini aku pendam
Sakit yang sangat mendalam
Sakit yang tak bisa terbendung lagi
Bagaikan pisau menggoreskan luka
Kau pergi bersama semua kenangan
jauh....jauh dan semakon jauh
meninggalkan aku sendiri
bersama luka dalam hati
MIMPI YANG HILANG
Dibawah hamparan gelap luas yang bertabur bintang
Aku menatap satu bintang yang paling terang
Aku menatapnya dengan penuh harapan
Seolah itu kau
Yang kini jauh seakan hilang..
Selama ini
Aku mencoba tuk selalu mengerti hatiku
Namun ternyata semua masih semu ku rasakan
Nama yang terukir dalam karang hatiku
Kini seakan terkikis
Oleh ombak yang menghantam..
Aku dan jenuhku, Bersamaan membisu
Terlalu jauh untuk maraih bintang yang sedang ku tatap
Aku dan senyumku
Mengikuti diam termenung
Namun tercipta sebuah mimpi
Yang hilang hanya dalam sekejap
SENJA
Kepada senja aku mengadu
Menangisi kepergianmu dari hidupku…
mengapa bahagia itu hanya sesaat saja..
Laksana hujan yang terus mencumbui bumi…
Laksana gerimis yang selalu mendekap pagi..
Aku disini terpaku dalam diam..
Kepada senja aku mengadu..
Betapa pedih hatiku ini
Kau menghilang bak ditelan bumi..
Hanya goresan kecil yg menyayat kalbu..
kau tancap dalam pilunya hatiku…
Bahwa kau tak bisa mencintaiku…
Kepada senja aku mengadu
Rindu ini menghujam jantungku
Bagai ombak besar yg menghantam dadaku
Hingga aku tak bisa bernafas karena desakan
rasa rindu yg sangat kuat…
Oh cinta mengapa taqdirnya begitu kejam..
Kau berikan aku dia tp kau sekap dia dalam kesunyian malam..
Kini aku hanya pasrah dalam diam
Hatiku telah membeku dimakan waktu
DI UJUNG KATA-KATA
Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
CINTA
Cinta..
Kau hadir dengan sejuta harapan..
Segenggam impian dan angan,
Janjikan tawa canda penuh bahagia..
Tapi mengapa harus luka yang kudapat??
Kepedihan hati yang tak terobati,
disaat hati ini telah kuyakini..
Diantara bintang aku bertanya..
berbiaskan cahaya rembulan..
Apakah ini yang namanya cinta??
Indah yang sekejap mata..
namun sakitnya tak terhinnga..
Kata-katapun tak mampu wakili..
akan pedih hati ini..
CINTA itu bahagia tapi menyakitkan..
saat kita mencintai, kita bahagia..
saat kita cemburu, kita terluka..
CINTA tak harus memiliki?
“itu bohoong !!
semua orang ingin memiliki, bahkan kadang merasa harus memiliki..
Dengan melihat orang yang dicintai bahagia, kita pun bahagia?
“bohoong”!!!
kita hanya pura2 bahagia,,
di saat hati kita sakit, itu mengajarkan kita untuk menjadi MUNAFIK..
Lebih bahagia dicintai dari pada mencintai?
“itu salah”!!!
saat di cintai kita hanya merasa bangga,
namun saat mencintai kita dapat merasakan arti bahagia sesungguhnya..
Lupakan Hati Ini
saat daun kering berjatuhan
angin kemarau membelai diri
ku terdiam terpaku
saat kau memilih tinggalkan ku
tapi tak mengapa
ku tak membendung tangis
kepergianmu
anugrah bagiku
semoga kau temukan kebahagiaan disana
bersamanya lalui dunia
kini ku bahagia bersama sepi
tiada yang lebih baik darimu
selain seseorang yang mau mengerti diriku
kini ku larut dalam pencarian terakhir
kuyakin Tuhan bersamaku
—–
Selamat Tinggal
Selamat Tinggal Terpuruk
Pahitmu cukup tuk kurasa…
Indahmu cukup tuk kucinta..
Wahai rasa..
Aku yang menciptakanmu,
Maka aku pula yang akan membunuhmu.
Wahai cinta..
Datanglah lain waktu..
Bukan hari ini, bukan kali ini…
Puisi Galau – Janjimu yang palsu
Oleh FirDha ni’mah
Ketika hati ini berbicara ..
ketika mata ini melihat …
ketika telinga ini mendengar..
Kanu mengucap beribu jaji-janji manismu itu
kau membuatku terbang melayang bersamamu
tapi ketika aku melihat semua kenyataan itu
Kau goreskan luka di hatiku
kau buat airmataku bercucuran deras
dari mata kepipiku
Aku tak kuasa menyakinkan ini semua
hatiku hancur…..
hatiku punah…..
hati ku pilu,,….
Ketika ku melihat jajimu yang telah kau ingkar
ketika ku melihat kini kau bersamanya
dibalik kesedihanku,…
—–
Puisi Patah Hati – Bait Penyesalan
Maafkan aku kekasihku
Bila perih hatimu, karena diriku
Aku hanya manusia yang tak berilmu
Yang takkan pernah bisa, menjadi pelipur laramu
Cahaya cintamu seakan menjauhiku
Hanya kegelapan tempatku mengadu
Cinta membuatku lemah tak berdaya
Keindahanmu seakan sirna
Bagai racun rindu aku membatu
Tak dapat kusapu air matamu
Kau yang selalu hadir dalam ingatanku
Dan kini kutahu rasanya kehilanganmu
Disaat aku seorang diri
Dalam hidup yang menyepi
Hanya memaki pada ilahi
—–
Kasih Tak Sampai
Begitu tinggi dinding itu
Sulit ku taklukan pertahanan hatimu
Untuk ku gapai mahligai cintaku
Tak dapat ku raih bahagiaku
Hanya bertahan dalam dilema
Tak berharap lebih dari yang ada
Bagiku kau bagai bintang di surga
Terlalu indah untukku meraihnya
Ya Allah ihklaskan hati
Buka hatiku agar bisa memahami
Ihklasnya hatiku dalam mencintai
Tegarkan hati melepaskanmu pergi
Kita bagai bulan dan matahari
Tak bisa bersatu walau satu hati
Indah cintamu….
Hanya bisa ku gapai dalam mimpi
—–
Aku Dan Kenangan
Semakin ku mencoba
Semakin ku tak bisa melupakanya
Semakin ku bertanya
Semakin ku tak menemukan jawabanya
Aku dan kenanganku
Sekajap dlm pelukan cintamu
Segurat catatan membekas dlm hatiku
Indah melekat walau semua telah berlalu
Masa lalu bersamamu
Kan slalu terukir di hatiku
Meski tak bisa memilikimu
Namun kamulah yg terbaik di hatiku
Hadirmu mengisi ruang jiwa
Ronamu penuh senyum dlm canda
Namun semua tinggal kenangan saja
—–
Puisi Patah Hati – Hujan di Pagi Hari
Oleh Bunga Wiladatika
Hujan turun di pagi ini
Membasahi dunia dengan mimpi
Cemara itu basah lagi, kawan!
Sayang ku tak dapat menolongnya
Yang basah terlanjur basah
Perlahan, ku langkahkan kakiku
menuju rumah itu
Apa yang bisa diperbuat ?
Dengan sandal jepitku yang putus
Aku menari-nari dalam hatiku
Menyelaminya ke palung yang paling dalam
Untuk apa pintar menyelam?
Jika jiwamu tak disampingku
—–
Membasahi dunia dengan mimpi
Cemara itu basah lagi, kawan!
Sayang ku tak dapat menolongnya
Yang basah terlanjur basah
Perlahan, ku langkahkan kakiku
menuju rumah itu
Apa yang bisa diperbuat ?
Dengan sandal jepitku yang putus
Aku menari-nari dalam hatiku
Menyelaminya ke palung yang paling dalam
Untuk apa pintar menyelam?
Jika jiwamu tak disampingku
—–
Hampa
oleh Ria Anggraini
Ku langkahkan kaki ini dalam kegelapan…
Tanpa ku tau arah…
Dengan membawa segenap luka yang kau tinggal…
Langit telah berubah menjadi gelap berkelabu…
Setelah kau pergi tinggalkan ku…
Mawar merah yang dulu kelihatan indah…
Sekarang berubah menjadi Layu…
Dahulu kau yang telah meluluhkan hati ku…
Sehingga ku dapat mencintaimu…
Tapi kini kau telah pergi meninggalkan ku…
Aku memang mempunyai banyak kekurangan…
Dan aku bukanlah manusia yang sempurna…
Rasanya ku ingin terbang bebas…
Mencari cinta yang lain…
Tapi mana mungkin ku sanggup melakukan itu…
Setelah Sayap-sayap ku tlah patah karena mu…
Bayangan mu selalu menghantui ku…
Ini lah penghujung cintaku…
Inilah akhir perjalanan kisah cintaku…
Tuhan…
Bila ini yang terbaik aku merelakanya…
Jangan tumbuhkan rasa benci di dalam hati ini…
Meski sakit yang ku rasa…
Berikan senyuman pada ku…
Agar aku dapat bertahan disini…
—–
Ditinggal Kekasih
Oleh Salma Octavia Wisesa
Kini kuhanya bisa membayangkan,
membaca aksara yang kau rangkai penuh makna
tanpa sanggup ku menyapa
dan hanya bisa mengenangmu dalam duka
Kini kau telah pergi
tanpa kau peduli tentang perasaanku
kau pergi dengan keangkuhanmu
kau tinggalkan kenangan yang hayakan rapuh ditelan waktu,
dan sisa sisa usiaku
Haruskah air mata ini mengalir setiap waktu?
haruskah kuhentikan
detak jantung dan nadiku untuk merindukanmu?
dan haruskah nyawa ini terpisah dari ragaku karena cintamu?
mungkinkah ini semua telah menjadi suratan takdirku
—–
Masih Adakah
adakah diriku di hatimu?
sekian lama waktu masih memisahkan kita..
karena ia seakan akan telah pergi ketika selangkah ku jejaki
memang ini semua telah terjadi ..
sekian lama waktu masih memisahkan kita
dan adakah waktu masih membuat dirimu mengingatkan hatimu padaku?
kekasihku , dimanapun kau berada dan apapun aku bagimu
namun untukku enkau adalah kekasihku yang takkan pernah hilang..
kekasihku, maafkan aku yang telah menyakiti perasaanmu dahulu..
kan ku kejar dirimu hingga waktu akan memutihkan rambutku, melemahkan tubuhku namun hatiku takkan pernah rela untuk melepaskan namamu …
kekasihku ..
aku masih teramat mencintaimu..
—–
Luka Hati
Oleh Fauziia Nuer Afnhiie
Aku duduk terdiam di tengah kesunyian
menatap langit yang enggan berbicara
entah mengapa ia diam membisu seribu bahasa
apakah ia juga tau akan kesedihanku ?
Luka yang selama ini aku pendam
Sakit yang sangat mendalam
Sakit yang tak bisa terbendung lagi
Bagaikan pisau menggoreskan luka
Kau pergi bersama semua kenangan
jauh….jauh dan semakon jauh
meninggalkan aku sendiri
bersama luka dalam hati
—–
Hilang
Seperti kehilangan..
Kemanakah angin akan membawaku..
Sementara, aku tersesat jauh tak tahu arah
Kemanakah jejak-jejak kebersamaan itu..
Sementara aku enggan untuk pergi..
Sudahlah..
Aku cukup tenang disini..
Di tempat ini..
Tempat dimana kau mengubur perasaan ini
Sudahlah..
Jangan lagi kau bisikan aku dengan segala keindahanmu
Aku telah mendengarnya..
Bahkan jauh sebelum kau membisikkannya.
Sudahlah..
Kembali saja pada realita yang ada
—–
Engkau yang Pergi
dirimu yang melukai
dalamnya tak bisa kau rasai
sakitnya bagai ditusuk belati
jika esok masih bergulir
aku tak ingin lagi menagis
pergilah sejauh mungkin
engkau yang pergi
tinggalkan kedukaan disini
tanpa ku pinta hadir,menepi
bersandar di hati tak berpenghuni
jika waktu masih bergulir
ingin ku lepas beban dihati
karya: Testy Dwi D
—–
Pupus
Pipin Ocktaviana
Sekian lama ku tanam rasa yang bergejolak dalam dada..
Harap demi harap..
mimpi demi mimpi..
akankah tumbuh menjadi bunga bunga cinta yang mewangi..
sekian lama ku mengukir dan memendam 3 kata dalam hati..
ku nanti.. dan selalu ku nanti..
saat saat indah kunyatakan 3 kata itu
aku cinta padamu..
namun semuanya tak seperti yang ku bayangkan..
hancur seketika bagai bunga yang terinjak injak..
skujur raga ini mendadak terpaku kaku..
telingaku bagai mendengar suara ledakan yang teramat dahsyat..
ketika kuncup indah bibirnya berkata.. “ aku tak cinta padamu “
dan tak satu katapun ku ucap Tanya padanya..” MENGAPA ??? “
Mengapa kau patahkan hati ini..
Sementara Bening matamu seolah tawarkan telaga surga..
Saat hati tengah haus merasakan dahaga.
Kaupun menghampiriku dengan membawa seuntai butiran embun..
Mengapa…
mengapa hatiku tak begitu peka untuk merasa..
Mestinya naluri ini menyadari bahwa bukan aku yang ia nanti
dan tepis semua pesona senyumannya..
senyuman yang seolah menghantarkan beribu kata cinta..
Mungkin kini bukan hanya sekedar patah hati ini
Tapi hancurlah sudah..
Harapanku sepertinya t’lah berhenti sampai disini..
Umpama indah pelangi yg tak sampai berujung ke bumi..
Comments
Post a Comment