Puisi Ibu




Kehebatanmu Ibu
oleh Rifka Nurul Aulia

Ketika ku tak bisa berjalan
Ketika ku tidak bisa berbicara
Manusia pertama kali yang menemanimu adalah ibu
Yang selalu ada disaat kau Sedih,senang,dan susah
ketika kamu mulai membesar
Kau bisa memahami hidup
Betapa sulitnya dulu waktu ibumu melahirkanmu
Keringat bercucuran mulai jatuh
Dan disaat ibumu melahirkanmu, ayahmu selalu menemani Ibu
Dan ayahmu berkata “Yang kuat “
Bayangkan dan bayangkan sekarang kau tumbuh menjadi makhluk normal
Masih banyak seorang ibu yang ingin melahirkan anaknya normal
Tapi ada seorang ibu yang harus mendapat kan ujian anak yang tidak normal
Sebagai manusia sosial kita harus saling bantu dan tolong menolong
Maka,Kita harus berterimakasih ke Ibu karena 9 bulan dia mengandung
Tiada letih yang dirasakannya
Maka sekarang kita harus balas budi kepada ibu
Ibu I you
You are my everything
because you’re forever in my heart mother.
Thanks you allah and Thanks Mother
Selamanya kau selau di hatiku

******

Puisi Ibu – Tangisan Air mata Bunda

Puisi Monika Sebentina

Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku

Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu

Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku

Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku

******

Puisi – Jasa Seorang Ibu
Oleh Patma

Ibu…
kau membingbingku selama satu tahun
kau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah

Ibu….
kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain
ibu…
kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan

Ibu…
kalau aku membuat salah tolong maafkan aku
karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek

Ibu…
kalau aku lagi sedih kau menghibur aku
kalau aku lagi kesal kau menghiburku

Ibu…
terimakasih atas jasa-jasamu jika aku
masih sempat bertemu dengan ibu
aku sangat ingin memeluk ibu

******

Untuk Ibuku tercinta
By: Agus Suarsono

Ku ingin,
Menghirup udara yang kau hirup.
Melangkah,
Di tempatmu melangkah.
Berteduh,
Di tempatmu berteduh.
Dan terlelap di atas pangkuanmu.

Ibu…
Ku hanya ingin selalu bersamamu.
sepanjang waktuku…

******

Puisi Ibu – TAK TERGANTI
Puisi Nurhalimah Lubis

Ketika kupandang lekat pada sudut matamu
Tersimpan derita yang begitu mendalam
Aku tahu disana banyak tersimpan air mata untuk kami anakmu

Air mata yang telah kami lakukan
Ibu
Kamu selalu berharap kami anakmu yang kan jadi nomor satu
Namun sering kali kami melawan dan melalaikan perintahmu

Kami selalu membuatmu bersedih
Mulai sekarang aku bertekad untuk menghapusair matamu…
dan menggantinya dengan canda dan tawa

Terima kasih Ibu
Kau takkan pernah tergantikan di dalam hati kami anakmu

******

Puisi Seorang Anak Untuk Ibu
Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan..
Untuk berjuang dalam pertempuran..
Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi..
Doakanlah agar aku berhasil..

Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang..
Merebut kemenangan di mana pun adanya..
Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis..
Biar kucari jalanku sendiri..

Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar..
Meskipun ada bahaya, ada rasa takut..
Aku akan tersenyum dan menghapus air mata..
Biar kuutarakan pikiranku..

Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku..
Memahat tempatku, menjahit kainku..
Ingatlah, saat aku melayari sungaiku..
Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku.

******

Puisi Untuk Ibu – Jauh lebih bermakna
oleh Taufiq Ridho

Telah berjuta kata coba ku rangkai
ketika inginnya hati menggambarkan
lautan tinta sudah ku habiskan
ketika tangan kotorku ingin tuliskan

Seketika, tubuhku mematung waktu yg seakan berhenti
jiwa yg bergejolak mencampur adukan rasa…
aku tak bisa…
Apa yg sulit dari merangkai kata? begitu sulitkah menulis?
Tidak! Ternyata Bukan itu

Karna Berapa dan seindah apapun kata yg ku rangkai
sebanyak apapun tinta yg ku habiskan
kasihmu jauh melebihi itu
semua tentangmu, jiwa yg suci itu

sebuah pengharga’an yang ingin ku berikan
walau jauh berbanding dengan tulusnya kasihmu itu
apalah arti sebuah rangkaian kaata ini
kasihmu itu jauh lebih bermakna

karna engkau, aku mengertri hidup ini
kau itu bagai mentari
kau yg menyinari siangkuku
dan memberikan sinarmu pada bulan untuk menerangi malamku

aku menyayangimu, …ibu

******

Ulang Tahun Ibu

Bunda..
Engkau pecahkan kegalauan yang selalu membuatku jatuh..
Engkau bagai penopang raga yang mulai runtuh..
Engkau memberi semua yang kami butuhkan..
tapi kami, ketika engkau butuhpun kami belum menyadari..
Bunda..
kau buang waktumu tanpa lelah untuk kami..
Kau buat kasih sayang itu menjadi kebiasaan yang sering kami lupakan..
Engkau memberi tanpa kami meminta..
Engkau guyurkan siraman kasih yang tiada tandingannya..
Bunda..
Andai perasaan ini sepeka hatimu.,.
setegas kasihmu..
Semampu dan selalu ada untuk kami anakmu..
kan kurubah segala yang menajadi kesalmu..
kan ku coba merengkuh rasa yang sering kau berikan kepadaku..
Diatas langit yang tak terbatas..
kau topangkan kasihmu tanpa merasa lelah..
Trimakasih Bunda.. terimakasih telah menjagaku hingga dewasa..
Memberikanku seluruh cinta tanpa putus asa..
dengan cintamu, aku merasakan kekuatan yang sungguh luar biasa..
Love you Mom, aku gak akan pernah bisa membalas seperti cinta dan kasih yang telah engkau berikan kepadaku, Sampai kapanpun!

******

Puisi Untuk Ibu – Perjuangan Tanpa Banding
Oleh Ary Gembel

Bermula dari kasih sayang tulus…
Lukis semua rasa yang halus…

kini ku mulai cerita…
Saat merintih menahan dera…
Tiada banding hantamannya…
Bagai terbakar larpa…
Tak perna ia peduli jiwa kan tinggalkan raga…

Tak ada lukisan betapa menakutkan itu…
Layaknya petir bergemuruh…
Samua daya dan harap tumpah…
meruah semua gelisah…

Tiada sedetikpun yang mau…
Mau sejenak beri ruang untuk mengeluh…
Raungnya menyayat kalbu…
Tak terhitung butir-butir peluh…
Tapi badai belum berlalu…

Ia masih dan belum berhenti berperang…
Genggaman tangannya bagai remukkan tulang…
Hanya dia sendiri yang tau…
Jurang yang akan dia lalu…

Kini…
Rintih pergi…

Dan air sebening salju pun mulai berlinang…
Tak kala rengek meraung lantang…
Cemas melayang hilang…
Karena seonggak daging dan gumpalan darah telah datang…
Datang bagai bintang…

Kumandang asma illahi terdengar memenuhi setiap sisi ruang…
Lahir la buah cinta yang beri terang…

Puisi – Ibu Malaikatku

Ibu…
Disini kutulis cerita tentangmu
Nafas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapapun sakitnya kau tetap penuh cinta
Ibu…
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga dihati
Tak terbesit sejenak fikirkan lelahmu
Kau terus berjalan diantara duri-duri
Ibu…
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu
Ibu..
Kau lah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapanpun itu..
Aku akan tetap mencintaimu..

******

Puisi Untuk Bunda – Jasa Tak Terlupakan

Ibu…
kau membingbingku selama satu tahun
kau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah

Ibu….
kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain
ibu…
kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan

Ibu…
kalau aku membuat salah tolong maafkan aku
karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek

Ibu…
kalau aku lagi sedih kau menghibur aku
kalau aku lagi kesal kau menghiburku

Ibu…
terimakasih atas jasa-jasamu jika aku
masih sempat bertemu dengan ibu
aku sangat ingin memeluk ibu

******

Puisi Ibu – Pantaskah Aku

Ku duduk berdiam diri
Wanita yang mulai renta ku pandangi
Wanita yang selama ini mengasihi
Serta merawatku sepenuh hati

Seorang wanita yang tak kenal mengeluh
Yang tak peduli dipelipisnya berjuta peluh
Yang bekerja keras tak kenal waktu
Hanya demi kesuksesanku

Tapi pantaskah aku ?
Masih dicintainya
Masih disayanginya
Masih menjadi kebanggaannya

Aku hanyalah anak tak tau diri
Yang hanya tidur dan pergi setiap hari
Yang membentaknya kala dinasihati
Yang manja dan mementingkan diri sendiri

Pantaskah aku, ibu ?
Mendapat kasih sayangmu
Mendapat cinta tulusmu
Memanggilmu seorang ibu

Aku marah,
Aku benci,
Pada diri sendiri

Mengapa baru ku sadari ?
Aku mengecewakannya
Aku beban hidupnya
Aku berdosa padanya

Pantaskah aku,
Mendapat surgamu ibu ?

puisi terbaik lainnya:
– puisi hari pendidikan nasional
– puisi pantai dan laut terbaik
– puisi humor lucu terbaru

******

Puisi Bunda – Jiwa Terindah

Terlihat senyum tulusmu
Terasa doamu yang tak pernah henti
Tercipta kasih sayang tulusmu
Tak akan tergantikan
Wahai kau wanita terhebat
Kaulah segalanya untukku
Di saat ku bahagia
Air mata kebahagiaan terpancar bersinar
Di saat ku sedih
Air mata doamu tiada pernah berhenti
Tiada pernah mengeluh
Tiada pernah kecewa
Tiada pernah lelah
Jiwamu sungguh indah
Akan selalu ku ingat
Cerita ini akan selalu ku kenang
Engkau selalu ku doakan sepanjang hidupku
wahai kau wanita terhebat, IBU

******

Puisi Ibu – Kasih Hatiku

Kasih Hatiku
Kian hari kian ku ingat
Masa waktu bersamanya
Semakin ku jauh darinya
Semakin kuat rasa
Tuk selalu ingin bersamanya
Aku tak mengerti akan semua
Bagiku………

Dialah selimut penghangat
Di kala dingin malam menyayat
Dialah kapas penghapus
Di kala tetes airmata terjatuh
Dialah sandaran terhangat
Di kala pilu hatiku menerjang
takkan pernah ada
Yang dapat menggantikannya
You are my guardian angel MOM…….

******

Puisi – Kemuliaan Sang Ibu

Terdiam sejenak dalam renungan..
Kala bayang wajahmu datang menyapa..
Waktupun berputar kebelakang
membuka memori kenangan kecilku

Tetesan keringat dan air mata
berjuang melawan maut..
Demi kehadiran sang buah hati
Mendengar tangisan pertamaku
jadi kebahagian tak ternilai bagimu

Saat ku mulai belajar berjalan
kau dengan setia menjaga ku..
Ku mulai belajar bicara
engkau dengan sabar mengenalkan ku pada kata-kata..

Hingga ku dewasa kasih sayang itu tetap sama..
Tak pernah pudar dan terkikis oleh waktu..

Bekerja tanpa mengenal kata lelah
Tidur tanpa mengenal kata lelap
Terjaga dalam gelapnya langit subuh
Demi mencari sesuap nasi untuk ku..

Tapi, balasan apa yang ku beri..
Hanya goresan luka dan air mata..
Meskipun begitu kasih sayang itu tak berkurang sedikitpun..

Slalu kau sebut namaku dalam setiap doamu..
Air mata ini jatuh berlinang dengan derasnya
Mengingat betapa mulianya engkau wahai ibu..

Pepatah berkata..
“surga dibawah telapak kaki ibu”
Izinkanlah daku mencium surga itu
ibu..

******

Puisi Untuk Ibu – Tak Terganti

Ketika kupandang lekat pada sudut matamu
Tersimpan derita yang begitu mendalam
Aku tahu disana banyak tersimpan air mata untuk kami anakmu

Air mata yang telah kami lakukan
Ibu
Kamu selalu berharap kami anakmu yang kan jadi nomor satu
Namun sering kali kami melawan dan melalaikan perintahmu

Kami selalu membuatmu bersedih
Mulai sekarang aku bertekad untuk menghapusair matamu…
dan menggantinya dengan canda dan tawa

Terima kasih Ibu
Kau takkan pernah tergantikan di dalam hati kami anakmu

baca juga:
puisi rindu untuk belahan hati
puisi kecewa dan patah hati karena cinta

******

Puisi Ibu – Tanpa Pamrih

Ibu engkau mengandungku 9 bulan
sampai kau melahirkanku dengan susah payah
Dikau merawatku sampai aku tumbuh berkembang besar
Dikau juga merawatku tanpa pamrih. . .
Dan kau juga merawatku dengan penuh kasih dan sayang
Ibu. . . engkaulah yang mengajari aku berjalan sampai ku bisa berjalan
Dikau juga mengajariku berbicara sampai aku bisa dengan lancar
Ibu engkau bagai malaikat aku. . .
Kala aku bersedih engkaulah yang slalu ada untuk menghibur aku. . .
Ibu. . . aku juga merasa engkau pahlawan terhebattku
Disetiap aku kesusahan engkaulah slalu ada untuk membantu diriku
Ibu. . . dikau bekerja keras
untuk menafkahi aku. . .
ibu. . . trima kasihku atas pengorbananmu
Yang kau berikan kepadaku. . .
Ibu. . .

******

Puisi Bunda – Doa Untukmu

Aku tak tau apa yang harus aku lakukuan tanpa dia. . .
Dialah yang slalu mengerti aku. . .
Dia yang tidak pernah letih menasihatiku. . .
Dia yang slalu menemaniku. . .
Dialah ibuku. . . orang yang slalu menjaga aku. . .
Tanpa dia hidupku hampa di dunia ini
Tanpanya aku bukanlah siapa-siapa
Aku hanyalah manusia yang lemah
Yang membutuhkan kekuatanmu. . .
Kekuatan cinta dan kasih dari ibuku. . .
Ya Allah. . .
Berikanlah kesehatan kepada ibu. . .
Panjangkanlah umurnya. . .
Aku ingin membahagiakan dia. . .
Sebelum saya atau ibuku yang tlah tiada didunia. . .

Jiwa Besi Bundaku

Arti hati dalam gelombang
Terlukis senyum tulus sang ibu
Peluh kesal terbuang demi sang anak
Di bawah tirai langit berjuang
Waktu terus berputar
Tak henti ibu berdoa menghadap sang kuasa
Demi sang Anak meraih cita
Angan membawa jiwa besi ibunda
Menuju taman cinta sang kuasa
Jiwa besi ibunda menggema dalam gelombang nasib
Takdir terus berjalan bawa kaki melangkah
Ke pangkuan ibundaku tersayang…
Oh ibunda….
Aku berdoa semoga kau terlimpahi awan mimpi tulusmu
Terus berjuang demiku
Tak tau kubalas dengan apa
Hanya pengabdian yang bisa kuberikan
Ibundaku tersayang, beristirahatlah
Dalam pangkuanku lepaslah lelahmu itu, Terima kasih Ibunda.



Merindukanmu Ibu

Malam malam yang sepi. . .akupun sendiri tidak ada yang menemani . . .
Aku teringat akan masa kecilku dulu. . .
Bersenda gurau bersama ibuku. . .
Bersuka dan berduka, bergembira kita melewati bersama. . .
Tapi kini kau tlah tiada. . .
Di batu nisan kini kau tlah menyandarkan kasih dan sayangmu. . .
Hanyalah doa dan yang ibu senangi yang aku lakukan. . .
Semoga Ibu disana bahagia disisi-Nya. . . Aamiin. . . ya Rabbal’alamin..



Lika Liku Aku

Di peluk rangkulan ibu
Di gendongan sang ayah
Aku pernah menangis merengek
Dan tak tahu arti hidup
Hanya bermanja-manja saja.

Pagi ini telah tersaing malam
Aku mengeluh resah akan hidup
Menagis takan guna merana
Meski sekarang aku tak bisa berada di gendongan mereka
Namun doanya bergelayutan di atas bibir yang ranum

Hidup tiada kawan berlawan
Ke mana menitip rindu
Peluh dosa meradang membalut tubuh lemah
Kenapa aku merasa gagah menyakitimu
Doa mereka hanya bualan semata
Ah…omong kosong saja

Tak perduli tatapan nanar ibu
Berbasuh pipi
Melihat ke getiran liku-laku aku
Mungkin dia terluka dalam

Maaf ayah
Maaf ibu
Dulu aku bersekutu dengan ragu
Kini sisa sesal mengental



Ibu

Inilah diriku anak mu. . .
Perempuan yang dulu hanyalah membebanimu
Sembilan bulan. . .
Merampas kelelapmu pada malam malammu. . .
Ketika aku masih. . . jadi gumpalan daging. . .
Di beri nyawa di rahimmu. . .
Adapun disaat pertama kali aku menghirup udara di
bentang yang fana ini . . .
Setelah engkau bertarung antara hidup mati
Aku hanya mampu memberimu gelisah dan cemasmu tapi letihmu tak pernah aku dengar. . .
Sbagai nyanyian keluhku. . .

Tangan Malaikatku
Tangan itu
Tangan yang menyentuh tubuh ku
Tangan yang mengangkat ku dari kesunyian
Tangan yang memberikan kehangatan untuk ku

Tangan itu
Tangan yang dulunya selembut sutra kini mulai keriput
Tangan yang hanya bisa aku rasakan kelembutan dan ketulusannya
Tangan yang bisa membuat ku tertidur lelap

Tangan itu
Tangan malaikat tanpa sayap
Tangan bidadari tak bergaun
Tangan pahlawan tanpa seragam dan senjata

Tangan itu
Tangan ibu, tangan ibu ku
Tangan ibu yg terus bersabar menghadapi ku dan adik-adik ku
Tangan yang tenang dengan tingkah aneh ku

Terjagalah kau tangan
Jaga lah ibu ku.



Trima Kasih

Tuhan . . .
Terima kasihku atas rejeki untuk kedua orang tua kami.
Kesehatan yang baik untuk mereka. . .
Serta merta terhindar dari hal hal yang buruk. . .
Tuhan . . . .
Tak pernah terbayang air mata Ibuku. . .
Saat dia berdoa kepadaMu demi aku. . . anaknya. . .
Ampunkanlah dosa Ibuku, . . .
Muliakanlah dia dengan segala karuniaMu . . .
Aku titipkan Diaa lewat doa doa kepada takdirmu.
Pintaku . . .
Jagalah Dia hingga akupun mampu
membahagiakannya. . . ..
Aamiin . . . .



Nasehat Dari Ibu

Aku tak tau, . .
Esok akankah bagaimana. . .
Namun yang aku tau saat ini. . .
Aku masih ada untuk berbuat.
Saat aku bangun dipagi ini. . .
Akupun masih bisa mengucapkan kata. . . bersyukur memuji kebesaran-Nya.
Berbicara sejenak dengan Ibu Hari ini. . .
Bertambahlah nasehat yang kudapat. . .
Tetaplah semangat dan jaga hatinya slalu. . .
Jaga niatnya jangan sampai berubah. . .
Tetapkanlah hatinya pada tujuan awal. . .
Dan Jika itu baik. . . pastilah baik pula untukmu. . .
Hayooo. . .
Apa niat kamu anaku. . .
Bertanya Ibuku dengan nada yang suaranya beliau. . .
Yang slalu terdengar riang dan ceria. . .
Doamulah. . . Harapanku Ibu. . .
Lega. . . Tenang dan Semangatlah. . .
And 100% righttttt!!!!
Aku yakin, doanya mereka slalu terus ada. . .



Angan-Angan Semu

Aku ingin mendengar suaramu, suara disaat kau menasehatiku suara disaat kau menyemangatiku

Aku ingin merasakan belaianmu, belaian disaat kau mengusap rambut dan punggungku

Aku ingin merasakan dekapanmu,
dekapan yang membuatku tenang disaat aku menghadapi masalah

Tetapi semua itu
takkan bisa menjadi nyata,
karena kau telah pergi jauh…

Tinggalkan aku sendiri
bersama semua angan – angan semuku.

Pengorbananmu

3 huruf 1 kata menjadi sebuah nama yang bermakna .
Pengorbananmu sungguh sangat luar biasa .
Mulai dari mengandungku , melahirkanku .
Hingga merawatku sampai detik ini .

Diwaktu bayi dengan ikhlasnya kau beriku ASI .
Dengan sentuhan tangan lembut , kau rawatku , kau didikku , hingga kau membesarkanku .
Tanpa sedikitpun rasa lelah tampak diwajahmu .

Dunia ini akan terasa gelap gulita tanpamu .
Didunia ini juga takkan ada diriku tanpa dirimu .
Disetiap malam kau panjatkan beribu – ribu do’a untukku .
Tampak juga ada tetesan air mengalir di wajah cantikmu .
Semua itu kau lakukan hanya untuk diriku .



Sajak Untuk Bunda

Kalau bukan doa dari bunda,
Perahuku mungkin tak sampai ke pelabuhan
Sebab di dalam katanya terselip sebuah harapan
Agar manakala badai itu menghadang,
Perahuku tetap tenang selama perjalanan

Kalau bukan restu dari bunda,
Pesawatku tak mungkin sampai ke bandara
Sebab di balik katanya terucap sebuah impian
Agar tatkala hujan itu menghalang,
Pesawatku lekas mendarat hingga tujuan



Kado Terakhir

senyum itu telah berlalu…
tepat 21 tahun, dihari yang aku tunggu
kau bangunkan tidur lelapku
dengan lambaian tangan semu

tak nampak jelas raut wajahmu
tertutup putihnya aura sutra baru
halus nan lembut, bersinar tanpa debu
di surau terakhir tanda berlalu
ku kejar namun tak mampu…

aku lari cari kasihmu
tengok kembali tempat sandarmu
namun engkau masih membisu
berbaring diranjang RSU

“nak…!”, sapa terakhir buatku
ini kado terakhir ibu
bukan kado mewah yang ibu janji
namun senyum dan selamat jalan
tanda cinta tulus nan suci…
“selamat jalan anak- anakku…!”



Ibu Slalu Menemani


Ibuku adalah teman disaat aku kesepian. . .
Ibu adalah seseorang guru disaat kita dalam ketidak tahuan. . .
Ibu dialah penolong disaat kita dalam kesusahan. . .
Ibu adalah malaikat cinta saat aku dalam kesedihanku. . .
Ibu merupakan sebuah sinar saat hatiku gelap. . .
Ibu. . .
Kau ialah segala-galanya dalam hidup. . .
Walaupun aku!!! . . .
Memberikan semuanya darah dan daging yang ada didalam tubuhku ini untukmu. . .
Maka. . . tidak akan mampu membayar semua kasih dan sayang yang tlah kau berikan. . .
Ibu I love you. . .

Lagu Rindu Untuk Mama

Tak pernah sekalipun ku kehilanganmu
Tak sedetik pun kau pernah
tinggalkan ku
Kala ku pilu kau erat memelukku
Kau obati setiap lukaku

Namun kali ini mama
Ku biarkan kau menjauh
Menanggung rasa kecewa
Hatimu merapuh dan luka

Dalam jauhnya dirimu
Kugubahkan syair lagu
Yang ku tulis dengan tangisku
Dan ku kemas dalam rindu

Teganya mama meninggalkanku
Karena prasangka kau pun membisu
Dalam kerinduan ku sertakan doa
Kembalilah padaku dengan cinta



Kau Puisiku

tak cukup kata tuk lukiskanmu
lukiskan betapa teduhnya wajahmu
kau terlalu indah
jika harus terlukis dalam kanvas
tapi aku ingin semua orang tahu
kuingin mereka tahu hasil karyaku
melukismu di dada langit
supaya mereka percaya
aku mempunyai sosok malaikat

yang mampu memindahkan surga ke bumi
untukku, ya untukku!
supaya mereka paham
bahwa tuhan telah benar-benar
tepat memberi amanah
pada sosok yang kini menjadi
penuntun dalam setiap goresan penaku
dialah nadi setiap sajakku
dan ruh semua puisiku
dialah ibu…



Rindu Ayah Ibu

Ayah. . .
Ibu. . .
Sudah lamanya kita tidak bertemu. . .
Sudah lamanya kita tidak bersamamu. . .
Ayah. . .
Ibu. . .
Aku ingin memeluk kalian berdua
Aku ingin mencium kening kalian berdua
Sbagai tandaku sayang kalian. . .
Ayah. . .
Ibu. . .
Aku merindukan bercanda dan tawa kalian
Aku merindukan nasehat kalian
Ayah. . .
Ibu. . .
Mengapa kita harus berpisah seperti ini
Mengapa jarak dan waktu slalu memisahkan kita
Suatu saat nanti kita pasti bertemu. I love you mama. . . , i love you ayah. . .



Bidadari Surgaku

Ibu engkaulah Bidadari Surgaku . . .
Ibu, kuingin mencintamu setulus dan sebisapun aku mampu. . .
Aku sangat ingin bahagiakan dirimu hingga akhir hayatmu. . .
Aku ingin tetap dekat dengan kamu. . . meski dewasaku membawaku pada keluarga baruku. . .
Aku sangat ingin berbakti kepadamu tanpa batas waktuku. . .
Karna cintamu adalah dihidupku. . .
Karna jasamulah tiddk lekang oleh waktuku. . .
Ibu…
Semoga kita tetap bersatu di Surga terindahnya kelak…
Dari Anakmu yang selalu mencintaimu…

Comments

Popular posts from this blog

Privacy Police

Pantun Teka-Teki

Tips & Trik Memainkan Pokeman GO