Budidaya Tanaman Obat dan Khasiatnya

Keragaman  jenis  tanaman  obat  mulai  dari  jenis  tanaman  dataran  rendah  sampai  tanaman
dataran  tinggi  menuntut  penyesuaian  lingkungan  untuk  kegiatan  budidaya  tanaman  tersebut.
Seti ap  jenis  tanaman  obat  membutuhkan  kondisi  lingkungan  tertentu  agar  dapat  tumbuh  dan
berkembang dengan optimal. 

Lingkungan pertumbuhan  yang dimaksud meliputi  iklim dan tanah. Beberapa unsur  iklim
seperti   suhu,  curah  hujan  dan  penyinaran  matahari   secara  l angsung  berpengaruh  bagi
pertumbuhan  tanaman.  Set i ap  tanaman  obat  membutuhkan  suhu  udara  yang  sesuai  agar  proses
metabolisme  dapat  berj alan  baik,  sedangkan  suhu  tanah  akan  mempengaruhi  proses
perkecambahan  benih.  Suhu  tanah  yang  terl alu  rendah  dapat  menghambat  proses
perkecambahan, sedangkan suhu tanah  yang terlalu tinggi dapat memat i kan embri o  yang terdapat
pada biji .


Tanaman  obat-obatan  membutuhkan  curah  hujan  yang  cukup  dengan  distribusi  yang
merata.  Ketersedi aan  air  merupakan  salah  satu  faktor  penentu  keberhasilan  budidaya  tanaman
obat.  Apabila  jumlah  curah  hujan  ti dak  dapat  memenuhi   kebutuhan  ai r  bagi   tanaman  obat  maka
harus dilakukan penyiraman atau pengairan melalui   irigasi.
Penyinaran  matahari   juga  sangat  penting  pada  budi daya  tanaman  obat.  Sudut  dan  arah
datangnya  sinar  matahari ,  lama  penyinaran  dan  kuali tas  sinar  merupakan  faktor-faktor  yang
mempengaruhi  proses  fotosintesis  pada  tanaman  obat.  Jumlah  radiasi  matahari   yang  t i dak
optimal  akan  menyebabkan  penurunan  kuali tas  dan  kuant i tas  produksi  tanaman  obat.  Beberapa
jenis  tanaman  obat  membutuhkan  pelindung  untuk  mengurangi   jumlah  radiasi  matahari   yang
di terima,  tetapi   j enis  tanaman  obat  lainnya  membutuhkan  j umlah  radiasi  matahari   maksimal
untuk berfotosintesis.

Unsur-unsur  iklim  lain  sepert i   kelembaban,  angin  dan  keawanan  juga  perlu  diperhat i kan
dan disesuaikan dengan kebutuhkan tanaman obat yang akan dibudidayakan. 
Kesuburan  tanah  tempat  bercocok  tanam  tanaman  obat  j uga  merupakan  penentu
keberhasilan  budidaya  tanaman  obat  tersebut.  Kesuburan  tanah  yang  harus  diperhat i kan  meliput i
kesuburan  fisik,  kimia  dan  bi ol ogi .  Tanah  sebaiknya  memiliki  perbandingan  f raksi  liat,  l empung
dan  pasir  yang  seimbang,  gembur,  kandungan  bahan  organik  t inggi,  aerase  dan  drainase  baik,
memiliki  kandungan  hara  yang tinggi , pH tanah cenderung netral  antara 6,0 – 7,0.

Persiapan dan Pengolahan Tanah
Tanah merupakan medium alam untuk pertumbuhan tanaman. Tanah menyediakan unsur-unsur  hara  yang  merupakan  makanan  bagi  tanaman.  Pada  budi daya  tanaman  obat  persiapan
lahan dan pengolahan  l ahan harus menjadi  perhat ian pertama.
Lokasi   penanaman  penting  diperhat i kan  karena  berkai tan  langsung  dengan  lingkungan
tumbuh  tanaman  yai tu  iklim  dan  kondisi  lahan.  Ket inggian  tempat  sangat  mempengaruhi  iklim
setempat  seperti   suhu,  curah  hujan,  kel embaban,  penyinaran  matahari ,  dan  angin.  Kemiringan
lahan  juga menentukan tekni k pengol ahan tanah dan teknik budidaya tanaman.
Seti ap  jenis  tanaman  obat  membutuhkan  kondisi  tanah  tertentu  agar  dapat  tumbuh  dan
berkembang  optimal .  Kondisi  tanah  yang  harus  di perhati kan  meliput i   kesuburan  fisik  tanah
(struktur, tekstur,  konsistensi,  porosi tas,  suhu  tanah,  aerase  dan  drainase  tanah),  kesuburan  kimia
(ketersedi aan  hara,  kapasi tas  tukar  kati on,  pH  tanah),  kesuburan  bi ol ogi   (akt ivi tas
mikroorganisme tanah dan  bahan organi k tanah). Kesuburan tanah  harus selalu dipertahankan.
Setel ah  di tentukan  l okasi  penanaman  dan  jenis  tanah  yang  sesuai  untuk  budidaya
tanaman  obat  selanjutnya  dapat  dilakukan  kegiatan  persiapan  dan  pengol ahan  tanah.  Persiapan
dan pengol ahan tanah bertuj uan untuk :

    Membuat kondi si  fisik tanah menjadi   lebih gembur, meningkatkan porositas tanah,memperbaiki  aerase dan drainase tanah.
    Membersihkan  l ahan dari  gulma, semak, sisa-sisa tanaman, dan batu-batuan  yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
    Pada areal  penanaman  yang terl etak di   lereng buki t  atau pegunungan sebaiknya dibuat teras untuk mencegah erosi  dan mempermudah pemeliharaan tanaman.


Teknik  persiapan  dan  pengol ahan  tanah  di tentukan  ol eh  jenis  tanaman  obat  yang  akan dibudidayakan dan kondisi  awal   lahan tersebut. Secara umum tahapan pengol ahan tanah adalah :

    Pembersihan  lahan dari  gulma, sisa-sisa tanaman, dan  batu-batuan.
    Pembajakan  yai tu membalik tanah dengan menggunakan  bajak atau traktor
    Penggaruan  yai tu menghancurkan gumpalan tanah yang  besar sehingga menjadi   lebih halus dan merata. Pada parti kel tanah  yang  lebih kecil maka hubungan antara parti kel tanah dengan akar tanaman akan  l ebih  l uas dan akar akan  lebih mudah mendapatkan zat hara  yang dibutuhkan.  Tanah  yang  lebih porous akan membuat lingkungan perakaran  yang  l ebih  baik terutama untuk tanaman obat yang memiliki rhizome/rimpang dan tanaman obat berakar dangkal dan kecil .  Kondisi  fisik tanah  yang baik  j uga akan meningkatkan akt ivi tas mikroorgani sme tanah yang dapat membantu meningkatkan ketersedi aan  hara  bagi  tanaman dan mempercepat dekomposisi   bahan organik.
    Pembuatan  bedengan. Beberapa  j enis tanaman obat sebaiknya dibudidayakan pada bedengan-bedengan terutama untuk j enis tanaman  semusim atau tanaman  berbentuk perdu dan memiliki   habi tus kecil  yang rel at if  t i dak tahan ai r  yang tergenang sepert i  pegagan, memiran, daun dewa, temu-temuan. Sedangkan untuk tanaman obat tahunan seperti  kayu manis, mahkota dewa, kina, dan pal a t i dak membutuhkan  bedengan untuk tempat tumbuhnya.


Bedengan dibentuk dengan cara menimbun tanah atau meninggi kan permukaan tanah
dari  hasil  galian pari t sebagai   batas  bedengan. Bedengan sebaiknya dibuat memanjang dengan
arah timur -  barat. Panj ang dan  l ebar  bedengan dibuat sesuai  dengan kebutuhan. Jarak antar
bedengan  yang merupakan saluran ai r  j uga dapat digunakan untuk berj alan pada saat
pemeliharaan. Sal uran ai r  berfungsi  untuk menghindarkan tergenangnya ai r pada saat musim
hujan (Syukur dan Hernani , 2001).
Lubang-l ubang tanam dan al ur-alur tanam dibuat pada bedengan. Jarak tanam dibuat
sesuai  jenis tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Ukuran  l ubang tanam disesuaikan dengan
jenis tanaman dan  jenis bibi t  yang tel ah disiapkan. Pada waktu penggalian  lubang tanam
sebaiknya tanah topsoil dan subsoil di pisahkan, sebaiknya tanah galian tersebut di campur dengan
pupuk kandang atau kompos  yang dosi snya tergantung  jenis tanaman dan  jarak tanam.
Pada tanaman  yang membutuhkan tegakan, seperti si rih dan  lada dapat di tanam panjatan
atau tegakan. Panj atan atau tegakan  dapat berupa panjatan mat i  atau tanaman  hidup. Ti ang
panjatan dapat di pasang ki ra-ki ra 10 cm dari   lubang tanam.  Apabila di pakai  panjatan  hidup
berupa tanaman maka harus dipilih tanaman  yang pertumbuhannya cepat, kuat, berbatang  l urus
dan pertumbuhannya t i dak mengganggu tanaman utama. Beberapa  j enis tanaman obat j uga
membutuhkan tanaman pelindung untuk melindungi  tanaman obat dari  penyinaran matahari
secara  l angsung atau dari  terpaan angin, maka sebaiknya tanaman pelindung tel ah disiapkan
beberapa waktu sebelum penanaman  bibit ke  lapangan.
Untuk  tanaman  obat  yang  dibudidayakan  secara  organi k,  di   seki tar  areal  penanaman sebaiknya  di tanam  tanaman  perangkap  seperti  kenikir,  serai ,   bunga  matahari ,  dan  mimba.
Tanaman  tersebut  di tanam  untuk  melindungi  tanaman  obat  yang  dibudi dayakan  dari  serangan hama.

Persiapan Bibit
Persi apan  bahan  tanam  dapat  dilaksanakan  bersamaan  dengan  kegiatan  persiapan  dan
pengol ahan  lahan.  Bahkan  pada  beberapa  jenis  tanaman  obat-obatan  dibutuhkan  waktu  l ebih
lama untuk mempersiapkan bahan tanam karena pembibi tan harus melalui  beberapa tahapan.
Perbanyakan  tanaman  dapat  dilakukan  secara  generat if   yai tu  dengan  biji   dan  secara
vegetatif  yai tu  dengan  cara  stek,  cangkok,  okul asi ,  runduk,  dan  kul tur  jaringan.  Sistem
perbanyakan  tanaman  yang  akan  digunakan  tergantung  dari   jenis  tanaman,  keterampilan  pekerj a,
waktu yang dibutuhkan, dan  biaya.

Tuj uan pembibi tan adalah untuk memperol eh  bahan tanaman  yang pertumbuhannya  baik seragam,   dan  untuk  mempersiapkan  bahan  tanam  untuk  penyulaman.  Bila  bibi t  tanaman  yang di tanam  di   lapangan  merupakan  bibi t  yang  tel ah  tersel eksi  maka  diharapkan  pertumbuhan  dan perkembangan tanaman pada masa  vegetatif  dan generat if  akan  l ebih  baik.

Perbanyakan Generatif
Beberapa  jenis  tanaman  obat  yang  perbanyakannya  dilakukan  dengan  menggunakan  biji adal ah  meniran,  sambil oto,  mahkota  dewa,  dan  pal a.  Pembibi t an  tanaman  obat  ini  dilakukan dengan  beberapa tahapan sebel um  bibi t si ap untuk di pindahkan ke  l ahan.  Jumlah  bibi t  yang  harus  disiapkan  dihi tung  berdasarkan  jumlah  popul asi  tanaman  yang akan  di tanam  di  lahan  di tambah  bahan  tanaman  untuk  penyulaman  untuk  menggant i     tanaman yang mat i  atau pertumbuhannya kurang  baik. 
Biji  tanaman  yang  sebaiknya  di perol eh  dari   tanaman  induk  yang  pertumbuhannya  sehat.

Biji  tersebut  berasal  dari   buah  yang  benar-benar  matang  fisi ol ogis,  t i dak  cacat,  ti dak  terdapat
bekas  serangan  hama  dan  penyaki t.  Pada  beberapa  j enis  tanaman  obat  biji   perl u  dipisahkan  dar i
daging  buah  dengan  cara  tertentu  sepertai   pengupasan,  pengeringan,  dan  perendaman.  Sebaiknya
biji   segera di kecambahkan agar daya kecambahnya ti dak menurun.

Media  pembibi tan  berupa  campuran  tanah  topsoil  yang  subur  dan  pupuk  kandang  yang matang  dengan  perbandingan  1  :  1.  Sebaiknya  medi a  tanam  ini  diayak  agar  di perol eh  agrega yang  halus.  Campuran  media  kemudian  dimasukkan  dalam  polibag  atau  bak  persemaian,  bagian dasar  wadah  persemaian  sebaiknya  dibuat  l ubang  agar  sisa  ai r  penyi raman  dapat  kel uar.  Biji tanaman dapat disemaikan pada media tanam tersebut.  Tempat  persemaian  biji  terdi ri   dari  bedengan  persemaian  dan  sungkup  persemaian.

Bedengan  persemaian  berfungsi   untuk  tempat  meletakkan  media  semai,  sedangkan  sungkup
berfungsi  untuk  melindungi  bibi t  dari  pengaruh  lingkungan  yang  kurang  baik  dan  gangguan
hama.  Bedengan  persemaian  dapat  dibuat  dengan  lebar  1,5  m,  panjang  bedengan  disesuai kan
dengan  kondisi  lahan  dan  populasi  bibi t,  t inggi  bedengan  30  cm,  arah  bedengan  timur  -  barat.
Drainase  pada  bedengan  pembibi tan  harus  baik  untuk menghindari  tergenangnya  air.  Permukaan
bedengan  harus  gembur  untuk  menampung  ai r  sisa  resapan  dari   media  pembibi t an.  Polibeg-polibeg  yang  tel ah  berisi  benih  tanaman  dapat  disusun  pada  bedengan  dengan  rapi .  Sungkup
dapat  dibuat  dengan  menggunakan  kerangka  dari  bambu  atau  pl at  besi  yang  dibentuk  setengah
lingkaran.  Tinggi   sungkup  seki tar  80  cm.  Kerangka  sungkup  di tutup  dengan  plast i k  transparan,
bagian pinggi r sungkup dapat dibuka agar memudahkan penyiraman dan pemeliharaan  bibi t.

Pemeliharaan  bibi t  dipersemaian  meliput i   penyiraman,  pemupukan,  penyiangan  gulma,
dan    pengendalian  hama  dan  penyaki t.  Media  tanam  pada  persemaian  harus  selalu  dijaga
kel embaban,  penyiraman  sebaiknya  dilakukan  dua  kali  sehari  pagi  dan  sore  hari   dengan
menggunakan  gembor.  Pemupukan  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  pupuk  daun  atau
pupuk  cai r  dengan  cara  menyemprot  bibi t  atau  menyiramkan  pupuk  pada  media  tanam.
Penyiangan  gulma  sebai knya  dilakukan  secara  intensif  untuk  menjaga  agar  ti dak  terjadid
kompet i si  antara  gulma  dan  tanaman  utama,  gulma  j uga  dapat  menjadi   tanaman  inang  bagi
hama.  Pengendalian  hama  dan  penyaki t  sebai knya  dilakukan  dengan  menggunakan  pest i sida  dan
fungisida  nabat i .

Beberapa  hari   sebelum  bibi t  dipindahkan  ke  lapangan,  sungkup  plast i k  transparan  dapat
dibuka  secara  bertahap agar bibi t dapat beradaptasi dengan  lingkungan terbuka. Selanjutnya  bibi t
dapat di pindahkan ke areal  penanaman.

Beberapa  jenis  tanaman  obat  terutama  tanaman  obat  tahunan  ada  yang  harus  dibibi tkan
beberapa  tahap,  yai tu  persemaian  pada  polibeg  atau  kotak  perkecambahan,  kemudian  kecambah
di pindahkan  ke  polibeg  kecil  berdi ameter  15  cm,  setel ah  beberapa  minggu  bibi t  harus
di pindahkan  ke  polibeg  yang  lebih  besar  selama  beberapa  bulan  sebelum  dipindahkan  ke
lapangan.  Tetapi   beberapa  j enis  tanaman  obat  ti dak  perl u  melalui  tahapan  pembibi tan,  biji  yang
tel ah dipilih dapat di tanam  langsung pada bedengan  yang tel ah disiapkan di  areal  penanaman. 

Perbanyakan Vegetatif
Pebanyakan  vegetatif  bertuj uan  untuk  mendapatkan  bahan  tanaman  yang  memiliki  sifat-sifat  yang  sama  dengan  induknya  dan  mempercepat  masa  produksi   tanaman.  Perbanyakan
vegetatif  juga  memiliki  beberapa  kelemahan  yai t u  perakarannya  lebih  lemah  sehingga  tanaman
kurang  kokoh  dan  umur  tanaman  relat if  lebih  pendek  dibandingkan  tanaman  yang  diperbanyak
dengan  biji .

1. Setek
Setek  merupakan  perlakuan  pemisahan,  pemotongan  beberapa  bagian  tanaman  (akar,
batang, daun dan tunas) dengan tuj uan  agar  bagian-bagian  i tu membentuk akar. Dengan dasar  i tu
maka muncul   ist ilah setek akar, setek cabang, setek daun, setek umbi , dan sebagainya.
Setek  batang  di ambil   dengan  cara  memotong  batang  atau  bagian  pucuk  tanaman  induk
dan  selanjutnya  di tanam  di   pembibi tan.  Tanaman  obat  yang  diperbanyak  dengan  setek  batang
antara  lain  sirih,  brotowali,  dan  lada.  Batang  dipotong  miring  atau  datar  sepanjang  10  –  30  cm,
kemudian  dicelupkan  pada  ZPT  sepert i   AIA  atau  Rootone  F  untuk  mempercepat  pertumbuhan
akar.  Setek  batang  di tanam  pada  polibeg  yang  tel ah  berisi  media  tanam,  disiram  ai r  secukup  dan
diletakkan pada  bedengan persemaian.
Setek rimpang (rhizome) dan stek akar j uga cara perbanyakan  yang sering dilakukan pada
tanaman  obat-obatan.  Tanaman  obat  yang  umumnya  diperbanyak  dengan  setek  rimpang  adalah
jenis  temu-temuan  (Zingirberaceae)  sepert i   kunyi t,  j ahe,  temulawak,  dan  kencur,  sedangkan
tanaman  daun  dewa  sering  di perbanyak  dengan  setek  akar.  Rimpang  atau  akar  di potong-potong
menjadi  beberapa  bagian.  Potongan  rimpang  ini  dapat  di tunaskan  di   persemaian  dengan  media
jerami  yang  selalu  dijaga  kelembabannya  selama  2  –  6  minggu.  Rimpang  yang  telah  bertunas
dapat di tanam di  lapangan.

2. Cangkok
Beberapa  jenis  tanaman  obat  terutama  jenis  tanaman  tahunan  yang  memiliki  batang
berkayu  dapat  di perbanyak  dengan  cara  mencangkok  seperti   mahkota  dewa,  mawar,  melat i ,  dan
kenanga.  Sebelum  mencangkok  harus  dipilih  pohon  induk  yang  tel ah  pernah  berbuah,  ti dak
terl alu  muda  dan  t i dak  terl alu  tua,  kemudian  dipilih    salah  satu  cabang  yang  ukurannya  sebesar
kelingking  atau  pinsil,  berkuli t  mulus  dan  berwarna  cokl at  muda.  Kemudian  sekeliling  kuli t
cabang  disayat  dengan  pisau  okul asi  yang  tel ah  di sterilkan  sepanjang  2  –  3  cm,  kemudian
kambium  dibersihkan  sampai  t i dak  terasa  licin  dan  di keringanginkan  selama  2  –  4  hari .   Luka
sayatan  kemudian  dibungkus  dengan  plast i k  yang  diikat  pada  bagian  atas  dan  bawah  sayatan,  ke
dal am  plast i k  pembungkus  dimasukkan  media  berupa  campuran  tanah  topsoil   dan  kompos
dengan  perbandingan  1  :  1,  kemudian  cangkokan  disiram  ai r  secukupnya,  kel embaban  media
harus  dijaga.  Akar  akan  tumbuh  setel ah  1  –  3  bulan.  Sebelum  dipindah  ke  lapangan  batang
di potong tepat di  bawah pembungkus cangkokan untuk memisahkannya dari  pohon  induk.

3. Okulasi
Cara  perbanyakan  tanaman  dengan  okul asi  mempunyai  kelebihan  jika  dibanding  dengan
setek  dan  cangkok  karena  bibi t  okul asi   mempunyai   mutu  l ebih  baik  dari   induknya  yai tu  dengan
memadukan  sifat  baik  dari   batang  bawah  dan  mata  entres.  Untuk  mengokul asi   harus  disediakan
batang  bawah  yai tu  pohon  pangkal  tempat  menempelkan  mata  tunas.  Batang  bawah  dapat
di perol eh  dari  biji  yang  disemaikan. Mata  entres  dapat  di ambil  mata  tunas  dari  pohon  yang  tel ah
di pilih.  Kuli t  batang  bawah dii ris  bentuk huruf  T dengan menggunakan pisau okul asi. Mata tunas
yang  akan  di okulasi   diambil  dengan  cara  mengiris  secara  horizontal   1,5  cm  di   atas  dan  bawah
mata,  kemudian  diiris  sehingga  membentuk  segiempat.  Kemudian  mata  tunas  diisipkan  pada
irisan  batang  bawah,  l alu  tempelan  diikat  dengan  pi ta  plast i k  dari   bawah  ke  arah  atas.  Setel ah  2 minggu,  okulasi  dapat  dibuka,  jika  mata  tempelan  masih  hijau  segar  dan  sudah  melekat  dengan
batang  berart i   okul asi  berhasil .  Sebelum  dipindahkan  ke  lapangan  batang  bawah  dipotong  ki ra-ki ra 1 cm dari  pertautan okul asi . Cara  okulasi  biasanya  dilakukan  untuk  memperbanyak  tanaman  obat  tahunan  seperti pala, kayu manis dan mawar.

4. Tunas
Perbanyakan  dengan  tunas  banyak  dilakukan  untuk  tanaman  berumpun  seperti  kapulaga.
Dari   tunas  yang  di tanam  kemudian  akan  tumbuh  menjadi   rumpun  besar.  Sel anjutnya  rumpun
tersebut akan berbiak dan menghasilkan tunas-tunas baru.

Penanaman
Bibi t  yang  akan  di tanam  di  areal  budidaya  tanaman  obat  adalah  bibi t  yang  sudah
di seleksi  yai tu  bibi t  yang  sehat  dan  pertumbuhannya  baik.  Bibi t  yang  disemaikan  dengan
menggunakan  polibag  di pindahkan  ke  lubang  tanam  dengan  cara  menyobek  satu  sisi  polibeg,
kemudian  bibi t  dimasukkan  ke  l ubang  tanam  yang tel ah  disiapkan.  Harus  di usahakan  agar  media
tanam  yang  melekat  pada  bibi t  ti dak  terpisah.  Sel anjutnya  tanah  galian  lubang  tanam
dimasukkan  kembali  dan  dipadatkan  agar  bibi t  dapat  tumbuh  dengan  kokoh.  Bibi t  yang    baru
di tanam  disi ram  dengan  ai r  secukupnya.  Sebaiknya  pemindahan  bibi t  ke  lapangan  dilakukan
pada pagi  atau sore hari .

Pemeliharaan
Pemeliharaan  tanaman  meliputi  kegiatan  pemupukan,  penyiraman,  penyiangan  dan pembumbunan, serta pengendalian  hama dan penyaki t.

Pemupukan
Pupuk  yang diberi kan pada tanaman obat dapat berupa pupuk organi k maupun anorganik.
Sebaiknya  pupuk  yang  digunakan  dalam  budidaya  tanaman  obat  adal ah  pupuk  organik,
penggunaan  pupuk  anorganik  dikhawat i rkan  dapat  menimbulkan  pengaruh  yang  kurang  baik
bagi  kandungan/senyawa-senyawa  berkhasiat  obat  yang  ada  pada  tanaman.  Pupuk  organi k  yang
dapat  di gunakan  adalah  berbagai  jenis  pupuk  kandang  dan  kompos,  yang  harus  diperhat i kan
pupuk  organi k  yang  digunakan  harus  benar-benar  matang  dan  t i dak  mengandung  bahan
pencemar.  Pupuk  organi k  dapat  diberi kan  dengan  cara  mencampurkannya  pada  lubang  tanam
pada  saat  penanaman  atau  mencampurkannya  pada  tanah  di   antara  barisan  tanaman  atau  areal   di
bawah taj uk tanaman.
Apabila  menggunakan  pupuk  anorganik  dapat  diberikan  dalam  t i ga  tahap.  Pertama,
pupuk diberikan  sebagai  pupuk dasar pertama  yang berupa pupuk organik dan pupuk  fosfat  yai tu
pada  saat  pengol ahan  tanah  dengan  cara  dicampur  rata  dengan  tanah,  baik  di  dalam  lubang
tanam,  alur  tanam,  dan  di  permukaan  bedengan.  Kedua,  pupuk  diberikan  sebagai  pupuk  dasar
kedua  berupa  urea,  TSP,  KCl  yang  diberi kan  sebel um  benih  di tanam  atau  bersamaan  pada  saat
penanaman.  Keti ga,  pupuk  tambahan  berupa  pupuk  anorganik  yang  diberi kan  sebagai  pupuk
susulan.  Dosis  pupuk  disesuaikan  dengan  jenis  dan  kondisi  tanaman.  Pupuk  sebaiknya  diberi kan
pada awal  atau akhi r musim  hujan dan pada pagi  atau sore hari .

Penyiraman 
Pada  awal  penanaman  dan  musim  kemarau  penyiraman  harus  dilakukan  dengan  teratur.
Kelembaban  tanah  harus  selalu  dijaga,  sebaiknya  penyiraman  dilakukan  dua  kali  sehari   yai tu
pagi   dan  sore  hari .  Pada  musim  hujan  frekuensi  penyiraman  dapat  di kurangi  tergantung  kondisi
kel embaban tanah. 
Apabila  tanaman  obat  dibudidayakan  pada  lahan  yang  t i dak  terl alu  luas,  pekarangan
rumah  atau  di   dalam  pot  maka  penyiraman  dapat  menggunakan  gembor.  Tetapi   apabila  tanaman
obat  dibudidayakan  dalam  skala  l uas  sebaiknya  menggunakan  sprinkle  untuk  membantu
penyiramannya. Sarana  i rigasi  dan sistem pengai ran  lain  juga dapat dimanfaatkan untuk mengai r i
lahan. 
Selain  pengairan,  sistem  pembuangan  ai r  yang  berl ebih  juga  harus  diperhati kan.  Harus di usahakan  agar  lahan  t idak  tergenang.  Beberapa  jenis  tanaman  obat  sangat  rentan  terhadap penggenangan air.
Upaya  lain  yang  dapat  dilakukan  untuk  menjaga  kelembaban  tanah  adalah  dengan menggunakan  mulsa.  Berbagai  jenis  mulsa  dapat  dimanfaatkan  seperti  mulsa  jerami ,  mulsa plastik  hitam  perak  dan  mulsa  plast i k  hi tam.   Masing-masing  jenis  mulsa  memiliki  keunggulan dan  kelemahan,  sebaiknya  penggunaannya  disesuaikan  dengan  jenis  tanaman  obat  yang dibudidayakan dan kondisi   lingkungan.

Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan gulma  harus dilakukan secara  intensif  untuk menghindarkan kompet i si antara
gulma  dengan  tanaman  obat  yang  dibudidayakan,  yai tu  persaingan  dalam  penyerapan  unsur  hara
dan  ai r,  penerimaan  cahaya  matahari ,   dan  gulma  juga  dapat  menjadi  tanaman  inang  bagi  hama
yang  dapat  menyerang  tanaman  obat  yang  dibudi dayakan.  Penurunan  produksi   akibat  gulma
cukup besar bisa  lebih dari  50%.

Pengendalian  gulma  dapat  dilakukan  dengan  berbagai  cara  antara  l ain  secara  manual
yai tu  dengan  menggunakan  cangkul,  ari t  atau  koret,  secara  kul tur  tekni s  yai tu  dengan  mengatur
jarak  tanam  dan  penggunaan  mulsa,  secara  kimia  yai tu  dengan  penggunaan  herbisida.  Pada
budidaya  tanaman  obat  hendaknya  penggunaan  herbisida  merupakan  al ternat if   terakhir  karena
di khawat i rkan  residu  herbisida  terserap  ol eh  tanaman  sehingga  berpengaruh  terhadap  senyawa-senyawa  berkhasiat obat yang terdapat pada tanaman.

Pembumbunan  dapat  dilaksanakan  bersamaan  dengan  penyiangan  gulma.  Pembumbunan
bertuj uan  untuk  memperkokoh  tanaman,  menutup  bagian  tanaman  di   dalam  tanah  seperti
rimpang  atau  umbi ,   memperbaiki  aerase  dan  menggemburkan  tanah  seki tar  perakaran,  dan
mendekatkan  unsur  hara  dari   tanah  di  seki tar  tanaman.  Pembumbunan  dapat  dilakukan  dengan
menggunakan cangkul atau koret.   

Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalianm  hama  dan  penyaki t  dapat  dilakukan  secara  mekanis,  kul tur  tekni s,  dan kimia.  Pengendalian  secara  mekanis  adalah  dengan  cara  menangkap  hama  yang  menyerang tanaman  atau  membuang  bagian  tanaman  yang  terserang  hama  atau  penyaki t.  Pengendalian secara  kul tur  tekni s  antara  dengan  pengaturan  kel embaban  udara,  pengaturan  pelindung  dan intensi tas  sinar  matahari .  Pengendalian  secara  kimia  dengan  menggunakan  insekt i sida  dan fungsida.  Sebaiknya  penggunaan  insekt isi da  dan  fungisida  pada  budidaya  tanaman  obat dihindari ,  di khawat i rkan  residu  bahan  kimia  tersebut  dapat  mempengaruhi   senyawa-senyawa berkhasiat  obat  pada  tanaman.  Apabila  dibutuhkan  dapat  di gunakan  insekt isi da  dan  fungisida nabat i . 

Beberapa ramuan pestisida nabat i   yang dapat di gunakan antara lain :

    Daun mimba 8 kg, daun  l engkuas 6 kg, daun serai   6 kg. Bahan-bahan  ini dihaluskan kemudian diaduk dalam 20  li ter ai r dan di rendam selama 24  jam.  Keesokan harinya larutan disaring dengan kain  halus. Larutan hasil penyaringan di encerkan dengan 60  li ter ai r sambil  dicampur 20 g detergen dan dapat di gunakan untuk menyemprot l ahan sel uas 1 hektar (Kardinan, 2000 dalam Novi zan, 2002).
    Daun mimba (Azadiractha indica), tembakau (Nicotiana tabacum), dan akar tuba (Derris eclipta). Semua  bahan di tumbuk sampai   halus, kemudian direndam dalam air. Setelah tercampur rata, ramuan dibiarkan selama satu malam.  Keesokan harinya, ramuan disaring dan dilarutkan dal am air hangat. Sebagai  perekat di tambahkan detergen 1 g per 10 li ter (Mahendra, 2005).


Beberapa tanaman  yang dapat dimanfaatkan sebagai  pest i sida nabat i  dan di gunakan
dal am pengendalian  hama antara l ain  adalah :

    Tembakau (Nicotiana tabacum) yang mengandung ni kotin dan  insekt i sida kontak sebagai fumigant atau racun perut. Aplikasi untuk serangga kecil  misalnnya aphi ds.
    Pi retrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung pi ret in  yang dapat di gunakan sebai   insekt isida sistemik  yang menyerang urat syaraf  pusat. Aplikasi pada serangga lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan  lalat buah.
    Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis)  yang mengandung rotenone untuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam  bentuk hembusan dan semprotan.
    Mimba (Azadiractha indica)  yang mengandung azadi racht in  yang bekerja cukup selekt if .Aplikasi  racun  ini terutama pada serangga penghisap seperti  wereng dan serangga pengunyah seperti   hama penggulung daun (Chaphalocrocis medinalis). Bahan  ini   juga efekt if  untuk menanggulangi serangan  vi rus RSV, GSV, dan tungro.
    Bengkuang (Pachyrrhizus erosus)  yang bijinya mengandung rotenoi d  yai tu pakhirizida


yang dapat di gunakan sebagai  insekt i sida dan  larvasida.
•  Jeringau (Acorus calamus)  yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan  biasanya digunakan untuk racun serangga dan pembasmi   cendawan, serta hama gudang Call osobrocus.

Beberapa  fungisida dan bakterisida nabati  :
Limbah daun tembakau sebanyak 200 g dihancurkan atau diiris menjadi   serpihan kecil. Serpihan  limbah daun tembakau  ini  dibenamkan di darah perakaran . Ni kotin  yang di kandung oleh  limbah tembakau dapat diserap ol eh tanaman  untuk mengendalikan penyaki t  yang di sebabkan  j amur dan bakteri  (Novi zan, 2002).
Air perasan 300 g daun si rih dicampur dengan 1  li t er ai r mampu mengendalikan  jamur Phythophtora palmivora penyebab penyaki t busuk pangkal   batang  yang menyerang tanaman lada (Novizan, 2002)

Berikut adalah  khasiat, Manfaat, dan budidaya 25 Jenis Tanaman Obat Herbal Tradisional, yang beberapa juga indah dilihat sehingga sering dijadikan tanaman hias juga.

1. Tanaman Obat Herbal Tradisional TEMULAWAK

Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae), Karakteristik Temulawak tumbuh sebagai semak tanpa batang. Mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 m s/d 2,5 m. Daunnya panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya saling menutup membentuk batang. Tanaman ini dapat tumbuh subur di dataran rendah dengan ketinggian 750 m diatas permukaan laut, tanaman ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri daun menguning seperti mau mati. Umbinya akan tumbuh di pangkal batang berwarna kuning gelap atau coklat muda dengan diameter panjang 15 cm dan 6 cm, baunya harum dan sedikit pahit agak pedas.

temulawak sudah lama digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Terakhir juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh. Dengan banyak manfaat yang nyata secara medis tersebut maka pemerintah mencanangkan “Gerakan Minum Temulawak” sejak 2 tahun yang lalu.

2. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KUNYIT

Manfaat Tanaman Obat Kunyit. Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India.

Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.

3. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JAHE

Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Berbagai manfaat jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini:

Masuk angin Ramuan: Ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang 1/4 jam. Angkat dan minum hangat-hangat.

Sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah) Ramuan: Ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren, minum sekaligus. Minum tiga kali sehari.

Mencegah mabuk kendaraan Ramuan: Ambil jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan.

Terkilir Ramuan: Ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari.

4. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BAWANG PUTIH

 Bawang putih (Allium sativum) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari. Batangnya batang semu dan berwarna hijau. Bagian bawahnya bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap siung terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya berbentuk pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm dan lebar 1,5 cm. Berakar serabut. Bunganya berwarna putih, bertangkai panjang dan bentuknya payung.

Bawang putih dapat digunakan untuk pengobatan alternatif sebagai berikut :  Flu dan Batuk. Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit. Bagaimana cara memanfaatkannya? Makanlah bawang putih sebanyak-banyaknya segera setelah anda merasa sakit atau tambahkan bawang putih pada masakan.

Anda juga dapat membuat obat batuk dengan resep ini : Hancurkan bawang dan masukan ke dalam susu dingin di dalam panci, lalu panaskan sekitar 1-2 menit, dan minum hangat-hangat.

b. Bawang Putih dan Kolesterol Sekarang ada lebih dari 12 studi yang dipublikasikan di seluruh dunia yang memastikan bahwa bawang putih dalam berbagai bentuk dapat menurunkan kolesterol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bawang ini dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi yang dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi lemak. Penulis menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan bagian terpenting dalam penyembuhan kolesterol tinggi. Menurutnya, secara keseluruhan, penurunan terjadi sebesar 12 % dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4 minggu perawata

c. Bawang Putih dan Kanker Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung dalam bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker beberapa penelitian epidemiologis menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Untuk memastikan bahwa anda akan mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn State Unipersity merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan bawang selama paling sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk kandungan-kandungan yang membantu memerangi kanker.

5. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BELIMBING WULUH


 Blimbing Wuluh menyebuhkanGusi berdarah  Mengkonsumsi buah belimbing wuluh baik segar maupun manisan secara rutin tiap hari  Dua buah belimbing wuluh dimakan tiap hari

Blimbing Wuluh sebagai Obat Gondongan  1/2 genggam daun belimbing wuluh ditumbuk dgn 3 bawang putih. Kompreskan pada bagian yg gondongan.  10 ranting muda belimbing wuluh berikut daun dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat yg sakit.

Blimbing Wuluh sebagai Obat Rematik  Segenggam daun belimbing wuluh dicuci tumbuk sampai halus tambahkan kapur sirih gosokkan ke bagian yg sakit.  100 gr daun muda belimbing wuluh 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus tambahkan cuka secukup sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi ketempat yg sakit.  5 buah belimbing wuluh 8 lembar daun kantil (Michelia champaca L.) 15 biji cengkeh 15 butir lada hitam dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 2 sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai utk menggosok dan mengurut bagian tubuh yg sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.

Blimbing Wuluh sebagai Obat Sariawan  10 kuntum bunga belimbing wuluh asam jawa gula aren direbus dgn 3 gelas air sampai air tinggal 3/4 saring minum 2 kali sehari.  Segenggarn bunga belimbing wuluh gula jawa secukup dan 1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring dipakai utk membersihkan mulut dan mengoles sariawan.  2/3 genggam bunga belimbing wuluh dicuci lalu direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum sehari 3 kali 3/4 gelas. 3 buah belimbing wuluh 3 butir bawang merah 1 buah pala yg muda 10 lembar daun seriawan 3/4 sendok teh adas 3/4 jari pulosari dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 3 sendok makan minyak kelapa diperas lalu disaring. Dipakai utk mengoles luka-luka akibat sariawan 6-7 kali sehari.

Blimbing Wuluh sebagai Obat Sakit gigi  Lima buah belimbing wuluh setelah dicuci bersih dikunyah dgn garam. Ulangi beberapa kali sampai hilang rasa sakitnya.

Blimbing Wuluh sebagai Obat Pagel linu  Satu genggam daun belimbing wuluh yg masih muda 10 biji cengkeh 15 biji lada digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya. Lumurkan ketempat yg sakit

Blimbing Wuluh sebagai Obat Penghilang Panu  Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus tambahkan kapur sirih sebesar biji asam diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai utk menggosok kulit yg terserang panu. Lakukan 2 kali sehari

6. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BELUNTAS

 Beluntas merupakan tanaman perdu tegak, berkayu, bercabang banyak, dengan tinggi bisa mencapai dua meter. Daun tunggal, bulat bentuk telur, ujung runcing, berbulu halus, daun muda berwarna hijau kekuningan dan setelah tua berwarna hijau pucat serta panjang daun 3,8-6,4 cm. Tumbuh liar di tanah dengan kelembaban tinggi; di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat tanaman ini digunakan sebagai tanaman pagar dan pembatas antar guludan di perkebunan. Beberapa daerah di Indonesia menyebut nama beluntas dengan nama yang berbeda seperti baluntas (Madura), Luntas (Jawa Tengah), dan Lamutasa (Makasar).

Secara tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat untuk menghilangkan bau badan, obat turun panas, obat batuk, dan obat diare. Daun beluntas yang telah direbus sangat baik untuk mengobati sakit kulit. Disamping itu daun beluntas juga sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan. Adanya informasi secara tradisional dari masyarakat yang telah lama memanfaatkan daun beluntas sebagai salah satu tanaman obat mendorong para peneliti untuk mengadakan berbagai penelitian guna membuktikan khasiatnya secara ilmiah. Pada tulisan ini akan dicoba pemaparan dua penelitian pemanfatan daun beluntas dalam bentuk ekstrak sebagai komponen antibakteri dan minyak atsiri sebagai zat antioksidan

7. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BROKOLI

kandungan vitamin C pada brokoli jumlahnya lebih banyak daripada jeruk Kandungan kalsium brokoli juga lebih besar dibandingkan segelas susu, dan brokoli juga diketahui mengandung lebih banyak serat daripada sepotong roti gandum Cara mengkonsumsinya pun sangat mudah, bisa dimakan mentah, ditumis, dicampur sebagai salah satu bahan sop atau dikukus sebagai lalapan. Meningkatkan daya kerja otak

Peneliti dari Royal Pharmaceutical Society membuktikan bahwa brokoli mengandung senyawa yang mirip dengan obat-obatan penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah bentuk dementia (berkurangnya ingatan) yang paling umum dijumpai di kalangan orang tua yang disebabkan oleh enzim acetylcholinesterase. Brokoli dianggap memiliki sifat anti-acetylcholinesterase paling kuat.

8. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional CENGKEH

Cengkeh adalah kuntum bunga kering yang dihasilkan dari pohon cengkeh, pohon cengkeh banyak tumbuh di daerah tropis, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil cengkeh. Tanaman banyak dihasilkan di daerah Maluku. Cengkeh dewasa ini sebagian besar di manfaatkan untuk penyedap makanan sedangkan pemanfaatan untuk kesehatan sudah dikenal selama berabad-abad. Di Cina cengkeh sudah dimanfaatkan untuk menghilangkan bau mulut lebih dari 2000 tahun yang lalu, pada saat itu Kaisar sampai menyarankan apabila rakyatnya ingin bertemu beliau harus mengunyah cengkeh terlebih dahulu sehingga pada saat bicara akan tercium aroma yang harum. Bahkan cengkeh di Cina dan Persia juga dianggap bisa merangsang pitalitas seksual. Cengkeh berkhasiat sangat kuat untuk obat karena dapat merangsang. Anti bakteri, anti virus dan anti septic. Setelah diolah menjadi minyak Cengkeh dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan rasa sakit untuk penderita sakit gigi karena kandungan senyawa yang terkandung didalamnya dapat membantu sirkulasi peredaran darah dan dan merangsang kulit apabila dioleskan langsung pada kulit.

Bersama ini diinformasikan beberapa manfaat Cengkeh untuk pengobatan, diantaranya : • Merangsang aromatik pernapasan : Dimanfaatkan untuk mengatasi mual, muntah-muntah, perut kembung, lemas dan gangguan pencernaan. Minyak cengkeh juga dapat dimanfaatkan sebagai pembasmi kuman yang ampuh dan penyembuh luka serta dapat melegakan tenggorokan. Cengkeh banyak dimanfaatkan sebagai obat secara nyata diantaranya digunakan untuk melindungi dari masuk angin dan perut kembung. Membantu merangsang sirkulasi darah dan mengatur suhu tubuh.

• Gangguan Pencernaan : Cengkeh dapat merangsang produksi enzymatic dan meningkatkan berfungsinya percernaan. Cengkeh digunakan dalam mengatasi permasalahn lambung, sakit perut dan gangguan pada pencernaan. Adapun cara pembuatanya obat untuk mengatasi muntah-muntah, sakit perut dan tenggorokan adalah dengan menghaluskan cengkeh dan dicampur madu kemudian dimimum.

• Kolera : Cengkeh sangat ampuh untuk mengatasi kolera karena dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih, adapun caranya dengan mengambil 4 gram kuntum cengkeh dan 3 gelas air kemudian di rebus sampai menjadi setengahnya.

• Asma : Untuk pengobatan obat asma caranya dengan mengambil 6 kuntum cengkeh dicampur 30 ml air dan sedikit madu, lakukan hal tersebut 3 kali sehari.

• Sakit Gigi : Untuk pemanfaatan mengatasi sakit gigi caranya Sangrai 10 butir cengkeh sampai hangus. Giling sampai halus, masukkan kelubang gigi secukupnya, lalu tutup dengan kapas. Lakukan 2 kali sehari. Cara lain: sumbat gigi yang berlubang dengan kapas yang telah ditetesi minyak cengkeh.

• Sakit Telinga : Untuk mengatasinya caranya dengan mengoleskan minyak cengkeh ke telinga yang terasa sakit dengan menggunakan katembat. • Sakit Kepala : Untuk mengatasi sakit kepala caranya dengan mencampurkan cengkeh, garam dan susu, karena sifat garam dapat menyerap cairan dan menurunkan tekanan darah.

• Sirkulasi Darah : Minyak Cengkeh bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh Anda, dengan meningkatkan sirkulasi darah akan menurunkan suhu tubuh.

9. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional DELIMA

Delima kaya akan antioksidan polyphenols, seperti tannin dan anthocyanin. Penelitian medis telah menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi jus delima setiap hari dapat merasakan berbagai keuntungan, yakni kadar kolesterol menurun, memeroleh vitamin C lebih banyak, serta aliran darah ke jantung meningkat. Ini berarti jus delima juga efektif untuk menjaga jantung supaya tetap sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sebagai minuman, jus delima juga dapat mencegah dan memperlambat efek penyakit Alzheimer, menurunkan tekanan darah, menjaga agar arteri tidak tersumbat oleh penumpukan plak, mencegah kerusakan tulang rawan, dan menjaga kesehatan gigi

10. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional CIPLUKAN

SINONIM: Nama Latin : Physallis angulata Linn. Atau physallis minima Linn Nama Daerah : keceplokan, nyornyoran, cecenet, cecendet KLASIFIKASI : Bangsa : Solonales Suku : Solonaceae Marga : Physallis Jenis : Physallis peruviana L

KEGUNAAN : Dalam pengobatan Alternatif Herbal Influenza, Sakit tenggorok, Batuk rejan, Bronchitis, Gondongan, Pembekakan buah pelir, Bisul, Borok, Kencing manis, Sakit paru – paru, Ayan, Pembekakan prostate.

11. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JAMBU BIJI

Penyakit Yang Dapat Diobati : Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru; Pemanfaatan :

1. Diabetes Mellitus Bahan: 1 buah jambu biji setengah masakCara membuat: buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untukdiambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

2. Maag Bahan: 8 lembar daun jambu biji yang masih segar. Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.

3. Sakit Perut (Diare dan Mencret) Bahan: 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit dan batangnya Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari pagi dan sore.

4. Sakit Perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui Bahan: jambu biji yang masih muda dan garam secukupnya.Cara menggunakan:dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut,airnya ditelan dan ampasnya dibuang.

5. Masuk Angin Bahan: 10 lembar daun jambu biji yang masih muda, 1 butir cabai merah, 3 mata buah asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.

6. Beser (sering kencing) berlebihan Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 3 sendok bubuk beras yang digoreng tanpa minyak (sangan = Jawa).Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2,5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.Cara menggunakan: diminum tiap 3 jam sekali 3 sendok makan.

12.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional  JERUK NIPIS

 Jeruk nipis punya banyak manfaat. Selain menjadi minuman yang menyegarkan, buah yang sudah dikonsumsi ribuan tahun yang lalu ini juga bisa mencegah daan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Memang ada begitu banyak jeruk, antara lain jeruk keprok, jeruk manis, jeruk sitrun, jeruk sambal, jeruk nipis, jeruk mandarin, dan masih banyak lagi yang lainnya. Akan tetapi, dari segi manfaat tidak ada satu pun yang menyamai jeruk nipis. Jeruk nipis merupakan tumbuhan perdu dengan banyak cabang. Tingginya bisa mencapai enam meter. Daunnya berbentuk bulat telur dan bertangkai. Bunganya berbentuk bintang berwarna putih. Batangnya berkayu keras dan biasanya berbuah setelah 2,5 tahun. Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan yang licin, berkulit tipis, dan berwarna hijau kekuningan jika sudah tua. Tanaman ini diduga berasal dari daerah India sebelah utara. Buah jeruk nipis mengandung banyak air dan vitamin C yang tinggi. Daun, buah, dan bunganya, mengandung minyak terbang limonin dan linalool. Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari. Masyarakat di Belanda terutama yang berdiam di kota-kota besar seperti Amsterdam, Den Haag, dan Rotterdam, telah mengenal manfaat jeruk nipis sejak beberapa abad lalu. Begitu pula masyarakat di Amerika Serikat. Mereka mulai mengenal manfaat jeruk nipis sejak zaman Indian kuno. Ohio State Biotechnology Centre di kota Columbus, Ohio, Amerika Serikat, pernah melakukan penelitian terhadap jeruk nipis. Hasilnya, jeruk nipis kaya akan vitamin dan mengandung sejumlah mineral. Jeruk nipis yang berkhasiat adalah jeruk nipis yang masih segar, berkulit tipis, serta berwarna hijau kekuningan. Selain buah, akar, daun, dan bunga jeruk nipis sering digunakan sebagai obat. Menurut dr Prapti Utami, buah jeruk nipis mengandung beberapa zat yang bermanfaat bagi tubuh, antara lain, asam sitrun, glukosa, lemak, minyak atsiri, vitamin C, kalsium, fosfor, belerang, dan asam amino. “Banyaknya kandungan yang terdapat pada jeruk nipis membuat buah ini banyak digunakan sebagai obat, Minyak atsiri daun jeruk nipis dapat menghambat pertumbuhan staphylococcus aureus (kuman pada kulit). Air jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat kumur pada penderita sakit tenggotokan. Bau harumnya membuat enak, sedap ketika kita berkumur. Kulitnya, bila ditahan di dalam mulut, bisa mengharumkan atau mengurangi bau mulut tak sedap dan mengatasi radang karena mengandung zat asam yang dapat mematikan kuman.

Karena berbagai kandungnan minyak dan zat yang ada di dalamnya, jeruk nipis juga dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung.

13. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JARAK BALI


Nama Lokal : Jarak batang gajah. Penyakit Yang Dapat Diobati : Demam, bengkak terpukul, digigit ular biasa. Pemanfaatan : BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman KEGUNAAN: – Demam – Bengkak terpukul – Digigit ular berbisa PEMAKAIAN: Untuk minum: 10-15 g direbus. Ampasnya digunakan untuk ditempelkan pada tempat yang sakit. Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis, pahit, dingin. Menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan pembengkakan, menghilangkan racun dan membersihkan panas.

14. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JATI BELANDA


 JATI BELANDA ( Guazuma ulmifolia Lamk ) SINONIM : Nama Latin : G. tomentosa Kunth.Sun Nama Daerah : Jati londo atau jati sabrang KLASIFIKASI : Bangsa : Malvales Suku : Sterculiaceae Marga : Guazuma Jenis : Guazuma ulmifolia Lamk. KEGUNAAN Dalam pengobatan Alternatif HerbalDiare, Sakit perut, Kolera, Penyembelit, Menguruskan badan, Adstringens, Batuk, Perut kembung, Rasa sesek lambung.

Budidaya 24 Jenis Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional15. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KEMUNING

Contoh Pemakaian Kemuning Untuk Obat :

1. Bisul, Akar kemuning kering sebanyak 30 g dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

2. Rematik, keseleo, memar, Akar kemuning kering sebanyak 15 – 30 g dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Tambahkan arak dan air masing-masing 1 1/2 gelas, lalu direbus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing gelas.

3. Memar, Kemuning dan kaca piring, masing-masing daun segar, sama banyak, dicuci lalu digiling halus.Tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api. Hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.

4. Nyeri rematik sendi, Akar kemuning dan akar tembelekan (Lantana camara) dicuci, tambahkan 3 pasang kaki ayam. Semua bahan dipotong-potong seperlunya lalu tambahkan air secukupnya sampai terendam/ Semua bahan tersebut lalu ditim. Hangat-hangat lalu airnya diminum sekaligus.

5. Sakit gigi, Minyak yang keluar dari kulit batang kemuning yang dibakar diteteskan ke dalam gigi yang berlubang.

6. Melangsingkan badan, Daun kemuning segar dan daun mengkudu (Morinda citrifolia) masing-masing segenggam penuh dan temu giring sebanyak 1/2 jari kelingking ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk merata. Peras dengan sepotong kain. Air yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.

7. Radang buah zakar, Daun kemuning segar sebanyak 60 g dan herba sambiloto sebanyak 35 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

8. Infeksi saluran kencing, Daun kemuning segar sebanyak 35 g dicuci lalu tambahkan 3 gelas air bersih. Rebus sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin disaring dan diminum 3 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

9. Datang haid tidak teratur, Daun kemuning dan daun pacar kuku (Lawsonia inermis) masing-masing bahan segar sebanyak 1/2 genggam, rimpang temulawak 1 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih lalu direbus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

10. Kulit kasar, Daun kemuning segar sebanyak 30 g dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Tambahkan air bersih 1 gelas sambil diaduk rata. Bahan tersebut lalu dilulurkan pada kulit sebelum tidur.

15. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KUMIS KUCING

Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia. Nama daerah: Kumis kucing (Melayu – Sumatra), kumis kucing (Sunda), remujung (Jawa), se-salaseyan, songkot koceng (Madura). Spesies kumis kucing yang terdapat di Pulau Jawa adalah O. aristatus, O.thymiflorus, O. petiolaris dan O. tementosus var. glabratus. Klon kumis kucing yang ditanam di Indonesia adalah Klon berbunga putih dan ungu. Daun kumis kucing basah maupun kering bermanfaat digunakan sebagai bahan obat-obatan.

Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis.

16.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional  KENCUR

Kencur adalah istilah Jawa untuk rimpang jenis panggilan, jika masyarakat Aceh disebut Ceuko, nama ilmiahnya adalah Kaempferia galangal. Dia termasuk kerabat jahe-jahean (gamilia Zingiberaceae), jadi masih saudaranya kunir, jahe, kunci, dan sebagainya. Seperti saudaranya, nama lain yang masih saudara, kencur punya kemiripan di sana-sini tanpa pertumbuhan batang dan membentuk rimpang di dalam tanah. Rimpang ini adalah bagian tubuh yang paling penting, karena keuntungan. Kencur tanaman dapat hidup di mana saja, selama tanah gembur dan subur, dengan sedikit teduh. Dengan melakukan proses penyulingan maka dari kencur tersebut akan menghasilkan minyak Atsiri, Berdasarkan analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur mengandung lebih dari 23 jenis senyawa. Tujuh di antaranya mengandung senyawa aromatik, monoterpena, dan seskuiterpena. Kandungan kimia yang terdapat di dalam rimpang kencur adalah: • pati (4,14%) • mineral (13,73%) • minyak astiri (0,02%) • berupa sineol • asam metal kanil • penta dekaan • asam cinnamic • ethyl aster • asam sinamic • borneol • kamphene • paraeumarin • asam anisic • alkaloid, dan • gom

Dengan kandungan zat kimia tersebut maka banyak dimanfaatkan sebagai obat, berikut adalah cara pemanfaatan kencur berdasarkan penyakit yang dapat diatasinya :

Influenza pada Bayi Komposisi: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan dua lembar daun kemukus (lada berekor/cubeb). Cara menyajikan : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa sendok air hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan diseputar hidung.

Sakit Kepala Komposisi: 2-3 lembar daun kencur. Cara menyajikan :daun kencur ditumbuk sampai halus. Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.

Keseleo Komposisi: 1 potong rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Cara menyajikan : kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi air secukupnya. Cara menggunakan: dioleskan/digosokkan pada bagian yang keseleo sebagai bedak.

Menghilangkan lelah Komposisi: 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah. Cara menyajikan :semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring Cara menggunakan: diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk pria dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya.

Radang Lambung Komposisi: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara menyajikan :kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah. Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.

Batuk a. Komposisi: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara menyajikan :kencur diparut, kemudia ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cari menggunakan: diminum dengan ditambah garam secukupnya. b. Komposisi: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara menyajikan :kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah. Cara menggunakan: airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.

Memperlancar Haid Komposisi: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya. Cara menyajikan :kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum sekali sehari 2 cangkir.

17.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional  Manggis

 MANFAAT TANAMAN Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat sirop/sari buah. Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan, wasir dan luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar/ kerajinan.

18. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional ALPUKAT

Buah alpukat kaya vitamin A dan karoten yang baik. Demikian juga dengan mineral kalium dan rendah natrium. Dilaporkan, makanan yang kadar kaliumnya tinggi dan natriumnya rendah adalah makanan yang sehat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Menurut dr Samuel Oetoro, SpGK, ahli gizi dari Semanggi Spesialis Clinic, orang yang menderita diabetes sangat disarankan untuk mengonsumsi buah alpukat.

Buah alpukat juga bisa dimanfaatkan untuk kecantikan, misalnya saja, mengatasi tumit pecah-pecah atau kulit kering dengan cara diblender dan dijadikan masker. Potongan buah alpukat yang diiris tipis-tipis mirip lempengan juga bisa digunakan untuk mengatasi mata lelah dan sembab. Sementara itu, alpukat yang sudah dihaluskan dan dicampur dengan jeruk bisa dimanfaatkan sebagai penghitam rambut. Caranya, alpukat yang sudah halus tadi dibalurkan pada rambut, lalu ditutup dengan topi mandi selama satu jam. Setelah itu keramas dengan sampo. Dengan berbagai khasiat yang dimiliki buah lezat ini, rasanya kita perlu membiasakan diri untuk memasukkan buah ini dalam daftar menu sehari-hari, baik itu sebagai jus, salad, maupun minuman segar.

19.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional  KEJI BELING


Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan orang ternate menyebutnya dengan nama “lire”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida.

Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.

20. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional SAMBILOTO

Sambiloto (Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911.

Andrographolide memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu. Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai herba medis, dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada Ayurveda.

Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4).

21. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional HANDEULEUM

HANDEULEUM (Graptopthyllum pictum [L.] Griff) Khasiat dan cara pengobatan: Wasir: 10 g daun handeuleum segar dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas air sampai air rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum air rebusan pagi dan sore masing-masing ½ gelas. Memar: kulit batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan dibalut dengan perban pada daerah yang memar. Ganti 2 kali sehari. Sembelit: cuci 7 lembar daun lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.

22. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional TEMPUYUNG

Tempuyung (Sonchus arvensis L) termasuk tanaman terna menahun yang biasanya tumbuh di tempat-tempat yang ternaungi. Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergigi itu terpusar membentuk roset dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling. Daun berombak memeluk batang inilah yang berkhasiat menghancurkan batu ginjal. Di dalam daun tersebut terkandung kalium berkadar cukup tinggi.

Kehadiran kalium dari daun tempuyung inilah yang membuat batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan hanyut keluar bersama urine. Untuk menggunakannya sebagai obat diperlukan lima lembar daun tempuyung segar. Setelah dicuci bersih, daun diasapkan sebentar. Daun tersebut dimakan sekali habis sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari kita bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali

23.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BUNGA KENOP

Bunga Kenop ditanam di pekarangan dan di tanam sebagai tanaman hias atau tumbuh liar di ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini dapat ditemukan pada ketinggian 1-1.300 m dpl. Rasanya manis, sifatnya netral.

Bunga kenop berkhasiat sebagai obat batuk, obat sesak napas, peluruh dahak dan obat radang mata. Kandungan Kimianya yaitu Gomphrenin I, Gomphrenin II, Gomphrenin III, Gomphrenin V, Gomphrenin VI dan amarathin. KAndungan minyak asiri, flavon atau saponin mempunyai khasiat sebagai peluruh dahak. Bagian yang digunakan adalah bunga atau seluruh herba segar atau herba kering. Indikasi: o Bunga berkhasiat untuk pengobatan o Batuk rejan (pertusus), o TB Paru disertai batuk darah, o Sesak napas (Asma Bronkial), o Radang saluran napas akut dan menahun, o Radang mata, o Sakit Kepala, o Panas dan kejang pada anak karena gangguan hati, mimpi buruk pada anak, o Disentri, dan o tidak lancar buang air kecil

24.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional DAUN DEWA

Daun dewa tergolong tumbuhan semak yang subur pada ketinggian 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 50 cm. Daunnya tunggal bertangkai pendek berbentuk bundar telur berujung lancip. Kedua permukaan daunnya berambut dengan warna putih. Warna permukaan daun di bagian atas hijau tua, sedangkan di bawahnya berwarna hijau muda. Bunganya terletak di bagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol.

Efek farmakologis daun dewa adalah antikoagulan (koagulan=zat yang mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan membersihkan racun. Daun dewa mengandung zat saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin. Efek farmakologis didapatkan dari seluruh tanaman. daun dewa juga bisa mengatasi kejang pada anak dan beberapa jenis pendarahan. Untuk mengatasi luka terpukul, tak datang haid, pendarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah seluruh tanaman daun dewa ditumbuk, atau direbus, lalu airnya diminum. Bila anak-anak mengalami kejang beri minum air dari satu batang daun dewa. Bagian daunnya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kutil dan tumor. Untuk kutil haluskan daun dan ditempelkan pada bagian yang sakit dan biarkan hingga keesokkan harinya. Untuk mengatasi tumor, silakan makan daun dewa sebagai lalap. Untuk kanker buatlah ramuan dari 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.

25.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KEMBANG KERTAS

Walaupun tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong, namun memiliki banyak manfaat. Contohnya saja untuk dandanan rambut, campuran bunga untuk mandian pewangi, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman bagi kaum Cina dan India. Tarikan mempesona bunga ini menjadi perbincangan penduduk di negara kita karena terkesan dengan bentuknya dan warnanya yang menarik hati. Warna bunga ini terdiri dari berbagai macam warna, seperti jingga, merah menyala, merah jambu, merah pucat, kuning, ungu, putih, dan berbagai campuran warna. Sedikit perawatan ringkas, penyiraman air dan pemupukan sempurna mampu mengembalikan kesegaran tanaman bunga kertas ini dalam jangka waktu kurang dua minggu. Dan jika ingin tanaman bunga kertas ini berbunga seterusnya, kita hanya perlu mengurangi pemberian air dan pupuk lantas meletakkan pot tanaman di tempat yang terkena sinar matahari.

Comments

Popular posts from this blog

Privacy Police

Pantun Teka-Teki

Tips & Trik Memainkan Pokeman GO