Budidaya Tanaman Obat dan Khasiatnya
Keragaman jenis tanaman obat mulai dari jenis tanaman dataran rendah sampai tanaman
dataran tinggi menuntut penyesuaian lingkungan untuk kegiatan budidaya tanaman tersebut.
Seti ap jenis tanaman obat membutuhkan kondisi lingkungan tertentu agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan optimal.
Lingkungan pertumbuhan yang dimaksud meliputi iklim dan tanah. Beberapa unsur iklim
seperti suhu, curah hujan dan penyinaran matahari secara l angsung berpengaruh bagi
pertumbuhan tanaman. Set i ap tanaman obat membutuhkan suhu udara yang sesuai agar proses
metabolisme dapat berj alan baik, sedangkan suhu tanah akan mempengaruhi proses
perkecambahan benih. Suhu tanah yang terl alu rendah dapat menghambat proses
perkecambahan, sedangkan suhu tanah yang terlalu tinggi dapat memat i kan embri o yang terdapat
pada biji .
Tanaman obat-obatan membutuhkan curah hujan yang cukup dengan distribusi yang
merata. Ketersedi aan air merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya tanaman
obat. Apabila jumlah curah hujan ti dak dapat memenuhi kebutuhan ai r bagi tanaman obat maka
harus dilakukan penyiraman atau pengairan melalui irigasi.
Penyinaran matahari juga sangat penting pada budi daya tanaman obat. Sudut dan arah
datangnya sinar matahari , lama penyinaran dan kuali tas sinar merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses fotosintesis pada tanaman obat. Jumlah radiasi matahari yang t i dak
optimal akan menyebabkan penurunan kuali tas dan kuant i tas produksi tanaman obat. Beberapa
jenis tanaman obat membutuhkan pelindung untuk mengurangi jumlah radiasi matahari yang
di terima, tetapi j enis tanaman obat lainnya membutuhkan j umlah radiasi matahari maksimal
untuk berfotosintesis.
Unsur-unsur iklim lain sepert i kelembaban, angin dan keawanan juga perlu diperhat i kan
dan disesuaikan dengan kebutuhkan tanaman obat yang akan dibudidayakan.
Kesuburan tanah tempat bercocok tanam tanaman obat j uga merupakan penentu
keberhasilan budidaya tanaman obat tersebut. Kesuburan tanah yang harus diperhat i kan meliput i
kesuburan fisik, kimia dan bi ol ogi . Tanah sebaiknya memiliki perbandingan f raksi liat, l empung
dan pasir yang seimbang, gembur, kandungan bahan organik t inggi, aerase dan drainase baik,
memiliki kandungan hara yang tinggi , pH tanah cenderung netral antara 6,0 – 7,0.
Persiapan dan Pengolahan Tanah
Tanah merupakan medium alam untuk pertumbuhan tanaman. Tanah menyediakan unsur-unsur hara yang merupakan makanan bagi tanaman. Pada budi daya tanaman obat persiapan
lahan dan pengolahan l ahan harus menjadi perhat ian pertama.
Lokasi penanaman penting diperhat i kan karena berkai tan langsung dengan lingkungan
tumbuh tanaman yai tu iklim dan kondisi lahan. Ket inggian tempat sangat mempengaruhi iklim
setempat seperti suhu, curah hujan, kel embaban, penyinaran matahari , dan angin. Kemiringan
lahan juga menentukan tekni k pengol ahan tanah dan teknik budidaya tanaman.
Seti ap jenis tanaman obat membutuhkan kondisi tanah tertentu agar dapat tumbuh dan
berkembang optimal . Kondisi tanah yang harus di perhati kan meliput i kesuburan fisik tanah
(struktur, tekstur, konsistensi, porosi tas, suhu tanah, aerase dan drainase tanah), kesuburan kimia
(ketersedi aan hara, kapasi tas tukar kati on, pH tanah), kesuburan bi ol ogi (akt ivi tas
mikroorganisme tanah dan bahan organi k tanah). Kesuburan tanah harus selalu dipertahankan.
Setel ah di tentukan l okasi penanaman dan jenis tanah yang sesuai untuk budidaya
tanaman obat selanjutnya dapat dilakukan kegiatan persiapan dan pengol ahan tanah. Persiapan
dan pengol ahan tanah bertuj uan untuk :
Membuat kondi si fisik tanah menjadi lebih gembur, meningkatkan porositas tanah,memperbaiki aerase dan drainase tanah.
Membersihkan l ahan dari gulma, semak, sisa-sisa tanaman, dan batu-batuan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Pada areal penanaman yang terl etak di lereng buki t atau pegunungan sebaiknya dibuat teras untuk mencegah erosi dan mempermudah pemeliharaan tanaman.
Teknik persiapan dan pengol ahan tanah di tentukan ol eh jenis tanaman obat yang akan dibudidayakan dan kondisi awal lahan tersebut. Secara umum tahapan pengol ahan tanah adalah :
Pembersihan lahan dari gulma, sisa-sisa tanaman, dan batu-batuan.
Pembajakan yai tu membalik tanah dengan menggunakan bajak atau traktor
Penggaruan yai tu menghancurkan gumpalan tanah yang besar sehingga menjadi lebih halus dan merata. Pada parti kel tanah yang lebih kecil maka hubungan antara parti kel tanah dengan akar tanaman akan l ebih l uas dan akar akan lebih mudah mendapatkan zat hara yang dibutuhkan. Tanah yang lebih porous akan membuat lingkungan perakaran yang l ebih baik terutama untuk tanaman obat yang memiliki rhizome/rimpang dan tanaman obat berakar dangkal dan kecil . Kondisi fisik tanah yang baik j uga akan meningkatkan akt ivi tas mikroorgani sme tanah yang dapat membantu meningkatkan ketersedi aan hara bagi tanaman dan mempercepat dekomposisi bahan organik.
Pembuatan bedengan. Beberapa j enis tanaman obat sebaiknya dibudidayakan pada bedengan-bedengan terutama untuk j enis tanaman semusim atau tanaman berbentuk perdu dan memiliki habi tus kecil yang rel at if t i dak tahan ai r yang tergenang sepert i pegagan, memiran, daun dewa, temu-temuan. Sedangkan untuk tanaman obat tahunan seperti kayu manis, mahkota dewa, kina, dan pal a t i dak membutuhkan bedengan untuk tempat tumbuhnya.
Bedengan dibentuk dengan cara menimbun tanah atau meninggi kan permukaan tanah
dari hasil galian pari t sebagai batas bedengan. Bedengan sebaiknya dibuat memanjang dengan
arah timur - barat. Panj ang dan l ebar bedengan dibuat sesuai dengan kebutuhan. Jarak antar
bedengan yang merupakan saluran ai r j uga dapat digunakan untuk berj alan pada saat
pemeliharaan. Sal uran ai r berfungsi untuk menghindarkan tergenangnya ai r pada saat musim
hujan (Syukur dan Hernani , 2001).
Lubang-l ubang tanam dan al ur-alur tanam dibuat pada bedengan. Jarak tanam dibuat
sesuai jenis tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Ukuran l ubang tanam disesuaikan dengan
jenis tanaman dan jenis bibi t yang tel ah disiapkan. Pada waktu penggalian lubang tanam
sebaiknya tanah topsoil dan subsoil di pisahkan, sebaiknya tanah galian tersebut di campur dengan
pupuk kandang atau kompos yang dosi snya tergantung jenis tanaman dan jarak tanam.
Pada tanaman yang membutuhkan tegakan, seperti si rih dan lada dapat di tanam panjatan
atau tegakan. Panj atan atau tegakan dapat berupa panjatan mat i atau tanaman hidup. Ti ang
panjatan dapat di pasang ki ra-ki ra 10 cm dari lubang tanam. Apabila di pakai panjatan hidup
berupa tanaman maka harus dipilih tanaman yang pertumbuhannya cepat, kuat, berbatang l urus
dan pertumbuhannya t i dak mengganggu tanaman utama. Beberapa j enis tanaman obat j uga
membutuhkan tanaman pelindung untuk melindungi tanaman obat dari penyinaran matahari
secara l angsung atau dari terpaan angin, maka sebaiknya tanaman pelindung tel ah disiapkan
beberapa waktu sebelum penanaman bibit ke lapangan.
Untuk tanaman obat yang dibudidayakan secara organi k, di seki tar areal penanaman sebaiknya di tanam tanaman perangkap seperti kenikir, serai , bunga matahari , dan mimba.
Tanaman tersebut di tanam untuk melindungi tanaman obat yang dibudi dayakan dari serangan hama.
Persiapan Bibit
Persi apan bahan tanam dapat dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan persiapan dan
pengol ahan lahan. Bahkan pada beberapa jenis tanaman obat-obatan dibutuhkan waktu l ebih
lama untuk mempersiapkan bahan tanam karena pembibi tan harus melalui beberapa tahapan.
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generat if yai tu dengan biji dan secara
vegetatif yai tu dengan cara stek, cangkok, okul asi , runduk, dan kul tur jaringan. Sistem
perbanyakan tanaman yang akan digunakan tergantung dari jenis tanaman, keterampilan pekerj a,
waktu yang dibutuhkan, dan biaya.
Tuj uan pembibi tan adalah untuk memperol eh bahan tanaman yang pertumbuhannya baik seragam, dan untuk mempersiapkan bahan tanam untuk penyulaman. Bila bibi t tanaman yang di tanam di lapangan merupakan bibi t yang tel ah tersel eksi maka diharapkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada masa vegetatif dan generat if akan l ebih baik.
Perbanyakan Generatif
Beberapa jenis tanaman obat yang perbanyakannya dilakukan dengan menggunakan biji adal ah meniran, sambil oto, mahkota dewa, dan pal a. Pembibi t an tanaman obat ini dilakukan dengan beberapa tahapan sebel um bibi t si ap untuk di pindahkan ke l ahan. Jumlah bibi t yang harus disiapkan dihi tung berdasarkan jumlah popul asi tanaman yang akan di tanam di lahan di tambah bahan tanaman untuk penyulaman untuk menggant i tanaman yang mat i atau pertumbuhannya kurang baik.
Biji tanaman yang sebaiknya di perol eh dari tanaman induk yang pertumbuhannya sehat.
Biji tersebut berasal dari buah yang benar-benar matang fisi ol ogis, t i dak cacat, ti dak terdapat
bekas serangan hama dan penyaki t. Pada beberapa j enis tanaman obat biji perl u dipisahkan dar i
daging buah dengan cara tertentu sepertai pengupasan, pengeringan, dan perendaman. Sebaiknya
biji segera di kecambahkan agar daya kecambahnya ti dak menurun.
Media pembibi tan berupa campuran tanah topsoil yang subur dan pupuk kandang yang matang dengan perbandingan 1 : 1. Sebaiknya medi a tanam ini diayak agar di perol eh agrega yang halus. Campuran media kemudian dimasukkan dalam polibag atau bak persemaian, bagian dasar wadah persemaian sebaiknya dibuat l ubang agar sisa ai r penyi raman dapat kel uar. Biji tanaman dapat disemaikan pada media tanam tersebut. Tempat persemaian biji terdi ri dari bedengan persemaian dan sungkup persemaian.
Bedengan persemaian berfungsi untuk tempat meletakkan media semai, sedangkan sungkup
berfungsi untuk melindungi bibi t dari pengaruh lingkungan yang kurang baik dan gangguan
hama. Bedengan persemaian dapat dibuat dengan lebar 1,5 m, panjang bedengan disesuai kan
dengan kondisi lahan dan populasi bibi t, t inggi bedengan 30 cm, arah bedengan timur - barat.
Drainase pada bedengan pembibi tan harus baik untuk menghindari tergenangnya air. Permukaan
bedengan harus gembur untuk menampung ai r sisa resapan dari media pembibi t an. Polibeg-polibeg yang tel ah berisi benih tanaman dapat disusun pada bedengan dengan rapi . Sungkup
dapat dibuat dengan menggunakan kerangka dari bambu atau pl at besi yang dibentuk setengah
lingkaran. Tinggi sungkup seki tar 80 cm. Kerangka sungkup di tutup dengan plast i k transparan,
bagian pinggi r sungkup dapat dibuka agar memudahkan penyiraman dan pemeliharaan bibi t.
Pemeliharaan bibi t dipersemaian meliput i penyiraman, pemupukan, penyiangan gulma,
dan pengendalian hama dan penyaki t. Media tanam pada persemaian harus selalu dijaga
kel embaban, penyiraman sebaiknya dilakukan dua kali sehari pagi dan sore hari dengan
menggunakan gembor. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk daun atau
pupuk cai r dengan cara menyemprot bibi t atau menyiramkan pupuk pada media tanam.
Penyiangan gulma sebai knya dilakukan secara intensif untuk menjaga agar ti dak terjadid
kompet i si antara gulma dan tanaman utama, gulma j uga dapat menjadi tanaman inang bagi
hama. Pengendalian hama dan penyaki t sebai knya dilakukan dengan menggunakan pest i sida dan
fungisida nabat i .
Beberapa hari sebelum bibi t dipindahkan ke lapangan, sungkup plast i k transparan dapat
dibuka secara bertahap agar bibi t dapat beradaptasi dengan lingkungan terbuka. Selanjutnya bibi t
dapat di pindahkan ke areal penanaman.
Beberapa jenis tanaman obat terutama tanaman obat tahunan ada yang harus dibibi tkan
beberapa tahap, yai tu persemaian pada polibeg atau kotak perkecambahan, kemudian kecambah
di pindahkan ke polibeg kecil berdi ameter 15 cm, setel ah beberapa minggu bibi t harus
di pindahkan ke polibeg yang lebih besar selama beberapa bulan sebelum dipindahkan ke
lapangan. Tetapi beberapa j enis tanaman obat ti dak perl u melalui tahapan pembibi tan, biji yang
tel ah dipilih dapat di tanam langsung pada bedengan yang tel ah disiapkan di areal penanaman.
Perbanyakan Vegetatif
Pebanyakan vegetatif bertuj uan untuk mendapatkan bahan tanaman yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan induknya dan mempercepat masa produksi tanaman. Perbanyakan
vegetatif juga memiliki beberapa kelemahan yai t u perakarannya lebih lemah sehingga tanaman
kurang kokoh dan umur tanaman relat if lebih pendek dibandingkan tanaman yang diperbanyak
dengan biji .
1. Setek
Setek merupakan perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian tanaman (akar,
batang, daun dan tunas) dengan tuj uan agar bagian-bagian i tu membentuk akar. Dengan dasar i tu
maka muncul ist ilah setek akar, setek cabang, setek daun, setek umbi , dan sebagainya.
Setek batang di ambil dengan cara memotong batang atau bagian pucuk tanaman induk
dan selanjutnya di tanam di pembibi tan. Tanaman obat yang diperbanyak dengan setek batang
antara lain sirih, brotowali, dan lada. Batang dipotong miring atau datar sepanjang 10 – 30 cm,
kemudian dicelupkan pada ZPT sepert i AIA atau Rootone F untuk mempercepat pertumbuhan
akar. Setek batang di tanam pada polibeg yang tel ah berisi media tanam, disiram ai r secukup dan
diletakkan pada bedengan persemaian.
Setek rimpang (rhizome) dan stek akar j uga cara perbanyakan yang sering dilakukan pada
tanaman obat-obatan. Tanaman obat yang umumnya diperbanyak dengan setek rimpang adalah
jenis temu-temuan (Zingirberaceae) sepert i kunyi t, j ahe, temulawak, dan kencur, sedangkan
tanaman daun dewa sering di perbanyak dengan setek akar. Rimpang atau akar di potong-potong
menjadi beberapa bagian. Potongan rimpang ini dapat di tunaskan di persemaian dengan media
jerami yang selalu dijaga kelembabannya selama 2 – 6 minggu. Rimpang yang telah bertunas
dapat di tanam di lapangan.
2. Cangkok
Beberapa jenis tanaman obat terutama jenis tanaman tahunan yang memiliki batang
berkayu dapat di perbanyak dengan cara mencangkok seperti mahkota dewa, mawar, melat i , dan
kenanga. Sebelum mencangkok harus dipilih pohon induk yang tel ah pernah berbuah, ti dak
terl alu muda dan t i dak terl alu tua, kemudian dipilih salah satu cabang yang ukurannya sebesar
kelingking atau pinsil, berkuli t mulus dan berwarna cokl at muda. Kemudian sekeliling kuli t
cabang disayat dengan pisau okul asi yang tel ah di sterilkan sepanjang 2 – 3 cm, kemudian
kambium dibersihkan sampai t i dak terasa licin dan di keringanginkan selama 2 – 4 hari . Luka
sayatan kemudian dibungkus dengan plast i k yang diikat pada bagian atas dan bawah sayatan, ke
dal am plast i k pembungkus dimasukkan media berupa campuran tanah topsoil dan kompos
dengan perbandingan 1 : 1, kemudian cangkokan disiram ai r secukupnya, kel embaban media
harus dijaga. Akar akan tumbuh setel ah 1 – 3 bulan. Sebelum dipindah ke lapangan batang
di potong tepat di bawah pembungkus cangkokan untuk memisahkannya dari pohon induk.
3. Okulasi
Cara perbanyakan tanaman dengan okul asi mempunyai kelebihan jika dibanding dengan
setek dan cangkok karena bibi t okul asi mempunyai mutu l ebih baik dari induknya yai tu dengan
memadukan sifat baik dari batang bawah dan mata entres. Untuk mengokul asi harus disediakan
batang bawah yai tu pohon pangkal tempat menempelkan mata tunas. Batang bawah dapat
di perol eh dari biji yang disemaikan. Mata entres dapat di ambil mata tunas dari pohon yang tel ah
di pilih. Kuli t batang bawah dii ris bentuk huruf T dengan menggunakan pisau okul asi. Mata tunas
yang akan di okulasi diambil dengan cara mengiris secara horizontal 1,5 cm di atas dan bawah
mata, kemudian diiris sehingga membentuk segiempat. Kemudian mata tunas diisipkan pada
irisan batang bawah, l alu tempelan diikat dengan pi ta plast i k dari bawah ke arah atas. Setel ah 2 minggu, okulasi dapat dibuka, jika mata tempelan masih hijau segar dan sudah melekat dengan
batang berart i okul asi berhasil . Sebelum dipindahkan ke lapangan batang bawah dipotong ki ra-ki ra 1 cm dari pertautan okul asi . Cara okulasi biasanya dilakukan untuk memperbanyak tanaman obat tahunan seperti pala, kayu manis dan mawar.
4. Tunas
Perbanyakan dengan tunas banyak dilakukan untuk tanaman berumpun seperti kapulaga.
Dari tunas yang di tanam kemudian akan tumbuh menjadi rumpun besar. Sel anjutnya rumpun
tersebut akan berbiak dan menghasilkan tunas-tunas baru.
Penanaman
Bibi t yang akan di tanam di areal budidaya tanaman obat adalah bibi t yang sudah
di seleksi yai tu bibi t yang sehat dan pertumbuhannya baik. Bibi t yang disemaikan dengan
menggunakan polibag di pindahkan ke lubang tanam dengan cara menyobek satu sisi polibeg,
kemudian bibi t dimasukkan ke l ubang tanam yang tel ah disiapkan. Harus di usahakan agar media
tanam yang melekat pada bibi t ti dak terpisah. Sel anjutnya tanah galian lubang tanam
dimasukkan kembali dan dipadatkan agar bibi t dapat tumbuh dengan kokoh. Bibi t yang baru
di tanam disi ram dengan ai r secukupnya. Sebaiknya pemindahan bibi t ke lapangan dilakukan
pada pagi atau sore hari .
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi kegiatan pemupukan, penyiraman, penyiangan dan pembumbunan, serta pengendalian hama dan penyaki t.
Pemupukan
Pupuk yang diberi kan pada tanaman obat dapat berupa pupuk organi k maupun anorganik.
Sebaiknya pupuk yang digunakan dalam budidaya tanaman obat adal ah pupuk organik,
penggunaan pupuk anorganik dikhawat i rkan dapat menimbulkan pengaruh yang kurang baik
bagi kandungan/senyawa-senyawa berkhasiat obat yang ada pada tanaman. Pupuk organi k yang
dapat di gunakan adalah berbagai jenis pupuk kandang dan kompos, yang harus diperhat i kan
pupuk organi k yang digunakan harus benar-benar matang dan t i dak mengandung bahan
pencemar. Pupuk organi k dapat diberi kan dengan cara mencampurkannya pada lubang tanam
pada saat penanaman atau mencampurkannya pada tanah di antara barisan tanaman atau areal di
bawah taj uk tanaman.
Apabila menggunakan pupuk anorganik dapat diberikan dalam t i ga tahap. Pertama,
pupuk diberikan sebagai pupuk dasar pertama yang berupa pupuk organik dan pupuk fosfat yai tu
pada saat pengol ahan tanah dengan cara dicampur rata dengan tanah, baik di dalam lubang
tanam, alur tanam, dan di permukaan bedengan. Kedua, pupuk diberikan sebagai pupuk dasar
kedua berupa urea, TSP, KCl yang diberi kan sebel um benih di tanam atau bersamaan pada saat
penanaman. Keti ga, pupuk tambahan berupa pupuk anorganik yang diberi kan sebagai pupuk
susulan. Dosis pupuk disesuaikan dengan jenis dan kondisi tanaman. Pupuk sebaiknya diberi kan
pada awal atau akhi r musim hujan dan pada pagi atau sore hari .
Penyiraman
Pada awal penanaman dan musim kemarau penyiraman harus dilakukan dengan teratur.
Kelembaban tanah harus selalu dijaga, sebaiknya penyiraman dilakukan dua kali sehari yai tu
pagi dan sore hari . Pada musim hujan frekuensi penyiraman dapat di kurangi tergantung kondisi
kel embaban tanah.
Apabila tanaman obat dibudidayakan pada lahan yang t i dak terl alu luas, pekarangan
rumah atau di dalam pot maka penyiraman dapat menggunakan gembor. Tetapi apabila tanaman
obat dibudidayakan dalam skala l uas sebaiknya menggunakan sprinkle untuk membantu
penyiramannya. Sarana i rigasi dan sistem pengai ran lain juga dapat dimanfaatkan untuk mengai r i
lahan.
Selain pengairan, sistem pembuangan ai r yang berl ebih juga harus diperhati kan. Harus di usahakan agar lahan t idak tergenang. Beberapa jenis tanaman obat sangat rentan terhadap penggenangan air.
Upaya lain yang dapat dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah adalah dengan menggunakan mulsa. Berbagai jenis mulsa dapat dimanfaatkan seperti mulsa jerami , mulsa plastik hitam perak dan mulsa plast i k hi tam. Masing-masing jenis mulsa memiliki keunggulan dan kelemahan, sebaiknya penggunaannya disesuaikan dengan jenis tanaman obat yang dibudidayakan dan kondisi lingkungan.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan gulma harus dilakukan secara intensif untuk menghindarkan kompet i si antara
gulma dengan tanaman obat yang dibudidayakan, yai tu persaingan dalam penyerapan unsur hara
dan ai r, penerimaan cahaya matahari , dan gulma juga dapat menjadi tanaman inang bagi hama
yang dapat menyerang tanaman obat yang dibudi dayakan. Penurunan produksi akibat gulma
cukup besar bisa lebih dari 50%.
Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan berbagai cara antara l ain secara manual
yai tu dengan menggunakan cangkul, ari t atau koret, secara kul tur tekni s yai tu dengan mengatur
jarak tanam dan penggunaan mulsa, secara kimia yai tu dengan penggunaan herbisida. Pada
budidaya tanaman obat hendaknya penggunaan herbisida merupakan al ternat if terakhir karena
di khawat i rkan residu herbisida terserap ol eh tanaman sehingga berpengaruh terhadap senyawa-senyawa berkhasiat obat yang terdapat pada tanaman.
Pembumbunan dapat dilaksanakan bersamaan dengan penyiangan gulma. Pembumbunan
bertuj uan untuk memperkokoh tanaman, menutup bagian tanaman di dalam tanah seperti
rimpang atau umbi , memperbaiki aerase dan menggemburkan tanah seki tar perakaran, dan
mendekatkan unsur hara dari tanah di seki tar tanaman. Pembumbunan dapat dilakukan dengan
menggunakan cangkul atau koret.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalianm hama dan penyaki t dapat dilakukan secara mekanis, kul tur tekni s, dan kimia. Pengendalian secara mekanis adalah dengan cara menangkap hama yang menyerang tanaman atau membuang bagian tanaman yang terserang hama atau penyaki t. Pengendalian secara kul tur tekni s antara dengan pengaturan kel embaban udara, pengaturan pelindung dan intensi tas sinar matahari . Pengendalian secara kimia dengan menggunakan insekt i sida dan fungsida. Sebaiknya penggunaan insekt isi da dan fungisida pada budidaya tanaman obat dihindari , di khawat i rkan residu bahan kimia tersebut dapat mempengaruhi senyawa-senyawa berkhasiat obat pada tanaman. Apabila dibutuhkan dapat di gunakan insekt isi da dan fungisida nabat i .
Beberapa ramuan pestisida nabat i yang dapat di gunakan antara lain :
Daun mimba 8 kg, daun l engkuas 6 kg, daun serai 6 kg. Bahan-bahan ini dihaluskan kemudian diaduk dalam 20 li ter ai r dan di rendam selama 24 jam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus. Larutan hasil penyaringan di encerkan dengan 60 li ter ai r sambil dicampur 20 g detergen dan dapat di gunakan untuk menyemprot l ahan sel uas 1 hektar (Kardinan, 2000 dalam Novi zan, 2002).
Daun mimba (Azadiractha indica), tembakau (Nicotiana tabacum), dan akar tuba (Derris eclipta). Semua bahan di tumbuk sampai halus, kemudian direndam dalam air. Setelah tercampur rata, ramuan dibiarkan selama satu malam. Keesokan harinya, ramuan disaring dan dilarutkan dal am air hangat. Sebagai perekat di tambahkan detergen 1 g per 10 li ter (Mahendra, 2005).
Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pest i sida nabat i dan di gunakan
dal am pengendalian hama antara l ain adalah :
Tembakau (Nicotiana tabacum) yang mengandung ni kotin dan insekt i sida kontak sebagai fumigant atau racun perut. Aplikasi untuk serangga kecil misalnnya aphi ds.
Pi retrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung pi ret in yang dapat di gunakan sebai insekt isida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat. Aplikasi pada serangga lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah.
Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenone untuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan.
Mimba (Azadiractha indica) yang mengandung azadi racht in yang bekerja cukup selekt if .Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng dan serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Chaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efekt if untuk menanggulangi serangan vi rus RSV, GSV, dan tungro.
Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoi d yai tu pakhirizida
yang dapat di gunakan sebagai insekt i sida dan larvasida.
• Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan untuk racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Call osobrocus.
Beberapa fungisida dan bakterisida nabati :
Limbah daun tembakau sebanyak 200 g dihancurkan atau diiris menjadi serpihan kecil. Serpihan limbah daun tembakau ini dibenamkan di darah perakaran . Ni kotin yang di kandung oleh limbah tembakau dapat diserap ol eh tanaman untuk mengendalikan penyaki t yang di sebabkan j amur dan bakteri (Novi zan, 2002).
Air perasan 300 g daun si rih dicampur dengan 1 li t er ai r mampu mengendalikan jamur Phythophtora palmivora penyebab penyaki t busuk pangkal batang yang menyerang tanaman lada (Novizan, 2002)
Berikut adalah khasiat, Manfaat, dan budidaya 25 Jenis Tanaman Obat Herbal Tradisional, yang beberapa juga indah dilihat sehingga sering dijadikan tanaman hias juga.
1. Tanaman Obat Herbal Tradisional TEMULAWAK
Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae), Karakteristik Temulawak tumbuh sebagai semak tanpa batang. Mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 m s/d 2,5 m. Daunnya panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya saling menutup membentuk batang. Tanaman ini dapat tumbuh subur di dataran rendah dengan ketinggian 750 m diatas permukaan laut, tanaman ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri daun menguning seperti mau mati. Umbinya akan tumbuh di pangkal batang berwarna kuning gelap atau coklat muda dengan diameter panjang 15 cm dan 6 cm, baunya harum dan sedikit pahit agak pedas.
temulawak sudah lama digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Terakhir juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh. Dengan banyak manfaat yang nyata secara medis tersebut maka pemerintah mencanangkan “Gerakan Minum Temulawak” sejak 2 tahun yang lalu.
2. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KUNYIT
Manfaat Tanaman Obat Kunyit. Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India.
Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
3. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JAHE
Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Berbagai manfaat jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini:
Masuk angin Ramuan: Ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang 1/4 jam. Angkat dan minum hangat-hangat.
Sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah) Ramuan: Ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren, minum sekaligus. Minum tiga kali sehari.
Mencegah mabuk kendaraan Ramuan: Ambil jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan.
Terkilir Ramuan: Ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari.
4. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BAWANG PUTIH
Bawang putih (Allium sativum) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari. Batangnya batang semu dan berwarna hijau. Bagian bawahnya bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap siung terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya berbentuk pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm dan lebar 1,5 cm. Berakar serabut. Bunganya berwarna putih, bertangkai panjang dan bentuknya payung.
Bawang putih dapat digunakan untuk pengobatan alternatif sebagai berikut : Flu dan Batuk. Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit. Bagaimana cara memanfaatkannya? Makanlah bawang putih sebanyak-banyaknya segera setelah anda merasa sakit atau tambahkan bawang putih pada masakan.
Anda juga dapat membuat obat batuk dengan resep ini : Hancurkan bawang dan masukan ke dalam susu dingin di dalam panci, lalu panaskan sekitar 1-2 menit, dan minum hangat-hangat.
b. Bawang Putih dan Kolesterol Sekarang ada lebih dari 12 studi yang dipublikasikan di seluruh dunia yang memastikan bahwa bawang putih dalam berbagai bentuk dapat menurunkan kolesterol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bawang ini dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi yang dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi lemak. Penulis menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan bagian terpenting dalam penyembuhan kolesterol tinggi. Menurutnya, secara keseluruhan, penurunan terjadi sebesar 12 % dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4 minggu perawata
c. Bawang Putih dan Kanker Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung dalam bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker beberapa penelitian epidemiologis menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Untuk memastikan bahwa anda akan mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn State Unipersity merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan bawang selama paling sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk kandungan-kandungan yang membantu memerangi kanker.
5. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BELIMBING WULUH
Blimbing Wuluh menyebuhkanGusi berdarah Mengkonsumsi buah belimbing wuluh baik segar maupun manisan secara rutin tiap hari Dua buah belimbing wuluh dimakan tiap hari
Blimbing Wuluh sebagai Obat Gondongan 1/2 genggam daun belimbing wuluh ditumbuk dgn 3 bawang putih. Kompreskan pada bagian yg gondongan. 10 ranting muda belimbing wuluh berikut daun dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat yg sakit.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Rematik Segenggam daun belimbing wuluh dicuci tumbuk sampai halus tambahkan kapur sirih gosokkan ke bagian yg sakit. 100 gr daun muda belimbing wuluh 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus tambahkan cuka secukup sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi ketempat yg sakit. 5 buah belimbing wuluh 8 lembar daun kantil (Michelia champaca L.) 15 biji cengkeh 15 butir lada hitam dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 2 sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai utk menggosok dan mengurut bagian tubuh yg sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Sariawan 10 kuntum bunga belimbing wuluh asam jawa gula aren direbus dgn 3 gelas air sampai air tinggal 3/4 saring minum 2 kali sehari. Segenggarn bunga belimbing wuluh gula jawa secukup dan 1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring dipakai utk membersihkan mulut dan mengoles sariawan. 2/3 genggam bunga belimbing wuluh dicuci lalu direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum sehari 3 kali 3/4 gelas. 3 buah belimbing wuluh 3 butir bawang merah 1 buah pala yg muda 10 lembar daun seriawan 3/4 sendok teh adas 3/4 jari pulosari dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 3 sendok makan minyak kelapa diperas lalu disaring. Dipakai utk mengoles luka-luka akibat sariawan 6-7 kali sehari.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Sakit gigi Lima buah belimbing wuluh setelah dicuci bersih dikunyah dgn garam. Ulangi beberapa kali sampai hilang rasa sakitnya.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Pagel linu Satu genggam daun belimbing wuluh yg masih muda 10 biji cengkeh 15 biji lada digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya. Lumurkan ketempat yg sakit
Blimbing Wuluh sebagai Obat Penghilang Panu Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus tambahkan kapur sirih sebesar biji asam diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai utk menggosok kulit yg terserang panu. Lakukan 2 kali sehari
6. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BELUNTAS
Beluntas merupakan tanaman perdu tegak, berkayu, bercabang banyak, dengan tinggi bisa mencapai dua meter. Daun tunggal, bulat bentuk telur, ujung runcing, berbulu halus, daun muda berwarna hijau kekuningan dan setelah tua berwarna hijau pucat serta panjang daun 3,8-6,4 cm. Tumbuh liar di tanah dengan kelembaban tinggi; di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat tanaman ini digunakan sebagai tanaman pagar dan pembatas antar guludan di perkebunan. Beberapa daerah di Indonesia menyebut nama beluntas dengan nama yang berbeda seperti baluntas (Madura), Luntas (Jawa Tengah), dan Lamutasa (Makasar).
Secara tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat untuk menghilangkan bau badan, obat turun panas, obat batuk, dan obat diare. Daun beluntas yang telah direbus sangat baik untuk mengobati sakit kulit. Disamping itu daun beluntas juga sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan. Adanya informasi secara tradisional dari masyarakat yang telah lama memanfaatkan daun beluntas sebagai salah satu tanaman obat mendorong para peneliti untuk mengadakan berbagai penelitian guna membuktikan khasiatnya secara ilmiah. Pada tulisan ini akan dicoba pemaparan dua penelitian pemanfatan daun beluntas dalam bentuk ekstrak sebagai komponen antibakteri dan minyak atsiri sebagai zat antioksidan
7. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BROKOLI
kandungan vitamin C pada brokoli jumlahnya lebih banyak daripada jeruk Kandungan kalsium brokoli juga lebih besar dibandingkan segelas susu, dan brokoli juga diketahui mengandung lebih banyak serat daripada sepotong roti gandum Cara mengkonsumsinya pun sangat mudah, bisa dimakan mentah, ditumis, dicampur sebagai salah satu bahan sop atau dikukus sebagai lalapan. Meningkatkan daya kerja otak
Peneliti dari Royal Pharmaceutical Society membuktikan bahwa brokoli mengandung senyawa yang mirip dengan obat-obatan penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah bentuk dementia (berkurangnya ingatan) yang paling umum dijumpai di kalangan orang tua yang disebabkan oleh enzim acetylcholinesterase. Brokoli dianggap memiliki sifat anti-acetylcholinesterase paling kuat.
8. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional CENGKEH
Cengkeh adalah kuntum bunga kering yang dihasilkan dari pohon cengkeh, pohon cengkeh banyak tumbuh di daerah tropis, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil cengkeh. Tanaman banyak dihasilkan di daerah Maluku. Cengkeh dewasa ini sebagian besar di manfaatkan untuk penyedap makanan sedangkan pemanfaatan untuk kesehatan sudah dikenal selama berabad-abad. Di Cina cengkeh sudah dimanfaatkan untuk menghilangkan bau mulut lebih dari 2000 tahun yang lalu, pada saat itu Kaisar sampai menyarankan apabila rakyatnya ingin bertemu beliau harus mengunyah cengkeh terlebih dahulu sehingga pada saat bicara akan tercium aroma yang harum. Bahkan cengkeh di Cina dan Persia juga dianggap bisa merangsang pitalitas seksual. Cengkeh berkhasiat sangat kuat untuk obat karena dapat merangsang. Anti bakteri, anti virus dan anti septic. Setelah diolah menjadi minyak Cengkeh dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan rasa sakit untuk penderita sakit gigi karena kandungan senyawa yang terkandung didalamnya dapat membantu sirkulasi peredaran darah dan dan merangsang kulit apabila dioleskan langsung pada kulit.
Bersama ini diinformasikan beberapa manfaat Cengkeh untuk pengobatan, diantaranya : • Merangsang aromatik pernapasan : Dimanfaatkan untuk mengatasi mual, muntah-muntah, perut kembung, lemas dan gangguan pencernaan. Minyak cengkeh juga dapat dimanfaatkan sebagai pembasmi kuman yang ampuh dan penyembuh luka serta dapat melegakan tenggorokan. Cengkeh banyak dimanfaatkan sebagai obat secara nyata diantaranya digunakan untuk melindungi dari masuk angin dan perut kembung. Membantu merangsang sirkulasi darah dan mengatur suhu tubuh.
• Gangguan Pencernaan : Cengkeh dapat merangsang produksi enzymatic dan meningkatkan berfungsinya percernaan. Cengkeh digunakan dalam mengatasi permasalahn lambung, sakit perut dan gangguan pada pencernaan. Adapun cara pembuatanya obat untuk mengatasi muntah-muntah, sakit perut dan tenggorokan adalah dengan menghaluskan cengkeh dan dicampur madu kemudian dimimum.
• Kolera : Cengkeh sangat ampuh untuk mengatasi kolera karena dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih, adapun caranya dengan mengambil 4 gram kuntum cengkeh dan 3 gelas air kemudian di rebus sampai menjadi setengahnya.
• Asma : Untuk pengobatan obat asma caranya dengan mengambil 6 kuntum cengkeh dicampur 30 ml air dan sedikit madu, lakukan hal tersebut 3 kali sehari.
• Sakit Gigi : Untuk pemanfaatan mengatasi sakit gigi caranya Sangrai 10 butir cengkeh sampai hangus. Giling sampai halus, masukkan kelubang gigi secukupnya, lalu tutup dengan kapas. Lakukan 2 kali sehari. Cara lain: sumbat gigi yang berlubang dengan kapas yang telah ditetesi minyak cengkeh.
• Sakit Telinga : Untuk mengatasinya caranya dengan mengoleskan minyak cengkeh ke telinga yang terasa sakit dengan menggunakan katembat. • Sakit Kepala : Untuk mengatasi sakit kepala caranya dengan mencampurkan cengkeh, garam dan susu, karena sifat garam dapat menyerap cairan dan menurunkan tekanan darah.
• Sirkulasi Darah : Minyak Cengkeh bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh Anda, dengan meningkatkan sirkulasi darah akan menurunkan suhu tubuh.
9. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional DELIMA
Delima kaya akan antioksidan polyphenols, seperti tannin dan anthocyanin. Penelitian medis telah menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi jus delima setiap hari dapat merasakan berbagai keuntungan, yakni kadar kolesterol menurun, memeroleh vitamin C lebih banyak, serta aliran darah ke jantung meningkat. Ini berarti jus delima juga efektif untuk menjaga jantung supaya tetap sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sebagai minuman, jus delima juga dapat mencegah dan memperlambat efek penyakit Alzheimer, menurunkan tekanan darah, menjaga agar arteri tidak tersumbat oleh penumpukan plak, mencegah kerusakan tulang rawan, dan menjaga kesehatan gigi
10. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional CIPLUKAN
SINONIM: Nama Latin : Physallis angulata Linn. Atau physallis minima Linn Nama Daerah : keceplokan, nyornyoran, cecenet, cecendet KLASIFIKASI : Bangsa : Solonales Suku : Solonaceae Marga : Physallis Jenis : Physallis peruviana L
KEGUNAAN : Dalam pengobatan Alternatif Herbal Influenza, Sakit tenggorok, Batuk rejan, Bronchitis, Gondongan, Pembekakan buah pelir, Bisul, Borok, Kencing manis, Sakit paru – paru, Ayan, Pembekakan prostate.
11. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JAMBU BIJI
Penyakit Yang Dapat Diobati : Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru; Pemanfaatan :
1. Diabetes Mellitus Bahan: 1 buah jambu biji setengah masakCara membuat: buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untukdiambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
2. Maag Bahan: 8 lembar daun jambu biji yang masih segar. Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.
3. Sakit Perut (Diare dan Mencret) Bahan: 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit dan batangnya Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
4. Sakit Perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui Bahan: jambu biji yang masih muda dan garam secukupnya.Cara menggunakan:dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut,airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
5. Masuk Angin Bahan: 10 lembar daun jambu biji yang masih muda, 1 butir cabai merah, 3 mata buah asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
6. Beser (sering kencing) berlebihan Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 3 sendok bubuk beras yang digoreng tanpa minyak (sangan = Jawa).Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2,5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.Cara menggunakan: diminum tiap 3 jam sekali 3 sendok makan.
12.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JERUK NIPIS
Jeruk nipis punya banyak manfaat. Selain menjadi minuman yang menyegarkan, buah yang sudah dikonsumsi ribuan tahun yang lalu ini juga bisa mencegah daan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Memang ada begitu banyak jeruk, antara lain jeruk keprok, jeruk manis, jeruk sitrun, jeruk sambal, jeruk nipis, jeruk mandarin, dan masih banyak lagi yang lainnya. Akan tetapi, dari segi manfaat tidak ada satu pun yang menyamai jeruk nipis. Jeruk nipis merupakan tumbuhan perdu dengan banyak cabang. Tingginya bisa mencapai enam meter. Daunnya berbentuk bulat telur dan bertangkai. Bunganya berbentuk bintang berwarna putih. Batangnya berkayu keras dan biasanya berbuah setelah 2,5 tahun. Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan yang licin, berkulit tipis, dan berwarna hijau kekuningan jika sudah tua. Tanaman ini diduga berasal dari daerah India sebelah utara. Buah jeruk nipis mengandung banyak air dan vitamin C yang tinggi. Daun, buah, dan bunganya, mengandung minyak terbang limonin dan linalool. Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari. Masyarakat di Belanda terutama yang berdiam di kota-kota besar seperti Amsterdam, Den Haag, dan Rotterdam, telah mengenal manfaat jeruk nipis sejak beberapa abad lalu. Begitu pula masyarakat di Amerika Serikat. Mereka mulai mengenal manfaat jeruk nipis sejak zaman Indian kuno. Ohio State Biotechnology Centre di kota Columbus, Ohio, Amerika Serikat, pernah melakukan penelitian terhadap jeruk nipis. Hasilnya, jeruk nipis kaya akan vitamin dan mengandung sejumlah mineral. Jeruk nipis yang berkhasiat adalah jeruk nipis yang masih segar, berkulit tipis, serta berwarna hijau kekuningan. Selain buah, akar, daun, dan bunga jeruk nipis sering digunakan sebagai obat. Menurut dr Prapti Utami, buah jeruk nipis mengandung beberapa zat yang bermanfaat bagi tubuh, antara lain, asam sitrun, glukosa, lemak, minyak atsiri, vitamin C, kalsium, fosfor, belerang, dan asam amino. “Banyaknya kandungan yang terdapat pada jeruk nipis membuat buah ini banyak digunakan sebagai obat, Minyak atsiri daun jeruk nipis dapat menghambat pertumbuhan staphylococcus aureus (kuman pada kulit). Air jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat kumur pada penderita sakit tenggotokan. Bau harumnya membuat enak, sedap ketika kita berkumur. Kulitnya, bila ditahan di dalam mulut, bisa mengharumkan atau mengurangi bau mulut tak sedap dan mengatasi radang karena mengandung zat asam yang dapat mematikan kuman.
Karena berbagai kandungnan minyak dan zat yang ada di dalamnya, jeruk nipis juga dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung.
13. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JARAK BALI
Nama Lokal : Jarak batang gajah. Penyakit Yang Dapat Diobati : Demam, bengkak terpukul, digigit ular biasa. Pemanfaatan : BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman KEGUNAAN: – Demam – Bengkak terpukul – Digigit ular berbisa PEMAKAIAN: Untuk minum: 10-15 g direbus. Ampasnya digunakan untuk ditempelkan pada tempat yang sakit. Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis, pahit, dingin. Menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan pembengkakan, menghilangkan racun dan membersihkan panas.
14. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JATI BELANDA
JATI BELANDA ( Guazuma ulmifolia Lamk ) SINONIM : Nama Latin : G. tomentosa Kunth.Sun Nama Daerah : Jati londo atau jati sabrang KLASIFIKASI : Bangsa : Malvales Suku : Sterculiaceae Marga : Guazuma Jenis : Guazuma ulmifolia Lamk. KEGUNAAN Dalam pengobatan Alternatif HerbalDiare, Sakit perut, Kolera, Penyembelit, Menguruskan badan, Adstringens, Batuk, Perut kembung, Rasa sesek lambung.
Budidaya 24 Jenis Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional15. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KEMUNING
Contoh Pemakaian Kemuning Untuk Obat :
1. Bisul, Akar kemuning kering sebanyak 30 g dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
2. Rematik, keseleo, memar, Akar kemuning kering sebanyak 15 – 30 g dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Tambahkan arak dan air masing-masing 1 1/2 gelas, lalu direbus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing gelas.
3. Memar, Kemuning dan kaca piring, masing-masing daun segar, sama banyak, dicuci lalu digiling halus.Tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api. Hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.
4. Nyeri rematik sendi, Akar kemuning dan akar tembelekan (Lantana camara) dicuci, tambahkan 3 pasang kaki ayam. Semua bahan dipotong-potong seperlunya lalu tambahkan air secukupnya sampai terendam/ Semua bahan tersebut lalu ditim. Hangat-hangat lalu airnya diminum sekaligus.
5. Sakit gigi, Minyak yang keluar dari kulit batang kemuning yang dibakar diteteskan ke dalam gigi yang berlubang.
6. Melangsingkan badan, Daun kemuning segar dan daun mengkudu (Morinda citrifolia) masing-masing segenggam penuh dan temu giring sebanyak 1/2 jari kelingking ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk merata. Peras dengan sepotong kain. Air yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.
7. Radang buah zakar, Daun kemuning segar sebanyak 60 g dan herba sambiloto sebanyak 35 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
8. Infeksi saluran kencing, Daun kemuning segar sebanyak 35 g dicuci lalu tambahkan 3 gelas air bersih. Rebus sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin disaring dan diminum 3 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
9. Datang haid tidak teratur, Daun kemuning dan daun pacar kuku (Lawsonia inermis) masing-masing bahan segar sebanyak 1/2 genggam, rimpang temulawak 1 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih lalu direbus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
10. Kulit kasar, Daun kemuning segar sebanyak 30 g dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Tambahkan air bersih 1 gelas sambil diaduk rata. Bahan tersebut lalu dilulurkan pada kulit sebelum tidur.
15. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KUMIS KUCING
Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia. Nama daerah: Kumis kucing (Melayu – Sumatra), kumis kucing (Sunda), remujung (Jawa), se-salaseyan, songkot koceng (Madura). Spesies kumis kucing yang terdapat di Pulau Jawa adalah O. aristatus, O.thymiflorus, O. petiolaris dan O. tementosus var. glabratus. Klon kumis kucing yang ditanam di Indonesia adalah Klon berbunga putih dan ungu. Daun kumis kucing basah maupun kering bermanfaat digunakan sebagai bahan obat-obatan.
Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis.
16.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KENCUR
Kencur adalah istilah Jawa untuk rimpang jenis panggilan, jika masyarakat Aceh disebut Ceuko, nama ilmiahnya adalah Kaempferia galangal. Dia termasuk kerabat jahe-jahean (gamilia Zingiberaceae), jadi masih saudaranya kunir, jahe, kunci, dan sebagainya. Seperti saudaranya, nama lain yang masih saudara, kencur punya kemiripan di sana-sini tanpa pertumbuhan batang dan membentuk rimpang di dalam tanah. Rimpang ini adalah bagian tubuh yang paling penting, karena keuntungan. Kencur tanaman dapat hidup di mana saja, selama tanah gembur dan subur, dengan sedikit teduh. Dengan melakukan proses penyulingan maka dari kencur tersebut akan menghasilkan minyak Atsiri, Berdasarkan analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur mengandung lebih dari 23 jenis senyawa. Tujuh di antaranya mengandung senyawa aromatik, monoterpena, dan seskuiterpena. Kandungan kimia yang terdapat di dalam rimpang kencur adalah: • pati (4,14%) • mineral (13,73%) • minyak astiri (0,02%) • berupa sineol • asam metal kanil • penta dekaan • asam cinnamic • ethyl aster • asam sinamic • borneol • kamphene • paraeumarin • asam anisic • alkaloid, dan • gom
Dengan kandungan zat kimia tersebut maka banyak dimanfaatkan sebagai obat, berikut adalah cara pemanfaatan kencur berdasarkan penyakit yang dapat diatasinya :
Influenza pada Bayi Komposisi: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan dua lembar daun kemukus (lada berekor/cubeb). Cara menyajikan : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa sendok air hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan diseputar hidung.
Sakit Kepala Komposisi: 2-3 lembar daun kencur. Cara menyajikan :daun kencur ditumbuk sampai halus. Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.
Keseleo Komposisi: 1 potong rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Cara menyajikan : kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi air secukupnya. Cara menggunakan: dioleskan/digosokkan pada bagian yang keseleo sebagai bedak.
Menghilangkan lelah Komposisi: 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah. Cara menyajikan :semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring Cara menggunakan: diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk pria dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya.
Radang Lambung Komposisi: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara menyajikan :kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah. Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.
Batuk a. Komposisi: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara menyajikan :kencur diparut, kemudia ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cari menggunakan: diminum dengan ditambah garam secukupnya. b. Komposisi: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara menyajikan :kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah. Cara menggunakan: airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.
Memperlancar Haid Komposisi: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya. Cara menyajikan :kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum sekali sehari 2 cangkir.
17.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional Manggis
MANFAAT TANAMAN Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat sirop/sari buah. Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan, wasir dan luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar/ kerajinan.
18. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional ALPUKAT
Buah alpukat kaya vitamin A dan karoten yang baik. Demikian juga dengan mineral kalium dan rendah natrium. Dilaporkan, makanan yang kadar kaliumnya tinggi dan natriumnya rendah adalah makanan yang sehat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Menurut dr Samuel Oetoro, SpGK, ahli gizi dari Semanggi Spesialis Clinic, orang yang menderita diabetes sangat disarankan untuk mengonsumsi buah alpukat.
Buah alpukat juga bisa dimanfaatkan untuk kecantikan, misalnya saja, mengatasi tumit pecah-pecah atau kulit kering dengan cara diblender dan dijadikan masker. Potongan buah alpukat yang diiris tipis-tipis mirip lempengan juga bisa digunakan untuk mengatasi mata lelah dan sembab. Sementara itu, alpukat yang sudah dihaluskan dan dicampur dengan jeruk bisa dimanfaatkan sebagai penghitam rambut. Caranya, alpukat yang sudah halus tadi dibalurkan pada rambut, lalu ditutup dengan topi mandi selama satu jam. Setelah itu keramas dengan sampo. Dengan berbagai khasiat yang dimiliki buah lezat ini, rasanya kita perlu membiasakan diri untuk memasukkan buah ini dalam daftar menu sehari-hari, baik itu sebagai jus, salad, maupun minuman segar.
19.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KEJI BELING
Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan orang ternate menyebutnya dengan nama “lire”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida.
Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.
20. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional SAMBILOTO
Sambiloto (Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911.
Andrographolide memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu. Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai herba medis, dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada Ayurveda.
Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4).
21. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional HANDEULEUM
HANDEULEUM (Graptopthyllum pictum [L.] Griff) Khasiat dan cara pengobatan: Wasir: 10 g daun handeuleum segar dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas air sampai air rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum air rebusan pagi dan sore masing-masing ½ gelas. Memar: kulit batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan dibalut dengan perban pada daerah yang memar. Ganti 2 kali sehari. Sembelit: cuci 7 lembar daun lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.
22. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional TEMPUYUNG
Tempuyung (Sonchus arvensis L) termasuk tanaman terna menahun yang biasanya tumbuh di tempat-tempat yang ternaungi. Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergigi itu terpusar membentuk roset dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling. Daun berombak memeluk batang inilah yang berkhasiat menghancurkan batu ginjal. Di dalam daun tersebut terkandung kalium berkadar cukup tinggi.
Kehadiran kalium dari daun tempuyung inilah yang membuat batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan hanyut keluar bersama urine. Untuk menggunakannya sebagai obat diperlukan lima lembar daun tempuyung segar. Setelah dicuci bersih, daun diasapkan sebentar. Daun tersebut dimakan sekali habis sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari kita bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali
23.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BUNGA KENOP
Bunga Kenop ditanam di pekarangan dan di tanam sebagai tanaman hias atau tumbuh liar di ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini dapat ditemukan pada ketinggian 1-1.300 m dpl. Rasanya manis, sifatnya netral.
Bunga kenop berkhasiat sebagai obat batuk, obat sesak napas, peluruh dahak dan obat radang mata. Kandungan Kimianya yaitu Gomphrenin I, Gomphrenin II, Gomphrenin III, Gomphrenin V, Gomphrenin VI dan amarathin. KAndungan minyak asiri, flavon atau saponin mempunyai khasiat sebagai peluruh dahak. Bagian yang digunakan adalah bunga atau seluruh herba segar atau herba kering. Indikasi: o Bunga berkhasiat untuk pengobatan o Batuk rejan (pertusus), o TB Paru disertai batuk darah, o Sesak napas (Asma Bronkial), o Radang saluran napas akut dan menahun, o Radang mata, o Sakit Kepala, o Panas dan kejang pada anak karena gangguan hati, mimpi buruk pada anak, o Disentri, dan o tidak lancar buang air kecil
24.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional DAUN DEWA
Daun dewa tergolong tumbuhan semak yang subur pada ketinggian 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 50 cm. Daunnya tunggal bertangkai pendek berbentuk bundar telur berujung lancip. Kedua permukaan daunnya berambut dengan warna putih. Warna permukaan daun di bagian atas hijau tua, sedangkan di bawahnya berwarna hijau muda. Bunganya terletak di bagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol.
Efek farmakologis daun dewa adalah antikoagulan (koagulan=zat yang mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan membersihkan racun. Daun dewa mengandung zat saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin. Efek farmakologis didapatkan dari seluruh tanaman. daun dewa juga bisa mengatasi kejang pada anak dan beberapa jenis pendarahan. Untuk mengatasi luka terpukul, tak datang haid, pendarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah seluruh tanaman daun dewa ditumbuk, atau direbus, lalu airnya diminum. Bila anak-anak mengalami kejang beri minum air dari satu batang daun dewa. Bagian daunnya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kutil dan tumor. Untuk kutil haluskan daun dan ditempelkan pada bagian yang sakit dan biarkan hingga keesokkan harinya. Untuk mengatasi tumor, silakan makan daun dewa sebagai lalap. Untuk kanker buatlah ramuan dari 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
25.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KEMBANG KERTAS
Walaupun tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong, namun memiliki banyak manfaat. Contohnya saja untuk dandanan rambut, campuran bunga untuk mandian pewangi, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman bagi kaum Cina dan India. Tarikan mempesona bunga ini menjadi perbincangan penduduk di negara kita karena terkesan dengan bentuknya dan warnanya yang menarik hati. Warna bunga ini terdiri dari berbagai macam warna, seperti jingga, merah menyala, merah jambu, merah pucat, kuning, ungu, putih, dan berbagai campuran warna. Sedikit perawatan ringkas, penyiraman air dan pemupukan sempurna mampu mengembalikan kesegaran tanaman bunga kertas ini dalam jangka waktu kurang dua minggu. Dan jika ingin tanaman bunga kertas ini berbunga seterusnya, kita hanya perlu mengurangi pemberian air dan pupuk lantas meletakkan pot tanaman di tempat yang terkena sinar matahari.
dataran tinggi menuntut penyesuaian lingkungan untuk kegiatan budidaya tanaman tersebut.
Seti ap jenis tanaman obat membutuhkan kondisi lingkungan tertentu agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan optimal.
Lingkungan pertumbuhan yang dimaksud meliputi iklim dan tanah. Beberapa unsur iklim
seperti suhu, curah hujan dan penyinaran matahari secara l angsung berpengaruh bagi
pertumbuhan tanaman. Set i ap tanaman obat membutuhkan suhu udara yang sesuai agar proses
metabolisme dapat berj alan baik, sedangkan suhu tanah akan mempengaruhi proses
perkecambahan benih. Suhu tanah yang terl alu rendah dapat menghambat proses
perkecambahan, sedangkan suhu tanah yang terlalu tinggi dapat memat i kan embri o yang terdapat
pada biji .
Tanaman obat-obatan membutuhkan curah hujan yang cukup dengan distribusi yang
merata. Ketersedi aan air merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya tanaman
obat. Apabila jumlah curah hujan ti dak dapat memenuhi kebutuhan ai r bagi tanaman obat maka
harus dilakukan penyiraman atau pengairan melalui irigasi.
Penyinaran matahari juga sangat penting pada budi daya tanaman obat. Sudut dan arah
datangnya sinar matahari , lama penyinaran dan kuali tas sinar merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses fotosintesis pada tanaman obat. Jumlah radiasi matahari yang t i dak
optimal akan menyebabkan penurunan kuali tas dan kuant i tas produksi tanaman obat. Beberapa
jenis tanaman obat membutuhkan pelindung untuk mengurangi jumlah radiasi matahari yang
di terima, tetapi j enis tanaman obat lainnya membutuhkan j umlah radiasi matahari maksimal
untuk berfotosintesis.
Unsur-unsur iklim lain sepert i kelembaban, angin dan keawanan juga perlu diperhat i kan
dan disesuaikan dengan kebutuhkan tanaman obat yang akan dibudidayakan.
Kesuburan tanah tempat bercocok tanam tanaman obat j uga merupakan penentu
keberhasilan budidaya tanaman obat tersebut. Kesuburan tanah yang harus diperhat i kan meliput i
kesuburan fisik, kimia dan bi ol ogi . Tanah sebaiknya memiliki perbandingan f raksi liat, l empung
dan pasir yang seimbang, gembur, kandungan bahan organik t inggi, aerase dan drainase baik,
memiliki kandungan hara yang tinggi , pH tanah cenderung netral antara 6,0 – 7,0.
Persiapan dan Pengolahan Tanah
Tanah merupakan medium alam untuk pertumbuhan tanaman. Tanah menyediakan unsur-unsur hara yang merupakan makanan bagi tanaman. Pada budi daya tanaman obat persiapan
lahan dan pengolahan l ahan harus menjadi perhat ian pertama.
Lokasi penanaman penting diperhat i kan karena berkai tan langsung dengan lingkungan
tumbuh tanaman yai tu iklim dan kondisi lahan. Ket inggian tempat sangat mempengaruhi iklim
setempat seperti suhu, curah hujan, kel embaban, penyinaran matahari , dan angin. Kemiringan
lahan juga menentukan tekni k pengol ahan tanah dan teknik budidaya tanaman.
Seti ap jenis tanaman obat membutuhkan kondisi tanah tertentu agar dapat tumbuh dan
berkembang optimal . Kondisi tanah yang harus di perhati kan meliput i kesuburan fisik tanah
(struktur, tekstur, konsistensi, porosi tas, suhu tanah, aerase dan drainase tanah), kesuburan kimia
(ketersedi aan hara, kapasi tas tukar kati on, pH tanah), kesuburan bi ol ogi (akt ivi tas
mikroorganisme tanah dan bahan organi k tanah). Kesuburan tanah harus selalu dipertahankan.
Setel ah di tentukan l okasi penanaman dan jenis tanah yang sesuai untuk budidaya
tanaman obat selanjutnya dapat dilakukan kegiatan persiapan dan pengol ahan tanah. Persiapan
dan pengol ahan tanah bertuj uan untuk :
Membuat kondi si fisik tanah menjadi lebih gembur, meningkatkan porositas tanah,memperbaiki aerase dan drainase tanah.
Membersihkan l ahan dari gulma, semak, sisa-sisa tanaman, dan batu-batuan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Pada areal penanaman yang terl etak di lereng buki t atau pegunungan sebaiknya dibuat teras untuk mencegah erosi dan mempermudah pemeliharaan tanaman.
Teknik persiapan dan pengol ahan tanah di tentukan ol eh jenis tanaman obat yang akan dibudidayakan dan kondisi awal lahan tersebut. Secara umum tahapan pengol ahan tanah adalah :
Pembersihan lahan dari gulma, sisa-sisa tanaman, dan batu-batuan.
Pembajakan yai tu membalik tanah dengan menggunakan bajak atau traktor
Penggaruan yai tu menghancurkan gumpalan tanah yang besar sehingga menjadi lebih halus dan merata. Pada parti kel tanah yang lebih kecil maka hubungan antara parti kel tanah dengan akar tanaman akan l ebih l uas dan akar akan lebih mudah mendapatkan zat hara yang dibutuhkan. Tanah yang lebih porous akan membuat lingkungan perakaran yang l ebih baik terutama untuk tanaman obat yang memiliki rhizome/rimpang dan tanaman obat berakar dangkal dan kecil . Kondisi fisik tanah yang baik j uga akan meningkatkan akt ivi tas mikroorgani sme tanah yang dapat membantu meningkatkan ketersedi aan hara bagi tanaman dan mempercepat dekomposisi bahan organik.
Pembuatan bedengan. Beberapa j enis tanaman obat sebaiknya dibudidayakan pada bedengan-bedengan terutama untuk j enis tanaman semusim atau tanaman berbentuk perdu dan memiliki habi tus kecil yang rel at if t i dak tahan ai r yang tergenang sepert i pegagan, memiran, daun dewa, temu-temuan. Sedangkan untuk tanaman obat tahunan seperti kayu manis, mahkota dewa, kina, dan pal a t i dak membutuhkan bedengan untuk tempat tumbuhnya.
Bedengan dibentuk dengan cara menimbun tanah atau meninggi kan permukaan tanah
dari hasil galian pari t sebagai batas bedengan. Bedengan sebaiknya dibuat memanjang dengan
arah timur - barat. Panj ang dan l ebar bedengan dibuat sesuai dengan kebutuhan. Jarak antar
bedengan yang merupakan saluran ai r j uga dapat digunakan untuk berj alan pada saat
pemeliharaan. Sal uran ai r berfungsi untuk menghindarkan tergenangnya ai r pada saat musim
hujan (Syukur dan Hernani , 2001).
Lubang-l ubang tanam dan al ur-alur tanam dibuat pada bedengan. Jarak tanam dibuat
sesuai jenis tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Ukuran l ubang tanam disesuaikan dengan
jenis tanaman dan jenis bibi t yang tel ah disiapkan. Pada waktu penggalian lubang tanam
sebaiknya tanah topsoil dan subsoil di pisahkan, sebaiknya tanah galian tersebut di campur dengan
pupuk kandang atau kompos yang dosi snya tergantung jenis tanaman dan jarak tanam.
Pada tanaman yang membutuhkan tegakan, seperti si rih dan lada dapat di tanam panjatan
atau tegakan. Panj atan atau tegakan dapat berupa panjatan mat i atau tanaman hidup. Ti ang
panjatan dapat di pasang ki ra-ki ra 10 cm dari lubang tanam. Apabila di pakai panjatan hidup
berupa tanaman maka harus dipilih tanaman yang pertumbuhannya cepat, kuat, berbatang l urus
dan pertumbuhannya t i dak mengganggu tanaman utama. Beberapa j enis tanaman obat j uga
membutuhkan tanaman pelindung untuk melindungi tanaman obat dari penyinaran matahari
secara l angsung atau dari terpaan angin, maka sebaiknya tanaman pelindung tel ah disiapkan
beberapa waktu sebelum penanaman bibit ke lapangan.
Untuk tanaman obat yang dibudidayakan secara organi k, di seki tar areal penanaman sebaiknya di tanam tanaman perangkap seperti kenikir, serai , bunga matahari , dan mimba.
Tanaman tersebut di tanam untuk melindungi tanaman obat yang dibudi dayakan dari serangan hama.
Persiapan Bibit
Persi apan bahan tanam dapat dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan persiapan dan
pengol ahan lahan. Bahkan pada beberapa jenis tanaman obat-obatan dibutuhkan waktu l ebih
lama untuk mempersiapkan bahan tanam karena pembibi tan harus melalui beberapa tahapan.
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generat if yai tu dengan biji dan secara
vegetatif yai tu dengan cara stek, cangkok, okul asi , runduk, dan kul tur jaringan. Sistem
perbanyakan tanaman yang akan digunakan tergantung dari jenis tanaman, keterampilan pekerj a,
waktu yang dibutuhkan, dan biaya.
Tuj uan pembibi tan adalah untuk memperol eh bahan tanaman yang pertumbuhannya baik seragam, dan untuk mempersiapkan bahan tanam untuk penyulaman. Bila bibi t tanaman yang di tanam di lapangan merupakan bibi t yang tel ah tersel eksi maka diharapkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada masa vegetatif dan generat if akan l ebih baik.
Perbanyakan Generatif
Beberapa jenis tanaman obat yang perbanyakannya dilakukan dengan menggunakan biji adal ah meniran, sambil oto, mahkota dewa, dan pal a. Pembibi t an tanaman obat ini dilakukan dengan beberapa tahapan sebel um bibi t si ap untuk di pindahkan ke l ahan. Jumlah bibi t yang harus disiapkan dihi tung berdasarkan jumlah popul asi tanaman yang akan di tanam di lahan di tambah bahan tanaman untuk penyulaman untuk menggant i tanaman yang mat i atau pertumbuhannya kurang baik.
Biji tanaman yang sebaiknya di perol eh dari tanaman induk yang pertumbuhannya sehat.
Biji tersebut berasal dari buah yang benar-benar matang fisi ol ogis, t i dak cacat, ti dak terdapat
bekas serangan hama dan penyaki t. Pada beberapa j enis tanaman obat biji perl u dipisahkan dar i
daging buah dengan cara tertentu sepertai pengupasan, pengeringan, dan perendaman. Sebaiknya
biji segera di kecambahkan agar daya kecambahnya ti dak menurun.
Media pembibi tan berupa campuran tanah topsoil yang subur dan pupuk kandang yang matang dengan perbandingan 1 : 1. Sebaiknya medi a tanam ini diayak agar di perol eh agrega yang halus. Campuran media kemudian dimasukkan dalam polibag atau bak persemaian, bagian dasar wadah persemaian sebaiknya dibuat l ubang agar sisa ai r penyi raman dapat kel uar. Biji tanaman dapat disemaikan pada media tanam tersebut. Tempat persemaian biji terdi ri dari bedengan persemaian dan sungkup persemaian.
Bedengan persemaian berfungsi untuk tempat meletakkan media semai, sedangkan sungkup
berfungsi untuk melindungi bibi t dari pengaruh lingkungan yang kurang baik dan gangguan
hama. Bedengan persemaian dapat dibuat dengan lebar 1,5 m, panjang bedengan disesuai kan
dengan kondisi lahan dan populasi bibi t, t inggi bedengan 30 cm, arah bedengan timur - barat.
Drainase pada bedengan pembibi tan harus baik untuk menghindari tergenangnya air. Permukaan
bedengan harus gembur untuk menampung ai r sisa resapan dari media pembibi t an. Polibeg-polibeg yang tel ah berisi benih tanaman dapat disusun pada bedengan dengan rapi . Sungkup
dapat dibuat dengan menggunakan kerangka dari bambu atau pl at besi yang dibentuk setengah
lingkaran. Tinggi sungkup seki tar 80 cm. Kerangka sungkup di tutup dengan plast i k transparan,
bagian pinggi r sungkup dapat dibuka agar memudahkan penyiraman dan pemeliharaan bibi t.
Pemeliharaan bibi t dipersemaian meliput i penyiraman, pemupukan, penyiangan gulma,
dan pengendalian hama dan penyaki t. Media tanam pada persemaian harus selalu dijaga
kel embaban, penyiraman sebaiknya dilakukan dua kali sehari pagi dan sore hari dengan
menggunakan gembor. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk daun atau
pupuk cai r dengan cara menyemprot bibi t atau menyiramkan pupuk pada media tanam.
Penyiangan gulma sebai knya dilakukan secara intensif untuk menjaga agar ti dak terjadid
kompet i si antara gulma dan tanaman utama, gulma j uga dapat menjadi tanaman inang bagi
hama. Pengendalian hama dan penyaki t sebai knya dilakukan dengan menggunakan pest i sida dan
fungisida nabat i .
Beberapa hari sebelum bibi t dipindahkan ke lapangan, sungkup plast i k transparan dapat
dibuka secara bertahap agar bibi t dapat beradaptasi dengan lingkungan terbuka. Selanjutnya bibi t
dapat di pindahkan ke areal penanaman.
Beberapa jenis tanaman obat terutama tanaman obat tahunan ada yang harus dibibi tkan
beberapa tahap, yai tu persemaian pada polibeg atau kotak perkecambahan, kemudian kecambah
di pindahkan ke polibeg kecil berdi ameter 15 cm, setel ah beberapa minggu bibi t harus
di pindahkan ke polibeg yang lebih besar selama beberapa bulan sebelum dipindahkan ke
lapangan. Tetapi beberapa j enis tanaman obat ti dak perl u melalui tahapan pembibi tan, biji yang
tel ah dipilih dapat di tanam langsung pada bedengan yang tel ah disiapkan di areal penanaman.
Perbanyakan Vegetatif
Pebanyakan vegetatif bertuj uan untuk mendapatkan bahan tanaman yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan induknya dan mempercepat masa produksi tanaman. Perbanyakan
vegetatif juga memiliki beberapa kelemahan yai t u perakarannya lebih lemah sehingga tanaman
kurang kokoh dan umur tanaman relat if lebih pendek dibandingkan tanaman yang diperbanyak
dengan biji .
1. Setek
Setek merupakan perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian tanaman (akar,
batang, daun dan tunas) dengan tuj uan agar bagian-bagian i tu membentuk akar. Dengan dasar i tu
maka muncul ist ilah setek akar, setek cabang, setek daun, setek umbi , dan sebagainya.
Setek batang di ambil dengan cara memotong batang atau bagian pucuk tanaman induk
dan selanjutnya di tanam di pembibi tan. Tanaman obat yang diperbanyak dengan setek batang
antara lain sirih, brotowali, dan lada. Batang dipotong miring atau datar sepanjang 10 – 30 cm,
kemudian dicelupkan pada ZPT sepert i AIA atau Rootone F untuk mempercepat pertumbuhan
akar. Setek batang di tanam pada polibeg yang tel ah berisi media tanam, disiram ai r secukup dan
diletakkan pada bedengan persemaian.
Setek rimpang (rhizome) dan stek akar j uga cara perbanyakan yang sering dilakukan pada
tanaman obat-obatan. Tanaman obat yang umumnya diperbanyak dengan setek rimpang adalah
jenis temu-temuan (Zingirberaceae) sepert i kunyi t, j ahe, temulawak, dan kencur, sedangkan
tanaman daun dewa sering di perbanyak dengan setek akar. Rimpang atau akar di potong-potong
menjadi beberapa bagian. Potongan rimpang ini dapat di tunaskan di persemaian dengan media
jerami yang selalu dijaga kelembabannya selama 2 – 6 minggu. Rimpang yang telah bertunas
dapat di tanam di lapangan.
2. Cangkok
Beberapa jenis tanaman obat terutama jenis tanaman tahunan yang memiliki batang
berkayu dapat di perbanyak dengan cara mencangkok seperti mahkota dewa, mawar, melat i , dan
kenanga. Sebelum mencangkok harus dipilih pohon induk yang tel ah pernah berbuah, ti dak
terl alu muda dan t i dak terl alu tua, kemudian dipilih salah satu cabang yang ukurannya sebesar
kelingking atau pinsil, berkuli t mulus dan berwarna cokl at muda. Kemudian sekeliling kuli t
cabang disayat dengan pisau okul asi yang tel ah di sterilkan sepanjang 2 – 3 cm, kemudian
kambium dibersihkan sampai t i dak terasa licin dan di keringanginkan selama 2 – 4 hari . Luka
sayatan kemudian dibungkus dengan plast i k yang diikat pada bagian atas dan bawah sayatan, ke
dal am plast i k pembungkus dimasukkan media berupa campuran tanah topsoil dan kompos
dengan perbandingan 1 : 1, kemudian cangkokan disiram ai r secukupnya, kel embaban media
harus dijaga. Akar akan tumbuh setel ah 1 – 3 bulan. Sebelum dipindah ke lapangan batang
di potong tepat di bawah pembungkus cangkokan untuk memisahkannya dari pohon induk.
3. Okulasi
Cara perbanyakan tanaman dengan okul asi mempunyai kelebihan jika dibanding dengan
setek dan cangkok karena bibi t okul asi mempunyai mutu l ebih baik dari induknya yai tu dengan
memadukan sifat baik dari batang bawah dan mata entres. Untuk mengokul asi harus disediakan
batang bawah yai tu pohon pangkal tempat menempelkan mata tunas. Batang bawah dapat
di perol eh dari biji yang disemaikan. Mata entres dapat di ambil mata tunas dari pohon yang tel ah
di pilih. Kuli t batang bawah dii ris bentuk huruf T dengan menggunakan pisau okul asi. Mata tunas
yang akan di okulasi diambil dengan cara mengiris secara horizontal 1,5 cm di atas dan bawah
mata, kemudian diiris sehingga membentuk segiempat. Kemudian mata tunas diisipkan pada
irisan batang bawah, l alu tempelan diikat dengan pi ta plast i k dari bawah ke arah atas. Setel ah 2 minggu, okulasi dapat dibuka, jika mata tempelan masih hijau segar dan sudah melekat dengan
batang berart i okul asi berhasil . Sebelum dipindahkan ke lapangan batang bawah dipotong ki ra-ki ra 1 cm dari pertautan okul asi . Cara okulasi biasanya dilakukan untuk memperbanyak tanaman obat tahunan seperti pala, kayu manis dan mawar.
4. Tunas
Perbanyakan dengan tunas banyak dilakukan untuk tanaman berumpun seperti kapulaga.
Dari tunas yang di tanam kemudian akan tumbuh menjadi rumpun besar. Sel anjutnya rumpun
tersebut akan berbiak dan menghasilkan tunas-tunas baru.
Penanaman
Bibi t yang akan di tanam di areal budidaya tanaman obat adalah bibi t yang sudah
di seleksi yai tu bibi t yang sehat dan pertumbuhannya baik. Bibi t yang disemaikan dengan
menggunakan polibag di pindahkan ke lubang tanam dengan cara menyobek satu sisi polibeg,
kemudian bibi t dimasukkan ke l ubang tanam yang tel ah disiapkan. Harus di usahakan agar media
tanam yang melekat pada bibi t ti dak terpisah. Sel anjutnya tanah galian lubang tanam
dimasukkan kembali dan dipadatkan agar bibi t dapat tumbuh dengan kokoh. Bibi t yang baru
di tanam disi ram dengan ai r secukupnya. Sebaiknya pemindahan bibi t ke lapangan dilakukan
pada pagi atau sore hari .
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi kegiatan pemupukan, penyiraman, penyiangan dan pembumbunan, serta pengendalian hama dan penyaki t.
Pemupukan
Pupuk yang diberi kan pada tanaman obat dapat berupa pupuk organi k maupun anorganik.
Sebaiknya pupuk yang digunakan dalam budidaya tanaman obat adal ah pupuk organik,
penggunaan pupuk anorganik dikhawat i rkan dapat menimbulkan pengaruh yang kurang baik
bagi kandungan/senyawa-senyawa berkhasiat obat yang ada pada tanaman. Pupuk organi k yang
dapat di gunakan adalah berbagai jenis pupuk kandang dan kompos, yang harus diperhat i kan
pupuk organi k yang digunakan harus benar-benar matang dan t i dak mengandung bahan
pencemar. Pupuk organi k dapat diberi kan dengan cara mencampurkannya pada lubang tanam
pada saat penanaman atau mencampurkannya pada tanah di antara barisan tanaman atau areal di
bawah taj uk tanaman.
Apabila menggunakan pupuk anorganik dapat diberikan dalam t i ga tahap. Pertama,
pupuk diberikan sebagai pupuk dasar pertama yang berupa pupuk organik dan pupuk fosfat yai tu
pada saat pengol ahan tanah dengan cara dicampur rata dengan tanah, baik di dalam lubang
tanam, alur tanam, dan di permukaan bedengan. Kedua, pupuk diberikan sebagai pupuk dasar
kedua berupa urea, TSP, KCl yang diberi kan sebel um benih di tanam atau bersamaan pada saat
penanaman. Keti ga, pupuk tambahan berupa pupuk anorganik yang diberi kan sebagai pupuk
susulan. Dosis pupuk disesuaikan dengan jenis dan kondisi tanaman. Pupuk sebaiknya diberi kan
pada awal atau akhi r musim hujan dan pada pagi atau sore hari .
Penyiraman
Pada awal penanaman dan musim kemarau penyiraman harus dilakukan dengan teratur.
Kelembaban tanah harus selalu dijaga, sebaiknya penyiraman dilakukan dua kali sehari yai tu
pagi dan sore hari . Pada musim hujan frekuensi penyiraman dapat di kurangi tergantung kondisi
kel embaban tanah.
Apabila tanaman obat dibudidayakan pada lahan yang t i dak terl alu luas, pekarangan
rumah atau di dalam pot maka penyiraman dapat menggunakan gembor. Tetapi apabila tanaman
obat dibudidayakan dalam skala l uas sebaiknya menggunakan sprinkle untuk membantu
penyiramannya. Sarana i rigasi dan sistem pengai ran lain juga dapat dimanfaatkan untuk mengai r i
lahan.
Selain pengairan, sistem pembuangan ai r yang berl ebih juga harus diperhati kan. Harus di usahakan agar lahan t idak tergenang. Beberapa jenis tanaman obat sangat rentan terhadap penggenangan air.
Upaya lain yang dapat dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah adalah dengan menggunakan mulsa. Berbagai jenis mulsa dapat dimanfaatkan seperti mulsa jerami , mulsa plastik hitam perak dan mulsa plast i k hi tam. Masing-masing jenis mulsa memiliki keunggulan dan kelemahan, sebaiknya penggunaannya disesuaikan dengan jenis tanaman obat yang dibudidayakan dan kondisi lingkungan.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan gulma harus dilakukan secara intensif untuk menghindarkan kompet i si antara
gulma dengan tanaman obat yang dibudidayakan, yai tu persaingan dalam penyerapan unsur hara
dan ai r, penerimaan cahaya matahari , dan gulma juga dapat menjadi tanaman inang bagi hama
yang dapat menyerang tanaman obat yang dibudi dayakan. Penurunan produksi akibat gulma
cukup besar bisa lebih dari 50%.
Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan berbagai cara antara l ain secara manual
yai tu dengan menggunakan cangkul, ari t atau koret, secara kul tur tekni s yai tu dengan mengatur
jarak tanam dan penggunaan mulsa, secara kimia yai tu dengan penggunaan herbisida. Pada
budidaya tanaman obat hendaknya penggunaan herbisida merupakan al ternat if terakhir karena
di khawat i rkan residu herbisida terserap ol eh tanaman sehingga berpengaruh terhadap senyawa-senyawa berkhasiat obat yang terdapat pada tanaman.
Pembumbunan dapat dilaksanakan bersamaan dengan penyiangan gulma. Pembumbunan
bertuj uan untuk memperkokoh tanaman, menutup bagian tanaman di dalam tanah seperti
rimpang atau umbi , memperbaiki aerase dan menggemburkan tanah seki tar perakaran, dan
mendekatkan unsur hara dari tanah di seki tar tanaman. Pembumbunan dapat dilakukan dengan
menggunakan cangkul atau koret.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalianm hama dan penyaki t dapat dilakukan secara mekanis, kul tur tekni s, dan kimia. Pengendalian secara mekanis adalah dengan cara menangkap hama yang menyerang tanaman atau membuang bagian tanaman yang terserang hama atau penyaki t. Pengendalian secara kul tur tekni s antara dengan pengaturan kel embaban udara, pengaturan pelindung dan intensi tas sinar matahari . Pengendalian secara kimia dengan menggunakan insekt i sida dan fungsida. Sebaiknya penggunaan insekt isi da dan fungisida pada budidaya tanaman obat dihindari , di khawat i rkan residu bahan kimia tersebut dapat mempengaruhi senyawa-senyawa berkhasiat obat pada tanaman. Apabila dibutuhkan dapat di gunakan insekt isi da dan fungisida nabat i .
Beberapa ramuan pestisida nabat i yang dapat di gunakan antara lain :
Daun mimba 8 kg, daun l engkuas 6 kg, daun serai 6 kg. Bahan-bahan ini dihaluskan kemudian diaduk dalam 20 li ter ai r dan di rendam selama 24 jam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus. Larutan hasil penyaringan di encerkan dengan 60 li ter ai r sambil dicampur 20 g detergen dan dapat di gunakan untuk menyemprot l ahan sel uas 1 hektar (Kardinan, 2000 dalam Novi zan, 2002).
Daun mimba (Azadiractha indica), tembakau (Nicotiana tabacum), dan akar tuba (Derris eclipta). Semua bahan di tumbuk sampai halus, kemudian direndam dalam air. Setelah tercampur rata, ramuan dibiarkan selama satu malam. Keesokan harinya, ramuan disaring dan dilarutkan dal am air hangat. Sebagai perekat di tambahkan detergen 1 g per 10 li ter (Mahendra, 2005).
Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pest i sida nabat i dan di gunakan
dal am pengendalian hama antara l ain adalah :
Tembakau (Nicotiana tabacum) yang mengandung ni kotin dan insekt i sida kontak sebagai fumigant atau racun perut. Aplikasi untuk serangga kecil misalnnya aphi ds.
Pi retrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung pi ret in yang dapat di gunakan sebai insekt isida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat. Aplikasi pada serangga lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah.
Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenone untuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan.
Mimba (Azadiractha indica) yang mengandung azadi racht in yang bekerja cukup selekt if .Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng dan serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Chaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efekt if untuk menanggulangi serangan vi rus RSV, GSV, dan tungro.
Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoi d yai tu pakhirizida
yang dapat di gunakan sebagai insekt i sida dan larvasida.
• Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan untuk racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Call osobrocus.
Beberapa fungisida dan bakterisida nabati :
Limbah daun tembakau sebanyak 200 g dihancurkan atau diiris menjadi serpihan kecil. Serpihan limbah daun tembakau ini dibenamkan di darah perakaran . Ni kotin yang di kandung oleh limbah tembakau dapat diserap ol eh tanaman untuk mengendalikan penyaki t yang di sebabkan j amur dan bakteri (Novi zan, 2002).
Air perasan 300 g daun si rih dicampur dengan 1 li t er ai r mampu mengendalikan jamur Phythophtora palmivora penyebab penyaki t busuk pangkal batang yang menyerang tanaman lada (Novizan, 2002)
Berikut adalah khasiat, Manfaat, dan budidaya 25 Jenis Tanaman Obat Herbal Tradisional, yang beberapa juga indah dilihat sehingga sering dijadikan tanaman hias juga.
1. Tanaman Obat Herbal Tradisional TEMULAWAK
Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae), Karakteristik Temulawak tumbuh sebagai semak tanpa batang. Mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 m s/d 2,5 m. Daunnya panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya saling menutup membentuk batang. Tanaman ini dapat tumbuh subur di dataran rendah dengan ketinggian 750 m diatas permukaan laut, tanaman ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri daun menguning seperti mau mati. Umbinya akan tumbuh di pangkal batang berwarna kuning gelap atau coklat muda dengan diameter panjang 15 cm dan 6 cm, baunya harum dan sedikit pahit agak pedas.
temulawak sudah lama digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Terakhir juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh. Dengan banyak manfaat yang nyata secara medis tersebut maka pemerintah mencanangkan “Gerakan Minum Temulawak” sejak 2 tahun yang lalu.
2. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KUNYIT
Manfaat Tanaman Obat Kunyit. Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India.
Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
3. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JAHE
Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Berbagai manfaat jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini:
Masuk angin Ramuan: Ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang 1/4 jam. Angkat dan minum hangat-hangat.
Sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah) Ramuan: Ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren, minum sekaligus. Minum tiga kali sehari.
Mencegah mabuk kendaraan Ramuan: Ambil jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan.
Terkilir Ramuan: Ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari.
4. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BAWANG PUTIH
Bawang putih (Allium sativum) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari. Batangnya batang semu dan berwarna hijau. Bagian bawahnya bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap siung terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya berbentuk pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm dan lebar 1,5 cm. Berakar serabut. Bunganya berwarna putih, bertangkai panjang dan bentuknya payung.
Bawang putih dapat digunakan untuk pengobatan alternatif sebagai berikut : Flu dan Batuk. Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit. Bagaimana cara memanfaatkannya? Makanlah bawang putih sebanyak-banyaknya segera setelah anda merasa sakit atau tambahkan bawang putih pada masakan.
Anda juga dapat membuat obat batuk dengan resep ini : Hancurkan bawang dan masukan ke dalam susu dingin di dalam panci, lalu panaskan sekitar 1-2 menit, dan minum hangat-hangat.
b. Bawang Putih dan Kolesterol Sekarang ada lebih dari 12 studi yang dipublikasikan di seluruh dunia yang memastikan bahwa bawang putih dalam berbagai bentuk dapat menurunkan kolesterol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bawang ini dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi yang dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi lemak. Penulis menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan bagian terpenting dalam penyembuhan kolesterol tinggi. Menurutnya, secara keseluruhan, penurunan terjadi sebesar 12 % dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4 minggu perawata
c. Bawang Putih dan Kanker Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung dalam bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker beberapa penelitian epidemiologis menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Untuk memastikan bahwa anda akan mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn State Unipersity merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan bawang selama paling sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk kandungan-kandungan yang membantu memerangi kanker.
5. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BELIMBING WULUH
Blimbing Wuluh menyebuhkanGusi berdarah Mengkonsumsi buah belimbing wuluh baik segar maupun manisan secara rutin tiap hari Dua buah belimbing wuluh dimakan tiap hari
Blimbing Wuluh sebagai Obat Gondongan 1/2 genggam daun belimbing wuluh ditumbuk dgn 3 bawang putih. Kompreskan pada bagian yg gondongan. 10 ranting muda belimbing wuluh berikut daun dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat yg sakit.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Rematik Segenggam daun belimbing wuluh dicuci tumbuk sampai halus tambahkan kapur sirih gosokkan ke bagian yg sakit. 100 gr daun muda belimbing wuluh 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus tambahkan cuka secukup sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi ketempat yg sakit. 5 buah belimbing wuluh 8 lembar daun kantil (Michelia champaca L.) 15 biji cengkeh 15 butir lada hitam dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 2 sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai utk menggosok dan mengurut bagian tubuh yg sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Sariawan 10 kuntum bunga belimbing wuluh asam jawa gula aren direbus dgn 3 gelas air sampai air tinggal 3/4 saring minum 2 kali sehari. Segenggarn bunga belimbing wuluh gula jawa secukup dan 1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring dipakai utk membersihkan mulut dan mengoles sariawan. 2/3 genggam bunga belimbing wuluh dicuci lalu direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum sehari 3 kali 3/4 gelas. 3 buah belimbing wuluh 3 butir bawang merah 1 buah pala yg muda 10 lembar daun seriawan 3/4 sendok teh adas 3/4 jari pulosari dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 3 sendok makan minyak kelapa diperas lalu disaring. Dipakai utk mengoles luka-luka akibat sariawan 6-7 kali sehari.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Sakit gigi Lima buah belimbing wuluh setelah dicuci bersih dikunyah dgn garam. Ulangi beberapa kali sampai hilang rasa sakitnya.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Pagel linu Satu genggam daun belimbing wuluh yg masih muda 10 biji cengkeh 15 biji lada digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya. Lumurkan ketempat yg sakit
Blimbing Wuluh sebagai Obat Penghilang Panu Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus tambahkan kapur sirih sebesar biji asam diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai utk menggosok kulit yg terserang panu. Lakukan 2 kali sehari
6. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BELUNTAS
Beluntas merupakan tanaman perdu tegak, berkayu, bercabang banyak, dengan tinggi bisa mencapai dua meter. Daun tunggal, bulat bentuk telur, ujung runcing, berbulu halus, daun muda berwarna hijau kekuningan dan setelah tua berwarna hijau pucat serta panjang daun 3,8-6,4 cm. Tumbuh liar di tanah dengan kelembaban tinggi; di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat tanaman ini digunakan sebagai tanaman pagar dan pembatas antar guludan di perkebunan. Beberapa daerah di Indonesia menyebut nama beluntas dengan nama yang berbeda seperti baluntas (Madura), Luntas (Jawa Tengah), dan Lamutasa (Makasar).
Secara tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat untuk menghilangkan bau badan, obat turun panas, obat batuk, dan obat diare. Daun beluntas yang telah direbus sangat baik untuk mengobati sakit kulit. Disamping itu daun beluntas juga sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan. Adanya informasi secara tradisional dari masyarakat yang telah lama memanfaatkan daun beluntas sebagai salah satu tanaman obat mendorong para peneliti untuk mengadakan berbagai penelitian guna membuktikan khasiatnya secara ilmiah. Pada tulisan ini akan dicoba pemaparan dua penelitian pemanfatan daun beluntas dalam bentuk ekstrak sebagai komponen antibakteri dan minyak atsiri sebagai zat antioksidan
7. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BROKOLI
kandungan vitamin C pada brokoli jumlahnya lebih banyak daripada jeruk Kandungan kalsium brokoli juga lebih besar dibandingkan segelas susu, dan brokoli juga diketahui mengandung lebih banyak serat daripada sepotong roti gandum Cara mengkonsumsinya pun sangat mudah, bisa dimakan mentah, ditumis, dicampur sebagai salah satu bahan sop atau dikukus sebagai lalapan. Meningkatkan daya kerja otak
Peneliti dari Royal Pharmaceutical Society membuktikan bahwa brokoli mengandung senyawa yang mirip dengan obat-obatan penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah bentuk dementia (berkurangnya ingatan) yang paling umum dijumpai di kalangan orang tua yang disebabkan oleh enzim acetylcholinesterase. Brokoli dianggap memiliki sifat anti-acetylcholinesterase paling kuat.
8. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional CENGKEH
Cengkeh adalah kuntum bunga kering yang dihasilkan dari pohon cengkeh, pohon cengkeh banyak tumbuh di daerah tropis, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil cengkeh. Tanaman banyak dihasilkan di daerah Maluku. Cengkeh dewasa ini sebagian besar di manfaatkan untuk penyedap makanan sedangkan pemanfaatan untuk kesehatan sudah dikenal selama berabad-abad. Di Cina cengkeh sudah dimanfaatkan untuk menghilangkan bau mulut lebih dari 2000 tahun yang lalu, pada saat itu Kaisar sampai menyarankan apabila rakyatnya ingin bertemu beliau harus mengunyah cengkeh terlebih dahulu sehingga pada saat bicara akan tercium aroma yang harum. Bahkan cengkeh di Cina dan Persia juga dianggap bisa merangsang pitalitas seksual. Cengkeh berkhasiat sangat kuat untuk obat karena dapat merangsang. Anti bakteri, anti virus dan anti septic. Setelah diolah menjadi minyak Cengkeh dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan rasa sakit untuk penderita sakit gigi karena kandungan senyawa yang terkandung didalamnya dapat membantu sirkulasi peredaran darah dan dan merangsang kulit apabila dioleskan langsung pada kulit.
Bersama ini diinformasikan beberapa manfaat Cengkeh untuk pengobatan, diantaranya : • Merangsang aromatik pernapasan : Dimanfaatkan untuk mengatasi mual, muntah-muntah, perut kembung, lemas dan gangguan pencernaan. Minyak cengkeh juga dapat dimanfaatkan sebagai pembasmi kuman yang ampuh dan penyembuh luka serta dapat melegakan tenggorokan. Cengkeh banyak dimanfaatkan sebagai obat secara nyata diantaranya digunakan untuk melindungi dari masuk angin dan perut kembung. Membantu merangsang sirkulasi darah dan mengatur suhu tubuh.
• Gangguan Pencernaan : Cengkeh dapat merangsang produksi enzymatic dan meningkatkan berfungsinya percernaan. Cengkeh digunakan dalam mengatasi permasalahn lambung, sakit perut dan gangguan pada pencernaan. Adapun cara pembuatanya obat untuk mengatasi muntah-muntah, sakit perut dan tenggorokan adalah dengan menghaluskan cengkeh dan dicampur madu kemudian dimimum.
• Kolera : Cengkeh sangat ampuh untuk mengatasi kolera karena dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih, adapun caranya dengan mengambil 4 gram kuntum cengkeh dan 3 gelas air kemudian di rebus sampai menjadi setengahnya.
• Asma : Untuk pengobatan obat asma caranya dengan mengambil 6 kuntum cengkeh dicampur 30 ml air dan sedikit madu, lakukan hal tersebut 3 kali sehari.
• Sakit Gigi : Untuk pemanfaatan mengatasi sakit gigi caranya Sangrai 10 butir cengkeh sampai hangus. Giling sampai halus, masukkan kelubang gigi secukupnya, lalu tutup dengan kapas. Lakukan 2 kali sehari. Cara lain: sumbat gigi yang berlubang dengan kapas yang telah ditetesi minyak cengkeh.
• Sakit Telinga : Untuk mengatasinya caranya dengan mengoleskan minyak cengkeh ke telinga yang terasa sakit dengan menggunakan katembat. • Sakit Kepala : Untuk mengatasi sakit kepala caranya dengan mencampurkan cengkeh, garam dan susu, karena sifat garam dapat menyerap cairan dan menurunkan tekanan darah.
• Sirkulasi Darah : Minyak Cengkeh bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh Anda, dengan meningkatkan sirkulasi darah akan menurunkan suhu tubuh.
9. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional DELIMA
Delima kaya akan antioksidan polyphenols, seperti tannin dan anthocyanin. Penelitian medis telah menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi jus delima setiap hari dapat merasakan berbagai keuntungan, yakni kadar kolesterol menurun, memeroleh vitamin C lebih banyak, serta aliran darah ke jantung meningkat. Ini berarti jus delima juga efektif untuk menjaga jantung supaya tetap sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sebagai minuman, jus delima juga dapat mencegah dan memperlambat efek penyakit Alzheimer, menurunkan tekanan darah, menjaga agar arteri tidak tersumbat oleh penumpukan plak, mencegah kerusakan tulang rawan, dan menjaga kesehatan gigi
10. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional CIPLUKAN
SINONIM: Nama Latin : Physallis angulata Linn. Atau physallis minima Linn Nama Daerah : keceplokan, nyornyoran, cecenet, cecendet KLASIFIKASI : Bangsa : Solonales Suku : Solonaceae Marga : Physallis Jenis : Physallis peruviana L
KEGUNAAN : Dalam pengobatan Alternatif Herbal Influenza, Sakit tenggorok, Batuk rejan, Bronchitis, Gondongan, Pembekakan buah pelir, Bisul, Borok, Kencing manis, Sakit paru – paru, Ayan, Pembekakan prostate.
11. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JAMBU BIJI
Penyakit Yang Dapat Diobati : Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru; Pemanfaatan :
1. Diabetes Mellitus Bahan: 1 buah jambu biji setengah masakCara membuat: buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untukdiambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
2. Maag Bahan: 8 lembar daun jambu biji yang masih segar. Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.
3. Sakit Perut (Diare dan Mencret) Bahan: 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit dan batangnya Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
4. Sakit Perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui Bahan: jambu biji yang masih muda dan garam secukupnya.Cara menggunakan:dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut,airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
5. Masuk Angin Bahan: 10 lembar daun jambu biji yang masih muda, 1 butir cabai merah, 3 mata buah asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
6. Beser (sering kencing) berlebihan Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 3 sendok bubuk beras yang digoreng tanpa minyak (sangan = Jawa).Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2,5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.Cara menggunakan: diminum tiap 3 jam sekali 3 sendok makan.
12.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JERUK NIPIS
Jeruk nipis punya banyak manfaat. Selain menjadi minuman yang menyegarkan, buah yang sudah dikonsumsi ribuan tahun yang lalu ini juga bisa mencegah daan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Memang ada begitu banyak jeruk, antara lain jeruk keprok, jeruk manis, jeruk sitrun, jeruk sambal, jeruk nipis, jeruk mandarin, dan masih banyak lagi yang lainnya. Akan tetapi, dari segi manfaat tidak ada satu pun yang menyamai jeruk nipis. Jeruk nipis merupakan tumbuhan perdu dengan banyak cabang. Tingginya bisa mencapai enam meter. Daunnya berbentuk bulat telur dan bertangkai. Bunganya berbentuk bintang berwarna putih. Batangnya berkayu keras dan biasanya berbuah setelah 2,5 tahun. Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan yang licin, berkulit tipis, dan berwarna hijau kekuningan jika sudah tua. Tanaman ini diduga berasal dari daerah India sebelah utara. Buah jeruk nipis mengandung banyak air dan vitamin C yang tinggi. Daun, buah, dan bunganya, mengandung minyak terbang limonin dan linalool. Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari. Masyarakat di Belanda terutama yang berdiam di kota-kota besar seperti Amsterdam, Den Haag, dan Rotterdam, telah mengenal manfaat jeruk nipis sejak beberapa abad lalu. Begitu pula masyarakat di Amerika Serikat. Mereka mulai mengenal manfaat jeruk nipis sejak zaman Indian kuno. Ohio State Biotechnology Centre di kota Columbus, Ohio, Amerika Serikat, pernah melakukan penelitian terhadap jeruk nipis. Hasilnya, jeruk nipis kaya akan vitamin dan mengandung sejumlah mineral. Jeruk nipis yang berkhasiat adalah jeruk nipis yang masih segar, berkulit tipis, serta berwarna hijau kekuningan. Selain buah, akar, daun, dan bunga jeruk nipis sering digunakan sebagai obat. Menurut dr Prapti Utami, buah jeruk nipis mengandung beberapa zat yang bermanfaat bagi tubuh, antara lain, asam sitrun, glukosa, lemak, minyak atsiri, vitamin C, kalsium, fosfor, belerang, dan asam amino. “Banyaknya kandungan yang terdapat pada jeruk nipis membuat buah ini banyak digunakan sebagai obat, Minyak atsiri daun jeruk nipis dapat menghambat pertumbuhan staphylococcus aureus (kuman pada kulit). Air jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat kumur pada penderita sakit tenggotokan. Bau harumnya membuat enak, sedap ketika kita berkumur. Kulitnya, bila ditahan di dalam mulut, bisa mengharumkan atau mengurangi bau mulut tak sedap dan mengatasi radang karena mengandung zat asam yang dapat mematikan kuman.
Karena berbagai kandungnan minyak dan zat yang ada di dalamnya, jeruk nipis juga dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung.
13. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JARAK BALI
Nama Lokal : Jarak batang gajah. Penyakit Yang Dapat Diobati : Demam, bengkak terpukul, digigit ular biasa. Pemanfaatan : BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman KEGUNAAN: – Demam – Bengkak terpukul – Digigit ular berbisa PEMAKAIAN: Untuk minum: 10-15 g direbus. Ampasnya digunakan untuk ditempelkan pada tempat yang sakit. Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis, pahit, dingin. Menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan pembengkakan, menghilangkan racun dan membersihkan panas.
14. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional JATI BELANDA
JATI BELANDA ( Guazuma ulmifolia Lamk ) SINONIM : Nama Latin : G. tomentosa Kunth.Sun Nama Daerah : Jati londo atau jati sabrang KLASIFIKASI : Bangsa : Malvales Suku : Sterculiaceae Marga : Guazuma Jenis : Guazuma ulmifolia Lamk. KEGUNAAN Dalam pengobatan Alternatif HerbalDiare, Sakit perut, Kolera, Penyembelit, Menguruskan badan, Adstringens, Batuk, Perut kembung, Rasa sesek lambung.
Budidaya 24 Jenis Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional15. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KEMUNING
Contoh Pemakaian Kemuning Untuk Obat :
1. Bisul, Akar kemuning kering sebanyak 30 g dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
2. Rematik, keseleo, memar, Akar kemuning kering sebanyak 15 – 30 g dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Tambahkan arak dan air masing-masing 1 1/2 gelas, lalu direbus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing gelas.
3. Memar, Kemuning dan kaca piring, masing-masing daun segar, sama banyak, dicuci lalu digiling halus.Tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api. Hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.
4. Nyeri rematik sendi, Akar kemuning dan akar tembelekan (Lantana camara) dicuci, tambahkan 3 pasang kaki ayam. Semua bahan dipotong-potong seperlunya lalu tambahkan air secukupnya sampai terendam/ Semua bahan tersebut lalu ditim. Hangat-hangat lalu airnya diminum sekaligus.
5. Sakit gigi, Minyak yang keluar dari kulit batang kemuning yang dibakar diteteskan ke dalam gigi yang berlubang.
6. Melangsingkan badan, Daun kemuning segar dan daun mengkudu (Morinda citrifolia) masing-masing segenggam penuh dan temu giring sebanyak 1/2 jari kelingking ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk merata. Peras dengan sepotong kain. Air yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.
7. Radang buah zakar, Daun kemuning segar sebanyak 60 g dan herba sambiloto sebanyak 35 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
8. Infeksi saluran kencing, Daun kemuning segar sebanyak 35 g dicuci lalu tambahkan 3 gelas air bersih. Rebus sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin disaring dan diminum 3 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
9. Datang haid tidak teratur, Daun kemuning dan daun pacar kuku (Lawsonia inermis) masing-masing bahan segar sebanyak 1/2 genggam, rimpang temulawak 1 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih lalu direbus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
10. Kulit kasar, Daun kemuning segar sebanyak 30 g dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Tambahkan air bersih 1 gelas sambil diaduk rata. Bahan tersebut lalu dilulurkan pada kulit sebelum tidur.
15. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KUMIS KUCING
Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia. Nama daerah: Kumis kucing (Melayu – Sumatra), kumis kucing (Sunda), remujung (Jawa), se-salaseyan, songkot koceng (Madura). Spesies kumis kucing yang terdapat di Pulau Jawa adalah O. aristatus, O.thymiflorus, O. petiolaris dan O. tementosus var. glabratus. Klon kumis kucing yang ditanam di Indonesia adalah Klon berbunga putih dan ungu. Daun kumis kucing basah maupun kering bermanfaat digunakan sebagai bahan obat-obatan.
Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis.
16.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KENCUR
Kencur adalah istilah Jawa untuk rimpang jenis panggilan, jika masyarakat Aceh disebut Ceuko, nama ilmiahnya adalah Kaempferia galangal. Dia termasuk kerabat jahe-jahean (gamilia Zingiberaceae), jadi masih saudaranya kunir, jahe, kunci, dan sebagainya. Seperti saudaranya, nama lain yang masih saudara, kencur punya kemiripan di sana-sini tanpa pertumbuhan batang dan membentuk rimpang di dalam tanah. Rimpang ini adalah bagian tubuh yang paling penting, karena keuntungan. Kencur tanaman dapat hidup di mana saja, selama tanah gembur dan subur, dengan sedikit teduh. Dengan melakukan proses penyulingan maka dari kencur tersebut akan menghasilkan minyak Atsiri, Berdasarkan analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur mengandung lebih dari 23 jenis senyawa. Tujuh di antaranya mengandung senyawa aromatik, monoterpena, dan seskuiterpena. Kandungan kimia yang terdapat di dalam rimpang kencur adalah: • pati (4,14%) • mineral (13,73%) • minyak astiri (0,02%) • berupa sineol • asam metal kanil • penta dekaan • asam cinnamic • ethyl aster • asam sinamic • borneol • kamphene • paraeumarin • asam anisic • alkaloid, dan • gom
Dengan kandungan zat kimia tersebut maka banyak dimanfaatkan sebagai obat, berikut adalah cara pemanfaatan kencur berdasarkan penyakit yang dapat diatasinya :
Influenza pada Bayi Komposisi: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan dua lembar daun kemukus (lada berekor/cubeb). Cara menyajikan : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa sendok air hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan diseputar hidung.
Sakit Kepala Komposisi: 2-3 lembar daun kencur. Cara menyajikan :daun kencur ditumbuk sampai halus. Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.
Keseleo Komposisi: 1 potong rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Cara menyajikan : kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi air secukupnya. Cara menggunakan: dioleskan/digosokkan pada bagian yang keseleo sebagai bedak.
Menghilangkan lelah Komposisi: 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah. Cara menyajikan :semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring Cara menggunakan: diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk pria dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya.
Radang Lambung Komposisi: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara menyajikan :kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah. Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.
Batuk a. Komposisi: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara menyajikan :kencur diparut, kemudia ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cari menggunakan: diminum dengan ditambah garam secukupnya. b. Komposisi: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara menyajikan :kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah. Cara menggunakan: airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.
Memperlancar Haid Komposisi: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya. Cara menyajikan :kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum sekali sehari 2 cangkir.
17.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional Manggis
MANFAAT TANAMAN Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat sirop/sari buah. Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan, wasir dan luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar/ kerajinan.
18. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional ALPUKAT
Buah alpukat kaya vitamin A dan karoten yang baik. Demikian juga dengan mineral kalium dan rendah natrium. Dilaporkan, makanan yang kadar kaliumnya tinggi dan natriumnya rendah adalah makanan yang sehat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Menurut dr Samuel Oetoro, SpGK, ahli gizi dari Semanggi Spesialis Clinic, orang yang menderita diabetes sangat disarankan untuk mengonsumsi buah alpukat.
Buah alpukat juga bisa dimanfaatkan untuk kecantikan, misalnya saja, mengatasi tumit pecah-pecah atau kulit kering dengan cara diblender dan dijadikan masker. Potongan buah alpukat yang diiris tipis-tipis mirip lempengan juga bisa digunakan untuk mengatasi mata lelah dan sembab. Sementara itu, alpukat yang sudah dihaluskan dan dicampur dengan jeruk bisa dimanfaatkan sebagai penghitam rambut. Caranya, alpukat yang sudah halus tadi dibalurkan pada rambut, lalu ditutup dengan topi mandi selama satu jam. Setelah itu keramas dengan sampo. Dengan berbagai khasiat yang dimiliki buah lezat ini, rasanya kita perlu membiasakan diri untuk memasukkan buah ini dalam daftar menu sehari-hari, baik itu sebagai jus, salad, maupun minuman segar.
19.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KEJI BELING
Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan orang ternate menyebutnya dengan nama “lire”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida.
Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.
20. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional SAMBILOTO
Sambiloto (Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911.
Andrographolide memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu. Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai herba medis, dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada Ayurveda.
Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4).
21. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional HANDEULEUM
HANDEULEUM (Graptopthyllum pictum [L.] Griff) Khasiat dan cara pengobatan: Wasir: 10 g daun handeuleum segar dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas air sampai air rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum air rebusan pagi dan sore masing-masing ½ gelas. Memar: kulit batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan dibalut dengan perban pada daerah yang memar. Ganti 2 kali sehari. Sembelit: cuci 7 lembar daun lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.
22. Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional TEMPUYUNG
Tempuyung (Sonchus arvensis L) termasuk tanaman terna menahun yang biasanya tumbuh di tempat-tempat yang ternaungi. Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergigi itu terpusar membentuk roset dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling. Daun berombak memeluk batang inilah yang berkhasiat menghancurkan batu ginjal. Di dalam daun tersebut terkandung kalium berkadar cukup tinggi.
Kehadiran kalium dari daun tempuyung inilah yang membuat batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan hanyut keluar bersama urine. Untuk menggunakannya sebagai obat diperlukan lima lembar daun tempuyung segar. Setelah dicuci bersih, daun diasapkan sebentar. Daun tersebut dimakan sekali habis sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari kita bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali
23.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional BUNGA KENOP
Bunga Kenop ditanam di pekarangan dan di tanam sebagai tanaman hias atau tumbuh liar di ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini dapat ditemukan pada ketinggian 1-1.300 m dpl. Rasanya manis, sifatnya netral.
Bunga kenop berkhasiat sebagai obat batuk, obat sesak napas, peluruh dahak dan obat radang mata. Kandungan Kimianya yaitu Gomphrenin I, Gomphrenin II, Gomphrenin III, Gomphrenin V, Gomphrenin VI dan amarathin. KAndungan minyak asiri, flavon atau saponin mempunyai khasiat sebagai peluruh dahak. Bagian yang digunakan adalah bunga atau seluruh herba segar atau herba kering. Indikasi: o Bunga berkhasiat untuk pengobatan o Batuk rejan (pertusus), o TB Paru disertai batuk darah, o Sesak napas (Asma Bronkial), o Radang saluran napas akut dan menahun, o Radang mata, o Sakit Kepala, o Panas dan kejang pada anak karena gangguan hati, mimpi buruk pada anak, o Disentri, dan o tidak lancar buang air kecil
24.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional DAUN DEWA
Daun dewa tergolong tumbuhan semak yang subur pada ketinggian 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 50 cm. Daunnya tunggal bertangkai pendek berbentuk bundar telur berujung lancip. Kedua permukaan daunnya berambut dengan warna putih. Warna permukaan daun di bagian atas hijau tua, sedangkan di bawahnya berwarna hijau muda. Bunganya terletak di bagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol.
Efek farmakologis daun dewa adalah antikoagulan (koagulan=zat yang mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan membersihkan racun. Daun dewa mengandung zat saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin. Efek farmakologis didapatkan dari seluruh tanaman. daun dewa juga bisa mengatasi kejang pada anak dan beberapa jenis pendarahan. Untuk mengatasi luka terpukul, tak datang haid, pendarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah seluruh tanaman daun dewa ditumbuk, atau direbus, lalu airnya diminum. Bila anak-anak mengalami kejang beri minum air dari satu batang daun dewa. Bagian daunnya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kutil dan tumor. Untuk kutil haluskan daun dan ditempelkan pada bagian yang sakit dan biarkan hingga keesokkan harinya. Untuk mengatasi tumor, silakan makan daun dewa sebagai lalap. Untuk kanker buatlah ramuan dari 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
25.Tanaman Obat Hias Herbal Tradisional KEMBANG KERTAS
Walaupun tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong, namun memiliki banyak manfaat. Contohnya saja untuk dandanan rambut, campuran bunga untuk mandian pewangi, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman bagi kaum Cina dan India. Tarikan mempesona bunga ini menjadi perbincangan penduduk di negara kita karena terkesan dengan bentuknya dan warnanya yang menarik hati. Warna bunga ini terdiri dari berbagai macam warna, seperti jingga, merah menyala, merah jambu, merah pucat, kuning, ungu, putih, dan berbagai campuran warna. Sedikit perawatan ringkas, penyiraman air dan pemupukan sempurna mampu mengembalikan kesegaran tanaman bunga kertas ini dalam jangka waktu kurang dua minggu. Dan jika ingin tanaman bunga kertas ini berbunga seterusnya, kita hanya perlu mengurangi pemberian air dan pupuk lantas meletakkan pot tanaman di tempat yang terkena sinar matahari.
Comments
Post a Comment